iklan

Saturday 8 November 2014

Peran Pertumbuhan Gereja Dalam Relevansi Masa Kini

MAKALAH

PERAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM RELEVANSI
MASA KINI

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat-syarat dalam
mencapai nilai Mata Pelajaran Agama Kristen

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirxgizF264E2fWL_XCToERCtTI9cSmhDs_NakLneGR6n8b1HTPUoP2iWmJ7ilkSS9CJqwXp1uoyFecwUxpTzS2mEy8qlnUBNmOKdCIlbPcZ2oxUmYirfB4Sh-agJe402ASOsDn379dH-M/s240/gkiicoloredze4.gif

Oleh :
Nama          : 
Kelas           : XII D (IPS)
NIS/NISN   :

SMA KRISTEN EKKLESIA NANGA PINOH
TAHUN AJARAN
2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM RELEVANSI MASA KINI”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam mencapai nilai mata pelajaran Agama Kristen.
Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada:
1.      Bapak Suharyadi, S.Th selaku kepala Sekolah SMA Kristen Ekklesia Nanga Pinoh.
2.      Bapak Daud, S.Th selaku guru pengampu/pembimbing mata pelajaran Agama Kristen
3.      Orang Tua Penulis yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
4.       Teman-teman yang telah mendukung penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang akan semakin membagun demi mengembangkan dan penyempurnaan makalah ini.                                
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Nanga Pinoh,     Oktober 2014
Penulis,
LEMBAR PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH

Pengesahan lembaga pendidikan SMA Kristen Ekklesia setelah memeriksa secara saksama serta mengetahui proses penulisan dan cara penyusunan makalah yang dilakukan oleh Jufa Maranaffa judul “Peranan Pertumbuhan Gereja Dalam Relevansi Masa Kini”. Maka dengan ini dinyatakan bahwa makalah ini diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan nilai-nilai pelajaran pendidikana agama kristen dari Sma Kristen Ekklesia Nanga Pinoh.

Disahkan pada tanggal :        Oktober 2014

Mengesahkan,
Kepala Sekolah SMA Kristen Ekklesia


Suharyadi, S.Th

LEMBAR PENGESAHAN GURU BIDANG STUDI

Pengesahan guru bidang studi guru bidang studi telah menerima hasil penulisan makalah yang berjudul “Peranan Pertumbuhan Gereja Dalam Relevansi Masa Kini” yang telah disahkan dan diserahkan oleh Jufa Maranaffa untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai nilai mata pelajaran pendidikan agama Kristen SMA Kristen Ekklesia

Disahkan pada tanggal :        Oktober 2014

Guru Bidang Studi Agama Kristen


Daud, S.Th

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ..................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN GURU BIDANG STUDI ................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
BAB I      PENDAHULUAN ................................................................................ 1
                 A. Latar Belakang .................................................................................. 1
                 B. Masalah Pokok ................................................................................... 3
                 C. Tujuan ................................................................................................ 3
                 D. Batasan Masalah ................................................................................ 4
E. Manfaat Penulisan............................................................................... 4
BAB II    PERANAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM RELEVANSI
MASA KINI .......................................................................................... 5
                 A. Pengertian Gereja .............................................................................. 5
                 B. Pertumbuhan dan Tantangan Gereja Masa Kini ................................ 6
C. Gereja Dalam Relevansi Masa Kini.................................................... 8
BAB III   PENUTUP .......................................................................................... 11
                 A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
                 B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13


BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gereja di segala abad dan tempat menghadapi berbagai tantangan dan pertanyaan, baik yang bersifat klasik maupun yang baru sejalan dengan perkembangan zaman dan konteksnya. Terhadap semua itu gereja harus memberi jawab, jawaban itu harus bersumber dari dan didasarkan pada Firman Tuhan di dalam Alkitab sebagai satu-satunya sumber ajaran dan norma yang benar.
Demikian juga Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI). GKPI adalah bagian dari Tubuh Kristus yang esa, kudus, am dan rasuli di muka bumi ini. GKPI adalah juga suatu persekutuan yang secara khas hadir di negara Republik Indonesia ini. Sejak berdirinya tanggal 30 Agustus 1964. GKPI ditantang untuk memberi jawab atas berbagai pertanyaan dan masalah yang menyangkut banyak hal mendasar yang diimaninya, dalam rangka menyatakan ketaatan dan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus Kristus,  Raja Gereja dan Juruselamat dunia.
Ada berbagai  jawaban yang telah dikemukakan dan dirumuskan GKPI di sepanjang sejarah dan perjalanannya. Jawaban dan pernyataan iman itu tersebar di berbagai dokumen, berupa keputusan-keputusan dan pesan-pesan Sinode Am dan Rapat Pendeta, maupun berbagai hasil pertemuan dan persidangan di semua aras (tingkatan), dari tingkat Jemaat hingga Pusat. Karena sifat dan bentuknya tersebar dan tidak tersusun padu, GKPI perlu menyusun dan memiliki  rumusan yang lebih lengkap dan terpadu, agar dapat dipedomani dan digunakan seluruh warga dan pelayan GKPI tatkala menghadapi berbagai pertanyaan dan masalah yang menyangkut iman mereka.
Dengan demikian Pokok Pokok Pemahaman Iman GKPI ini berfungsi sebagai:
1.    Pedoman dan tuntunan bagi seluruh jajaran GKPI dalam hal ajaran, supaya tidak “diombang ambingkan oleh rupa rupa angin pengajaran” (ef 4:14) dan supaya dapat menjawab perkara-perkara mendasar yang berkaitan dengan imannya, sebagaimana terlihat dari susunan isi dokumen ini;
2.    Pedoman  dan acuan bagi warga dan pelayan GKPI dalam merumuskan bentuk, isi, dan tujuan kesaksian dan pelayanan, demikian juga dalam menyusun peraturan dan program GKPI disemua aras
3.    Pedoman dan acuan untuk memberi jawab dan pertanggungjawaban tentang imannya terhadap berbagai pengajaran dan nilai yang terus menerus bermunculan dan berubah, sekaligus menolaknya kalau ternyata bertentangan dengan iman kristiani.
Pokok pokok Pemahaman Iman GKPI ini bersumber dan berdasar pada Alkitab. Karena itu tidak dimaksudkan sebagai pengganti ataupun tandingan Alkitab. Namun di lain pihak dokumen ini hendak juga mencerminkan pemahaman dan penafsiran atas amanat Alkitab secara aktual, sehingga Alkitab sungguh-sungguh bersuara secara relevan pada masa kini, dan pesannya menjadi jelas bagi para warga dan pelayan GKPI.
Pokok pokok Pemahaman Iman GKPI ini juga mengacu pada sejumlah dokumen iman gereja dari segala abad, terutama yang dipelihara dalam tradisi iman gereja reformatoris, antara lain Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, Pengakuan Iman Athanasianum, Katekhismus Martin Luther dan Konfessi Augsburg, demikian juga Pokok pokok ajaran bapa bapa gereja yang diakui sebagai bersifat ekumenis dan reformatoris. Dan sebagai bagian dari gereja Kristen yang mengesa di Indonesia, Pokok pokok Pemahaman iman ini juga mengacu kepada Pemahaman Bersama Iman Kristen di Indonesia (PBIK), salah satu dari Lima Dokumen Keesaan Gereja (LDKG) yang dirumuskan bersama di dalam Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI).
Seperti juga dinyatakan dalam Tata Gereja GKPI, dengan pokok Pokok Pemahaman Iman ini GKPI juga sekaligus hendak menegaskan jatidirinya sebagai gereja yang hadir di tengah pergumulan bangsanya, dan turut memberi sumbangan bagi peletakan landasan moral, etik dan spritual bagi kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun demi perwujudan cita-citanya.

B. Masalah Pokok
1. Bagaimanakah peran pertumbuhan gereja dalam relevansi masa kini.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian gereja
2.      Untuk mengetahui pertumbuhan dan tantangan gereja masa kini
3.      Untuk mengetahui peran pertumbuhan gereja dalam relevansi masa kini.

D. Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis membatasi pembahasan ini pada "peran pertumbuhan gereja masa kini"?

E. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang dapat kita ambil ada peran pertumbuhan gereja  agar kita dapat mengetahui keadaan gereja dan peran bagi kehidupan manusia.



BAB II
PERANAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM RELEVANSI MASA KINI

A.     Pengertian Gereja
Kata "gereja" atau "jemaat" dalam bahasa Yunani adalah ekklesia; dari kata kaleo, artinya "aku memanggil/memerintahkan". Secara umum ekklesia diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam konteks Perjanjian Baru kata ini mengandung arti khusus, yaitu pertemuan orang-orang Kristen sebagai jemaat untuk menyembah kepada Kristus. 
Amanat Agung yang diberikan Kristus sebelum kenaikan ke surga (Mat. 28:19-20) betul-betul dengan setia dijalankan oleh murid-murid-Nya. Sebagai hasilnya lahirlah gereja/jemaat baru baik di Yerusalem, Yudea, Samaria dan juga di perbagai tempat di dunia (ujung-ujung dunia). 
1.      Gereja Di Palestina 
a.       Gereja pertama lahir di Yerusalem (Kis. 1:8) 
b.              Petrus dan beberapa murid-murid Tuhan Yesus yang lain membawa Injil ke Yudea (Kis. ps. 1-7). 
Filipus dan murid-murid yang lain pergi ke Samaria dan sekitarnya (ps. 8). 
2.              Gereja di luar Palestina 
a.       Petrus membawa Injil ke Roma. 
b.              Paulus ke Asia Kecil dan Eropa (Kis. ps. 10-28). 
c.               Apolos ke Mesir (Kis. ps. 18). 
d.             Filipus ke Etiopia (Kis. ps. 8). 
e.               Sebelum tahun 100 M, Injil sudah tersebar ke Siria, Persia, Afrika (Kis. 9). 
f.                Lalu ke ujung-ujung bumi (Siria, Persia, Gaul, Afrika Utara, Asia & Eropa). 
B.               Pertumbuhan dan Tantangan Gereja Masa Kini
Gereja/jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Kuasa Roh Kudus sangat nyata hadir di tengah jemaat. Namun demikian tantangan dan kesulitan juga mewarnai pertumbuhan jemaat mula-mula itu. Tapi luar biasa, justru karena keadaan yang sulit itu gereja semakin berkembang. 
1. Agama Negara 

Kaisar Agustus mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Salah satu peraturan yang muncul pada masa pemerintahannya adalah menyembah kepada Kaisar sebagai dewa mereka, walaupun mereka masih diijinkan melakukan penyembahan kepada dewa-dewa/kepercayaan asal mereka sendiri. 
Namun demikian ada kekecualian untuk orang-orang Yahudi yang mempunyai agama Yudaisme yang menjunjung tinggi monotheisme, mereka tidak diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Hal ini terjadi karena mereka takut kalau orang Yahudi memberontak. 
Kehadiran agama Kristen saat itu, pada mulanya dianggap sebagai salah satu sekte agama Yudaisme, itu sebabnya orang-orang Kristen pertama tidak diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Tetapi setelah orang- orang Yahudi secara terbuka memusuhi orang Kristen (puncak peristiwa penyalipan Kristus) barulah pemerintah Romawi melihat kekristenan tidak lagi sebagai sekte Yudaisme tetapi agama baru. Sejak saat itu keharusan menyembah kepada Kaisar pun akhirnya diberlakukan untuk orang-orang Kristen. Kepada mereka yang tidak patuh pada peraturan ini mendapat hukuman dan penganiayaan yang sangat berat. 
2. Penganiayaan terhadap orang Kristen. 
Salah satu bukti kesetiaan orang Kristen kepada Kristus ditunjukkan dengan secara setia menjalankan pengajaran Alkitab dan menolak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Karena sebab itulah orang-orang Kristen sering harus membayar harga yang mahal demi kepercayaan mereka kepada Kristus, antara lain adalah dengan penganiayaan. 
Beberapa penyebab penganiayaan: 
a.       Karena orang Kristen menolak untuk menyembah Kaisar. 
b.              Karena orang Kristen dituduh melakukan hal-hal yang menentang kemanusiaan, mis. menolak menjadi tentara, mengajarkan tentang kehancuran dunia, membiarkan perpecahan keluarga, dll. 
c.               Karena orang Kristen dituduh mempraktekkan immoralitas dan kanibalisme, misalnya melakukan cium kudus, bermabuk-mabukan, dosa inses, makan darah dan daging manusia. 

3. Hasil dari penganiayaan. 
Memang ada banyak orang Kristen yang mati dalam penganiayaan dan pembunuhan, namun demikian jumlah orang Kristen tidak semakin berkurang malah semakin bertambah banyak. 
a.          Orang Kristen semakin berani. Sekalipun dianiaya mereka tetap mempertahankan iman mereka (mis. Surat Petrus). 
b.         Kekristenan semakin menyebar keluar dari Yerusalem, yaitu ke daerah-daerah sekitarnya, dan ke seluruh dunia. 
c.          Orang-orang Kristen semakin memberi pengaruh dalam kehidupan masyarakat, sehingga mereka betu-betul menjadi saksi yang hidup.


C.     Gereja dalam Relevansi Masa Kini
Kita harus membagi teologia dan aplikasinya secara jelas. Teologia berarti pengertian manusia secara ilmiah akan Allah, sedangkan aplikasinya yaitu bagaimana menyatakan iman kita dan fungsi iman di dalam hidup sehari-hari. Teologia Reformed mengajarkan tentang Allah Tritunggal, Kristus adalah Mediator satu-satunya, Roh Kudus adalah diri-Nya Allah, dan Alkitab adalah firman Tuhan yang diwahyukan serta gereja adalah orang-orang Kristen yang ditebus oleh Tuhan, juga melalui pertobatan dan diperanakkan pula manusia menjadi anak-anak Allah dan lain sebagainya. Kesemuanya adalah ajaran yang bukan saja harus dipertahankan, melainkan tidak boleh berubah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dan ini dimasukkan ke dalam kategori iman kepercayaan yang bersifat mutlak dan melampaui segala jaman dan daerah. Kita harus mempertahankan, memperjuangkan dan memperdebatkan hal ini dalam keadaan bagaimanapun demi menjaga kemurnian kepercayaan maupun substansi dari Kekristenan itu sendiri.
Sedangkan di dalam masyarakat orang Kristen harus menjadi terang atau cahaya kesaksian melalui pengamalan akan sifat kasih, keadilan dan kesucian Allah dalam hidup kita. Hal ini merupakan sesuatu yang harus kita pelajari yakni bagaimana memancarkan kemuliaan Allah di dalam setiap jaman yang berbeda. Di samping itu harus diketahui bagaimana mempertahankan hidup Kekristenan dan bahkan bisa mempengaruhi orang lain melalui sifat-sifat ilahi yang bersangkut-paut dengan etika serta penerapannya di dalam masyarakat yang sangat pluralistik.
Dalam katekismus Heidelberg dikatakan bahwa gereja yang benar dan sejati harus mengajarkan kebenaran firman Tuhan dengan benar dan ketat, lalu menjalankan sakramen dengan benar serta melaksanakan disiplin gereja dengan benar pula. Selain itu gereja harus memberitakan Injil demi menjamin kelangsungan dan kesehatan pertumbuhan gereja secara konsisten.
Apa yang seharusnya gereja bina pada masa kini?
Gereja yang baik, pertama, harus membenahi doktrin-doktrin kepercayaannya sehingga berakar dengan mengetahui siapa, apa dan mengapa kita percaya. Kedua, pengajaran tentang hidup bertanggung jawab kepada Allah menurut etika yang sesuai dengan ajaran Alkitab yakni memancarkan sifat ilahi di bidang moral kepada sesama manusia. Ketiga, membenahi akan makna hidup dan pelayanan. Sebagaimana kita adalah orang-orang Kristen maka kita harus hidup dan melayani orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Keempat, kita harus berusaha membina orang Kristen untuk memuliakan Tuhan di bidang- bidang yang berbeda dalam masyarakat luas. Kelima, bagaimana gereja mendorong pelebaran pekabaran Injil di dalam melaksnakan tugas Amanat Agung.
Akhirnya, bagaimana gereja bisa mempunyai orang-orang yang mampu memimpin di dalam masyarakat?
Kecuali gereja bisa memberikan isi pemberitaan dan pengajaran yang dirasakan cukup oleh orang-orang berpotensi maka barulah kita bisa mendapatkan orang-orang yang bermutu bagi Kekristenan. Mereka yang berkualitas ini harus membimbing agar lebih berkembang, potensi mereka perlu digali serta diarahkan dengan benar. Dengan demikian, untuk mengharapkan munculnya pemimpin-pemimpin yang menjadi kunci dalam masyarakat maka seharusnya para pemimpin gereja pada masa kini memiliki hati yang lapang, visi yang jauh, pandangan yang tepat serta cinta kasih yang limpah dan bijaksana. Jikalau tidak, maka Kekristenan akan selalu tertinggal di belakang. Di lain pihak kepemimpinan itu bukanlah sekedar bisa dilatih atau dicetak oleh usaha manusia, melainkan dibangkitkan oleh Tuhan ditambah dengan penggalian dan latihan sehingga segenap potensi dapat diperkembangkan. Juga harus diciptakan kemungkinan praktek di ladang sebagai sarana output dari apa yang sudah ada padanya ditambah dengan ujian yang lama barulah seseorang bisa menjadi pemimpin yang kuat yang hebat!


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia)) adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.
Pembinaan yang harus dilakukan gereja saat ini/ masa kini yaitu :
·         Pertama, harus membenahi doktrin-doktrin kepercayaannya sehingga berakar dengan mengetahui siapa, apa dan mengapa kita percaya.
·         Kedua, pengajaran tentang hidup bertanggung jawab kepada Allah menurut etika yang sesuai dengan ajaran Alkitab yakni memancarkan sifat ilahi di bidang moral kepada sesama manusia.
·         Ketiga, membenahi akan makna hidup dan pelayanan. Sebagaimana kita adalah orang-orang Kristen maka kita harus hidup dan melayani orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.
·         Keempat, kita harus berusaha membina orang Kristen untuk memuliakan Tuhan di bidang- bidang yang berbeda dalam masyarakat luas. Kelima, bagaimana gereja mendorong pelebaran pekabaran Injil di dalam melaksnakan tugas Amanat Agung.

B.       Saran
Penulis sangat berterima kasih kepada Tuhan Allah semesta Alam Yang telah memberikan kesempatan kepada kita hidup yang kekal itu, oleh karena itu penulis sangat berharap kepada semua pembaca yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus untuk: 
·       Setelah  membaca Makalah  ini, saudara dapat menjadi orang yang taat, setia, takut dan dengan sepenuhnya memberikan hidup Anda kepada Kritus, agar Saudara mengetahui apa itu kebenaran yang sejati, bukan untuk menjadi seorang KTP (Kristen Tanpa Pertobatan) saja, melainkan Menjadi Kriten yang benar-benar sejati. Saudara tidak perlu lagi kuatir akan hidup saudara, karna kita selalu mengandalkan Tuhan didalam segala hal (action).
·       Sebagai anak-anak Allah yang sejati, kita harus menjadi Terang dan Garam Dunia. Sebagai kristen yang sejati, kita harus bersikap seperti Kristus yang datang Untuk melayani bukan untuk dilayani. Kita harus melayani orang-orang yang belum mengenal penyelamat sejati, yaitu, Kristus. Saudara dan saya harus menjadi teladan dalam kehidupan dan melakanakanya dengan penuh kasih.


DAFTAR PUSTAKA