KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca tentang “Dinamika Penduduk dan Permasalahan Penduduk”, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini
saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Nanga Pinoh, September
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang............................................................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................................................ 1
C.
Tujuan
Penulisan........................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Dinamika
Penduduk..................................................................................................................... 2
1.
Pengertian
Dinamika Penduduk............................................................................................... 2
2.
Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk..................................................... 2
B.
Permasalahan
Penduduk............................................................................................................... 4
C.
Solusi
Mengatasi Permasalah Penduduk ....................................................................................... 5
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................................................. 6
B.
Saran........................................................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam suatu wilayah yang memiliki penduduk tentu saja terdapat perubahan-perubahan.Dimana
perubahan yang dimaksud disini adalah pertumbuhan penduduk suatu wilayah yang
dipengaruhi oleh varibel utama Demografi.Yakni fertilitas, mortalitas, dan
migrasi dimana ketiga variable tersebut sangat berpengaruh terhadap dinamika
penduduk pada wilayah tersebut.
Dalam mengkaji dinamika penduduk tersebut maka diperlukan sebuah metode
agar lebih mudah pengkajiannya.Tedapat metode pencacahan yang menghasilkan
suatu data dalam rangka untuk mempelajari suatu dinamika penduduk wilayah tersebut.Karena
dengan data dinamika penduduk tersebut bisa digunakan sebagai tolok ukur
pembangunan suatu bangsa.Dengan data tersebut maka akan mudah mengkaji
kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk yang ada. Sehingga warga tersebut
diakui sebagai warga mana.
Permasalahan kependudukan di indonesia
salah satu yang harus dihadapi di setiap negara,bukan tidak mungkin angka
kelahiran di setiap tahunnya akan terus meningkat,dan pemerintah pun akan
kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun jumlah
penduduk indonesia terus meningkat dan anggaran untuk membantu masyarakat
menengah kebawah juga ikut meningkat.kebutuhan pokok semakin lama semakin
menipis dan lowongan pekerjaan yang terbatas.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
dinamika penduduk ?
2.
Apa saja faktor
yang mempengaruhi dinamika penduduk ?
3.
Bagaimana
permasalah penduduk di Indonesia dan solusinya ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dianmika penduduk
2.
Untuk
mengetahui faktor dinamika penduduk
3.
Untuk
mengetahui permasalah penduduk di Indonesia dan solusinya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dinamika Penduduk
1.
Pengertian
Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan
keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa
hal.Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk
suatu Negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui
melalui sensus, registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan
pada tahun 1930 pada zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang
terakhir tahun 2010.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk.
Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah.
2.
Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami
perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk
atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a.
Kelahiran (natalitas)
b.
Kematian (mortalitas)
c.
Migrasi (perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat
menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian. Faktor
yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai
berikut:
Ø Kelahiran
(fertilitas)
Pengukuran tingkat kelahiran ini
sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang meninggal beberap saat
kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering
dicatatkan sebagai lahir mati.
Tinggi rendahnya tingkat kelahiran
dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat
kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan
ekonomi.
a. Penunjang
Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1.
Kawin usia
muda
2.
Pandangan
“banyak anak banyak rezeki”
3.
Anak menjadi
harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4.
Anak
merupakan penentu status social
5.
Anak
merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
b. Penghambat
Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
1.
Pelaksanan
Program Keluarga Berencana (KB)
2.
Penundaan
usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3.
Semakin
banyak wanita karir.
Penggolongan
angka kelahiran kasar (CBR) :
1.
angka
kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2.
angka
kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3.
angka
kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Ø Kematian
(mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian, yaitu
tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age
specific death rate).
Tingkat kematian kasar (crude death
rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah
penduduk pertengahan tahun tersebut.
Tingkat kematian khusus (age
specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur, jenis
kelamin, pekerjaan.
Faktor yang menunjang dan menghambat
kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a. Penunjang
Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1.
Rendahnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2.
Fasilitas
kesehatan yang belum memadai
3.
Keadaan gizi
penduduk yang rendah
4.
Terjadinya
bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5.
Peparangan,
wabah penyakit, pembunuhan
b. Penghambat
Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1.
Meningkatnya
kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2.
Fasilitas
kesehatan yang memadai
3.
Meningkatnya
keadaan gizi penduduk
4.
Memperbanyak
tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan
angka kelahiran kasar :
1.
angka
kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2.
angka
kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3.
angka
kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
Ø Migrasi
Penduduk
Migrasi merupakan akibat dari
keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari
keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang
mendukung penduduk di daerah tersebut.
Yang perlu diperhatikan seorang
migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor
persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi
ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari
akibat negative.
Untuk mengetahui pertumbuhan
penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk.
Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai
perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah
yang bersangkutan.
Keadaan struktur penduduk yang
berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur
penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan
piramida penduduk tua.
Migrasi merupakan bagian dari
mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen
(sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula
mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut
migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain
dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk
menetap.
1. Jenis-jenis Migrasi
a. Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lainnya.
1)
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke
negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut
imigran
2)
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara
ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant
3)
Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke
negara asalnya
b. Migrasi
Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.
1)
Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan
tujuan menetap.
2)
Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang
padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik
Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905
oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.
a) Transmigrasi
Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti
penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek
b) Transmigrasi
Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas
kemauan dan biaya sendiri
c) Transmigrasi
Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi
atau pulau yang sama
d) Transmigrasi
Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah
3)
Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke
desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang
disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena
adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi
dapat bersifat nasional maupun internasional.
B.
Permasalahan
Penduduk
Di indonesia tinggkat
kelahiran lebih tinggi dan ini berdampak pada pengangguran dan lapangan
pekerjaan serta tingkat ekonomi dan kemakmuran. Karena jumlah angkatan kerja
yang relatif tinggi sedangkan lapangan pekerjaan masih terbatas.
1. Kelahiran/ Natalitas
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angka kelahiran,
diantaranya:
a. Tingginya tingkat pernikahan
b. Umur nikah rata-rata rendah
c. Tingkat pendidikan yang rendah
d. Adanya tradisi yang menganjurkan terbentuknya keluarga-keluarga besar
e. Masih minimnya masyarakat yang melaksanakan program pemerintah, misalnya
keluarga berencana (KB) dan menggunakan alat kontrasepsi.
Dari data-data yang
tersedia dapat diperkirakan bahwa hampir 95,0% dari wanita dewasa ini telah
menikah pada umur rata-rata 18 tahun dan tiap-tiap ibu yang berumur 40 tahun
keatas mempunyai rata-rata lebih dari 5 orang anak yang masih hidup.
2. Kematian/ Mortalitas
Dewasa ini tingkat
kematian lebih rendah dibandingkan tingkat kelahiran, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu :
a. Kemajuan teknologi
b. Berkembangnya pendidikan dan pengetahuan
c. Berkembangnya penemuan-penemuan terutama di dunia kedokteran
d. Berkembangnya/ penemuan obat-obat yang dapat
menghambat penyakit/ kematian
e. Adanya imunisasi sehingga seseorang tahan terhadap
penyakit
f.
Berhasilnya
penerapan ilmu kedokteran
g. Pengobatan moderen dengan biaya yang relatif rendah
Di negara-negara maju umumnya tingkat kematian lebih
minim/ rendah, hal ini dipengaruhi oleh adanya percobaan-percobaan dan kemajuan
teknologi yang sangat cepat terutama dalam menghambat kematian. Berhasilnya
penerapan ilmu kedokteran ini maka beberapa penyakit epidemis yang beberapa
tahun lalu yang merupakan pembunuh sebagian besar penduduk, pada dewasa ini
sudah dapat dikendalikan. Para ahli menduga bahwa angka kematian yang sudah
berhasil diturunkan masih dapat ditekankan ke tingkat yang lebih rendah
sehingga tingkat 9 per 1000 pada akhir abad ini bukanlah hal yang mustahil.
Karena tingginya angka kelahiran dalam suatu daerah
dibandingkan angka kematian yang renda, maka menyebabkan masalah-masalah
kependudukan, misalnya :
1. Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang sangat penting
dalam suatu derah tertentu karena apabila tingkat pengangguran yang tinggi maka
daerah tersebut sulit untuk melakukan pembangunan. Penduduk penganggur adalah
mereka yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan menurut refrensi waktu
tertentu atau mereka yang pernah bekerja (PHK). Pengangguran ini juga
disebabkan oleh angka partisipasi angkatan kerja, yaitu angka yang menunjukan
perbandingan antara banyaknya angkatan kerja dengan banyaknya tenaga kerja.
Apabila angkatan kerja di pedesaan 53.52% sedangkan di kota 40.07%, maka di
pedesaan lebih sulit mencari pekerjaan dibandingkan di perkotaan.
2. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan dampak lanjutan dari
pengangguran. Kriminalitas terjadi karena seseorang berupaya untuk memenuhi
suatu kebutuhan dan karena keadaan ekonomi dan pengetahuan/ pendidikan yang
demikian sangat rendah, maka ia terpaksa melakukan tindakan yang merugikan
orang lain.
3. Sosial dan Ekonomi
Kita ketahui bahwa ekonomi menunjukan tingkat
kesejahteraan / kemakmuran. Tingkat kesejahteraan/ kemakmuran berhubungan erat
dengan hasil produksi barang dan jasa di negara yang bersangkutan. Hasil
produksi ini merupakan resultan dari keadaan dan sumber alam, angkatan kerja,
tingkat teknologi dan besarnya modal yang tersedia.
Selain masalah-masalah fisik, kependudukan juga
berhubungan dengan bidang administrasi, sosial politik dan kewibawaan yang
menunjukan adanya hambatan dalam pembangunan. Pembangunan memang berhasil dan
ada hasilnya, tetapi ini tidak bearti tidak adnaya penyelewengan dan proses
perusakan/ kemunduran mentalitas manusia-manusia pembangunannya. Sebab jika
dulu yang dikorupsi pokok biaya proyek sehingga proyek berantakan maka sekarang
dengan DUP dan DIP dapat diperinci anggaran untuk pembangunan, untuk komisi,
upeti, dan lain-lain. Sehingga proyek dapat berjalan seiring korupsi dan
penyelewengan lainnya.
C.
Solusi Mengatasi Permasalahan
Penduduk
Untuk
mencapai kemakmuran dan memperbaiki keadaan ekonomi, masyarakat diharapkan
dapat melaksankan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya
:
1. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan perpindahan atau gerakan
penduduk secara geografis, melintas dari daerah tertentu dan dalam waktu
tertentu baik itu secara permanen (migrasi), maupun non permanen (seluler)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mobilitas
penduduk ini, seperti:
a. Daerah asal
1) Kesempatan kerja yang sempit
2) produktivitas lahan yang rendah
3) kondisi ekonomi/ sosial rendah
4) keterampilan tidak ada
5) upah/ gaji
b. Daerah tujuan
1) kesempatan kerja luas
2) upah tinggi
3) aksesibilitas tinggi
c. Faktor individu (keputusan individu)
2. Pemerintah
Agar masalah kependudukan dan pembangunan dapat
berjalan dengan lancar, maka sebaiknya pemerintah dan masyarakat saling
bekerjasama, misalnya:
1. pemerintah mensosialisasi masalah Keluarga Berencana
(KB)
2. adanya upaya perbaikan pendidikan
3. peningkatan keterampilan
4. penyediaan lapangan pekerjaan
Lapangan pekerjaan dan tingkat pengangguran dapat
ditekenkan apabila pendidikan tinggi, keterampilan yang dimiliki ada, maka akan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja secara optimal.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah
social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap
kondisi social ekonomi suatu daerah. Apabila pertumbuhan penduduk pada suatu
daerah tidak terkontrol, maka akan terjadi peledakan penduduk. Dimana dari
peledakan penduduk tersebut akan muncul berbagai masalah tentang kependudukan
yang lain.
Ledakan penduduk merupakan akibat dari pertumbuhan penduduk yang sangat
cepat.Dampaknya adalah pada kehidupan social-ekonomi masyarakat.Yakni meningkatnya
jumlah pengangguran, kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi
rendah, tingkat kemiskinan semakin meningkat, terjadinya polusi dan kerusakan
lingkungan, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.
Masalah yang
timbul akibat kependudukan di Indonesia sangat berpengaruh bagi pembangunan.
Namun, pemerintah dan masyarakan mesti mengetahui dapak yang akan timbul,
dikarenakan angka kelahiran yang sangat besar.
Bukan hanya
permasalahan yang akan dipengarui oleh angka kelahiran, tapi lingkungan pun
akan rusak. Dimana tingkat penganguran akan semakin banyak, angka kemiskinan,
dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh padatnya penduduk. Bangsa
Indonesia belum berhasil untuk mensejahtrakan penduduknya, karena masih
banyaknya masyarakat yang tergolong pada kreteria kurang mampu, miskin, banyak
anak, lingkungan yang kurang memadai.
Metode
pencatatan seperti yang dilakukan menurut saya cukup baik dan cukup efisien.
Karena dengan data kependudukan tersebut akan lebih mudah dalam pengerjaannya
maupun pengkajiannya.Akan tetapi pencatatan pada setiap daerah yang saya lihat
masih berbeda-beda.Apakah tidak sebaiknya dalam pencatatan data dilakukan
kesamaan agar pencari data/pelanggan tidak merasa bingung karena
perbedaan-perbedaan tersebut.Dan untuk petugas pada kelurahan sebaiknya lebih
kooperatif bila melakukan pelayanan.Jangan mempersulit ataupun mempersulit
pelanggan dalam membuat atau mendaftarkan data.
Untuk mengurangi
dinamika pendudukan maka harus ada program KB (Keluarga Berencana).
DAFTAR PUSTAKA
http://chenddoul.wordpress.com/2011/11/18/makalah-permasalahan-kependudukan/
http://maribelajargeografi.blogspot.com/2010/03/masalah-kependudukan-dan-pembangunan_2951.html