iklan

Sunday, 27 April 2014

ringkasan statistik dan statistika

Pengertian Statistik Dan Statistika
Statistik merupakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam table dan atau diagram yang melukiskan suatu persoalan, Sedangkan untuk Pengertian Statistika itu sendiri berarti Ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data.

  ` Kegunaan Statistika
-        Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
-        Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat
-        Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti
-        Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya
-        Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang
-        Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14)
-        Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang
-        Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian peralatan baru, peningkatan kemampuan karyawan, perubahan sistem kepegawaian, dsb.
-        Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.
-        Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan baik melalui tes maupun obserbasi lapangan.

MACAM-MACAM DATA
Menurut Cara Penyajiannya
  • Data Tunggal
  • Data Kelompok
  • Data Contin.
  • Data Diskrit
Menurut Sifatnya
 Menurut Cara Memperolehnya
  • Data Primer
  • Data Sekunder

PENGERTIAN DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF
a. Data kuantitatif adalah data yang berupa bilangan, nilainya bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Data kuantitatif terbagi atas 2 bagian, yaitu data cacahan dan data ukuran.
1) Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh:
·            Pegawai di perusahaan X terdiri atas 160 laki-laki dan 70 perempuan.
·            Guru yang berpendidikan sarjana di SMA Bina Bangsa berjumlah 6 orang.
·            Peserta SPMB pada tahun 2004 berjumlah 120.000 orang.
2) Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur. Contoh:
·            Panjang lintasan jalan tol X adalah 12,8 km.
·            Suhu badan penderita penyakit demam berdarah itu 41°C.
·            Kecepatan kereta api ekspres Bandung–Jakarta adalah 110 km/jam.

b. Data kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, tetapi berupa ciri-ciri, sifat-sifat, keadaan, atau gambaran dari kualitas objek yang diteliti. Golongan data ini disebut atribut. Sebagai contoh, data mengenai kualitas suatu produk, yaitu baik, sedang, dan kurang.

PENGERTIAN DATA TUNGGAL DAN DATA KELOMPOK
  • Data Tunggal: adalah data yang disajikan satu persatu sesuai dengan besarnya nilai data.
  • Data Kelompok: adalah data yang disajikan sesuai dengan kelompok nilai data atau biasa disebut dengan kelas interval. Dalam mengelompokkan data, harus diperhatikan jenis dan kategori data yang akan dikelompokkan karena hanya data yang sejenis atau berkategori sama yang dapat dikelompokkan.

Pengertian data diskrit dan data kontinu
1.     Data diskrit adalah data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan (angka utuh). Contoh data diskrit adalah data tentang jumlah penduduk, kendaraan dan sebagainya,
2.     Data kontinyu adalah data yang sifatnya sinambung atau kontinyu, nilainya bisa berupa pecahan. Contoh data kontinyu adalah data tentang hasil panen padi, panjang jalan, berat sapi dan sebagainya.

Syarat data yang baik
Data dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.      Objektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2.      Representatif,artinya mewakili (persoalan yang ada) sesuatu yang lebih luas.
3.      Mempunyai (Tingkat) Kesalahan Baku Yang Kecil.
4.      Up To Date,data harus masih baru atau tidak kadaluwarsa.
5.      Relevan,data yang dihasilkan harus ada hubungannya dengan persolan yang akan dipecahkan.

Pengertian populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007).
Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007).

Cara mengumpulkan data
Ada beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi komunikasi, dan teknik lainnya.
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh Responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.
2. Wawancara 
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban – jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam . Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak.
3. Observasi
Observasi dalam artian sempit adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi.
Dokumen dapat dibedakan antara 2 yaitu : dokumen primer dan sekunder. Dokumen primer merupakan dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa (contoh: otobiografi). Dan dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini (contoh: biografi)

CONTOH POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN
Guru Smk Negeri 1 Nanga Pinoh meneliti seluruh siswa kelas 12 yang berjumlah 146 orang  ternyata siswa yang berprestasi hanya 20 orang sehingga 20 orang siswa yang berprestasi ini berhak menerima beasiswa. Seluruh siswa kelas 12 berjumlah 146 orang disebut populasi dan 20 orang yang berprestasi disebut sampel


Daftar pusaka


membuat Indonesia terpecah belah

MEMBUAT INDONESIA TERPECAH BELAH

Ada 5 faktor besar yang menjadi penyebab terpecah belahnya suatu bangsa yakni Ketidakpedulian, Ketidakmampuan, Kerakusan, Praktek Pembodohan dan Gerakan Penghancuran. Dampak dari kelima faktor tersebut merupakan bias sehingga secara otomatis memunculkan kejahatan Korupsi, Narkotika, Teroris, dan sebagainya.
Anehnya, mayoritas rakyat Indonesia terkesan selalu mampu dibuat ‘Tertidur’ dan ‘Terbius’ dengan stigma SARA (Suku, Agama, Ras, & Antargolongan) yang memiliki efek hukum nyata, sehingga tak mampu berbuat banyak dalam aspek gerakan rakyat.
Kompleksitas faktor-faktor penghancur bangsa yang memiliki sebab-akibat itu justru sering dimanfaatkan oleh para tokoh dan oknum-oknum pejabat bermental bobrok dengan berkonspirasi bersama para mafia dan konglomerat hitam dalam hal memanfaatkan moment Korupsi yang menggurita.
Selama ini faktor penyebab kehancuran bangsa itu tidak pernah terpikirkan oleh para aktor pemain di birokrasi Indonesia, bahkan fenomena Ketidakpedulian, Ketidakmampuan, Kerakusan, Praktek Pembodohan dan Gerakan Penghancuran mulai mengalir di tubuh sejumlah Anggota Dewan, Kejaksaan, Kepolisian, Kehakiman, para Tokoh Politik dan Pejabat lainnya.
Fenomena yang belakangan ini muncul, malah banyak tokoh dan pejabat tersebut di atas hanya selalu memikirkan kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Ekspektasi masyarakat awam untuk Indonesia sejahtera selalu hanya menjadi angan-angan belaka, apalagi ketika melihat eskalasi politik di negeri ini yang mulai meruncing dan penuh gonjang-ganjing.
Para tokoh itu terkesan tidak pernah berniat tulus untuk memikirkan kepentingan rakyat banyak, tapi hanya terlena dengan kepentingan duniawi. Banyak tokoh dan pejabat hanya memikirkan keuntungan dan berupaya memperkaya diri sendiri sebanyak-banyaknya.
Padahal, kondisi dan penderitaan rakyat Indonesia sebagai pemilik negeri yang kaya raya ini mulai menjerit akibat krisis multi dimensi akibat ulah kotor dari sejumlah elit negeri ini yang dimulai dari masa pemerintahan atau rezim Soeharto yang dikenal cukup bersensasi itu.
Akibat penataan pemerintahan yang sejak duhulu dinilai salah urus ini sehingga dampak globalnya kini dirasakan saat ini oleh seluruh rakyat Indonesia. Tahukah kita kalau saat ini Indonesia memiliki hutang sebesar Rp166,67 Triliun??? Hutang itu harus dibayar dan kita tanggung bersama.
Bayangkan saja, akibat hutang yang sangat luar biasa tersebut, maka mulai dari anak dan cucu kita yang begitu dilahirkan wajib dan harus langsung ikut membayar beban hutang tersebut.
Mengapa hutang Indonesia bisa mencapai Rp166,67 Triliun??? Dan hutang ini diyakini bakal terus bertambah lagi. Padahal tak dapat dipungkiri Indonesia dikenal sebagai negara super kaya, kaya akan sumber daya alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) nya.
Pertanyaannya, kemana saja hasil kekayaan SDA dan SDM bangsa dan negara Indonesia selama ini??? Siapa saja yang telah menyelewengkan dan menggerogoti uang rakyat itu???
Sekedar ilustrasi, bila bangsa ini tidak memiliki hutang kepada negara lain dan lembaga asing, maka tidak akan ada orang miskin, gelandangan, pengemis, tukang bangunan, tukang becak, dan tidak akan ada rumah gubuk, kelaparan, serta tidak akan ada perampokan, dan pencurian.
Bagaimana orang bisa miskin kalau negaranya menjamin kehidupannya, bagaimana bisa ada gelandangan, pengemis, tukang, rumah gubuk, kelaparan, perampokan, dan pencurian kalau negara bertanggungjawab penuh dan melaksanakan dengan seutuhnya Pasal 33 UUD 1945???
Sejak masa pemerintahan mantan presiden Soeharto, negeri ini sudah ditata dengan managemen yang salah kaprah, di era orde baru itu korupsi merajalela. Oligarki Soeharto yang dikenal korup itu membuat sebahagian besar rakyat akhirnya mulai menaruh rasa benci.
Di era Soeharto, negara Indonesia mengalami krisis keuangan yang begitu terasa, hal ini diyakini disebabkan karena di zaman pemerintahan Soeharto itu para mafia dan konglomerat hitam tumbuh subur ibarat jamur di musim penghujan.
Di tahun keempat masa pemerintahannya, Soeharto tidak melakukan prinsip Rule of Law, masa ini kondisi bangsa ini mulai diguncang krisis, sehingga dimana-mana kredibelitas Soeharto mulai menjadi bahan perbincangan miring soal pemerintahannya bersifat Oligarki, Nekolim, Neolib dan Nepotisme itu.
Begitu juga dengan suara Golkar sebagai partai pendukungnya mulai merosot tajam, Soeharto saat itu dituding telah melakukan sistim kerajaan partai (imperialisme partai) dengan terkesan memaksakan dirinya untuk terus tetap dipilih sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Semua itu ternyata mampu termanifestasikan secara baik, dengan terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden pada periode berikutnya. Namun masa periode berikutnya itu suasana di dalam negeri mulai goyang. Rakyat yang mulai tak betah dengan situasi politik dan krisis ekonomi mulai secara terang-terangan melawan.
Demonstrasi rakyat mulai terjadi di sejumlah daerah, dan puncaknya terjadinya peristiwa berdarah Mei 1998. Soeharto ditumbangkan rakyat dan cara-cara menyedihkan. Sehingga jatuhlah rezim Soeharto, dan pucuk pemerintahan di negeri ini secara berturut-turut digantikan oleh BJ Habibie, Gusdur dan Megawati Soekarnoputri, serta kini Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BJ Habibie, Gusdur, Megawati Soekarnoputri, dan SBY hanyalah menjadi sebuah sosok yang harus bekerja ektra keras untuk menata kembali pemerintahan yang sudah lama menjadi Bom Waktu akibat hutang negara yang ditinggalkan rezim Soeharto itu.
Namun, seharusnya bila pemimpin negeri setelah tumbangnya rezim Soeharto mampu berbuat banyak, maka Indonesia mampu pula terlepas dari lilitan hutang yang besar itu, dan tidak ketinggalan dengan negara tetangga Malaysia maupun Singapura yang saat ini jauh lebih baik dan maju.
Siapa yang salah dan telah memilih para pemimpin korup dan rakus itu?? Aku, Kau, Kita ataukah Dia??? Namun, tak usah lah kita saling menyalahkan. Biarlah yang lalu menjadi sebuah mimpi buruk.
Tidak ada istilah terlambat bila kita sejak saat ini dan ke depan tidak diam, tidak membisu, tidak takut, tidak mau dibodoh-bodohi secara terus-menerus oleh kekuasaan absolut yang merajalela itu.
Karena meskipun hutang Indonesia besar, kita masih bisa membangun negeri ini menjadi sebuah negara besar dan berjaya di masa mendatang, asalkan kita semua mau bergandengan tangan untuk Indonesia yang jauh lebih baik.

Bila para tokoh, para elit dan segenap bangsa Indonesia lainya sadar dan sadar, maka mari kita tanamkan jiwa nasionalisme demi masa depan bangsa dan generasi muda ke depan. Buanglah sifat Egosentris, Ambisius, dan Kepentingan Kelompok.

4 pilar membuat indonesia menjadi utuh

4 PILAR MEMBUAT INDONESIA MENJADI UTUH

Istilah 4 Pilar Kebangsaan Indonesia digunakan sebagai sebutan untuk empat hal yang sangat pokok yang menjadi penopang kebangsaan Indonesia, yaitu: Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 45, dan NKRI. Keempat hal tersebut memiliki kesalingterkaitan yang sangat erat satu dengan yang lainnya; saling menjelaskan, dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Dapat juga dikatakan bahwa keempat hal tersebut merupakan paham yang satu dalam empat wujud yang berbeda; dimana keempat hal tersebut memiliki esensi yang sama dan hadir untuk satu tujuan dan maksud yang sama. Yang satu menjadi tidak bermakna tanpa yang lainnya. Sehingga harus diyakini bahwa bangsa Indonesia baru dapat menjadi bangsa yang berdiri tegak dan kokoh jika kempat hal tersebut dipahami dengan baik dan dimplementasikan secara utuh dan menyeluruh.
Sosialisasi 4 Pilar yang dicanangkan oleh MPR-RI haruslah didukung dengan sebaik-baiknya oleh seluruh komponen bangsa agar dapat berjalan secara massive dan agar keempat hal tersebut benar-benar dipahami dan tertanam di dalam jiwa seluruh bangsa Indonesia. Di sinilah justru pekerjaan terutama bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Inilah intisari yang sebenarnya dari membangun bangsa. Dan inilah juga yang menjadi harapan dari Bung Karno dan amanat dari para pendiri bangsa sejak dahulu, yang telah kita lalaikan dalam waktu yang sangat panjang. Inilah yang disebut dengan Membangun Jiwa Bangsa. Dan jika kita terus berkutat pada upaya-upaya pembangunan bangsa yang mengabaikan jiwa dari bangsa itu sendiri, kita hanya akan berputar pada kondisi yang sama-sama dari masa ke masa dan tidak akan pernah sampai kepada tujuan yang sebenarnya. Apa yang dicita-citakan oleh Bangsa Indonesia ini tidak akan pernah terwujud.
Pentingnya dan urgensinya dari sosialisai 4 Pilar Kebangsaan Indonesia ini agar bangsa Indonesia dapat berjalan dengan arah dan tujuan yang jelas dan tepat. Dan hanya melalui pemahaman 4 Pliar yang utuh dan komprehensip sajalah arah dari perjalanan bangsa ini dapat menjadi jelas dan tepat. Dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam Visi Kemerdekaan Bangsa Indonesia sejak lama. Yaitu menjadi bangsa yang MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR. Inilah track perjalanan Bangsa Indonesia dan inilah tahapan pembangunan Bangsa Indonesia yang harus dipatuhi agar cita-cita bangsa untuk mewujudkan Bangsa Indonesia Yang Adil dan Makmur benar-benar dapat menjadi kenyataan.
Kita telah menjadi bangsa yang merdeka dan telah memploklamirkan kemerdekaan kita sejak tahun 1945. Namun penting untuk kita pahami bahwa proklamasi kemerdekaan yang telah kita lakukan pada tahun 1945 tersebut, barulah menghantarkan bangsa ini pada PINTU GERBANG KEMERDEKAAN dan belum pada Kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan yang sesungguhnya dari bangsa Indonesia adalah apabila kita telah berhasil mewujudkan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa Yang Adil dan Makmur. Dan untuk sampai di sana kita harus kembali kepada track perjalanan bangsa; kepada tahapan pembangunan bangsa; kepada Visi Kemerdekaan Bangsa Indonesia. MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR. Jadi setelah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945, fokus pembangunan bangsa haruslah bertumpu kepada upaya menjadi bangsa yang BERSATU sebagai pijakan untuk dapat menjadi bangsa yang BERDAULAT.
Menjadi bangsa yang BERDAULAT adalah menjadi bangsa yang pemerintahannya dan rakyatnya BERDAULAT. Pemerintahan BERDAULAT bilamana pemerintahan bangsa ini benar-benar dapat berdiri di atas kaki sendiri dan bebas dari intervensi serta eksploitasi bangsa lain atau pihak lain. Rakyat BERDAULAT bilamana pemerintahan bangsa ini benar benar berjalan dalam sistem KERAKYATAN. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dimana pemerintahan benar-benar berfungsi dan berdiri untuk kepentingan seluruh rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan, partai, atau kepentingan pihak lainnya. Dan itu semua hanya dapat diwujudkan ketika persatuan dan kesatuan bangsa telah dapat ditegakan dengan kokoh. Tanpa persatuan dan kesatuan bangsa semua hal itu menjadi mustahil. Untuk itulah pentingnya berjalan sesuai track perjalanan bangsa. Untuk itulah pentingnya patuh mengikuti tahapan pembangunan bangsa. Untuk itulah pentingnya bergerak selaras dengan Visi Kemerdekaan. Dan sekali perlu untuk kita tegaskan bahwa hanya melalui Sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan Indonesia yang berorientasi pada pembangunan Jiwa Bangsa sajalah semua itu dapat kita wujudkan.






larutan elektrolit

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

A.       Tujuan Praktikan
Mengetahui perbedaan larutan, ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit
B.       Alat dan Bahan
Bola lampu 5 watt 1 buah
Kabel listrik
Baterai 1,5 v 2 buah
Gelas ukur
Batang besi 2 buah
Larutan asam asetat
Larutan gula
Air pit
Jeruk
Larutan garam
C.       Cara Kerja
1.      Susun bola lampu, kabel, baterai, dan batang besi
2.      Masukan air pit kedalam gelas ukur sesuai yang di perlukan
3.      Kemudian keringkan gelas ukur untuk mencoba larutan yang lain.
D.      Hasil Pengamatan
No
Larutan Uji
Nyala Lampu
Gelembung Gas
1.
Garam / NaCl
P
Banyak
2.
Asam Asesat
Tidak
Ada tetapi tidak banyak
3.
Jeruk
Tidak
Ada tetapi gelembung gasnya sedikit
4.
Gula
Tidak
Tidak ada gelembung gas

E.       Pertanyaan dan Diskusi
1.      Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu ?
2.      Bagaimanakah nyala lampu pada setiap larutan ?
3.      Apakah semua larutan dapat menimbulkan gelembung gas ? Sebutkan larutan yang menimbulkan gelembung gas ?
4.      Berdasarkan hasil pengamatan, kelompokkan larutan-larutan tersebut ke dalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit !
5.      Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil praktikum !

Garam / NaCl                E      Setelah melakukan pengamatan ternyata larutan garam menghasilkan banyak gelembung gas itu menandakan bahwa garam / NaCl termasuk larutan elektrolit yang kuat, kalau gelembung gasnya banyak itu membuktikan kalau ionisasinya terurai sempurna.
Asam Asetat / cuka       E      Telah dilakukan pengamatan ternyata larutan cuka / Asam Asetat menghasilkan gelembung tetapi tidak banyak sehingga tidak bisa menyalakan lampu. Itu menandakan kalau Asam Asetat larutan Elektrolut yang lemah dan ionisasinya tidak terurai semua dan sebagiannya dalam bentuk molekul.
Jeruk                              E      Ternyata jeruk bukan merupakan larutan elektrolit yang kuat karena ionisasinya tidak terurai semua hanya sebagian saja, sehingga lampunya tidak mampu menyala.
Gula                              E      Setelah di lakukan pengamatan ternyata gula tidak ada menghasilkan gelembung gas atau menyalakan lampu, itu menandakan kalau gula merupakan larutan nonelektrolit.





KESIMPULAN

Setelah di lakukan pengamatan beberapa larutan itu ternyata diantara larutan itu ada yang larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dan juga nonelektrolit contoh larutan elektrolit kuat dan lemah adalah Garam / NaCl dan jeruk, asam asetat sedangkan gula merupakan larutan nonelektrolit. Penjelasannya sebagai berikut :
·         Bila alat uji elektrolit menyala terang dan banyak gelembung berarti larutan yang diuji coba termasuk larutan elektrolit kuat.
·         Bila alat uji elektrolit menyala redup dan ada sedikit gelembung berarrti larutan yang diuji coba termasuk larutan elektrolit lemah.
·         Bila alat uji elektrolit tidak menyala tetapi ada gelembung berart larutan yang diuji coba termasuk larutan elektrolit lemah.
·         Bila alat uji elektrolit tidak menyala dan tidak ada gelembung berarti larutan yang diuji adalah termasuk larutan nonelektrolt.
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Hal tersebut disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negative yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Hantaran listrik melalui larutan dapat ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit. Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada rangkaian itu dan/atau adanya suatu perubahan (missal timbul gelembung) pada salah satu atau kedua elektrodenya.
Larutan Nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik yang dikarenakan zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral (tidak terurai menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan listrik.