MAKALAH
PERAN
PERTUMBUHAN GEREJA DALAM RELEVANSI
MASA
KINI
Diajukan
untuk memenuhi sebagai syarat-syarat dalam
mencapai
nilai Mata Pelajaran Agama Kristen
Oleh
:
Nama :
Kelas : XII D (IPS)
NIS/NISN :
SMA
KRISTEN EKKLESIA NANGA PINOH
TAHUN
AJARAN
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERAN PERTUMBUHAN
GEREJA DALAM RELEVANSI MASA KINI”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
syarat dalam mencapai nilai mata pelajaran Agama Kristen.
Terima kasih
yang tak terhingga penulis sampaikan kepada:
1.
Bapak
Suharyadi, S.Th selaku kepala Sekolah SMA Kristen Ekklesia Nanga Pinoh.
2.
Bapak Daud,
S.Th selaku guru pengampu/pembimbing mata pelajaran Agama Kristen
3.
Orang Tua
Penulis yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
4.
Teman-teman yang telah mendukung penulis dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah
ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang akan semakin membagun demi mengembangkan dan penyempurnaan makalah
ini.
Demikian yang dapat
penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Nanga Pinoh, Oktober 2014
Penulis,
LEMBAR
PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH
Pengesahan lembaga pendidikan SMA Kristen Ekklesia setelah
memeriksa secara saksama serta mengetahui proses penulisan dan cara penyusunan
makalah yang dilakukan oleh Jufa Maranaffa judul “Peranan Pertumbuhan Gereja
Dalam Relevansi Masa Kini”. Maka dengan ini dinyatakan bahwa makalah ini
diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan
nilai-nilai pelajaran pendidikana agama kristen dari Sma Kristen Ekklesia Nanga
Pinoh.
Disahkan pada tanggal : Oktober 2014
Mengesahkan,
Kepala Sekolah SMA Kristen Ekklesia
Suharyadi, S.Th
LEMBAR
PENGESAHAN GURU BIDANG STUDI
Pengesahan guru bidang studi guru bidang studi telah menerima hasil
penulisan makalah yang berjudul “Peranan Pertumbuhan Gereja Dalam Relevansi
Masa Kini” yang telah disahkan dan diserahkan oleh Jufa Maranaffa untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai nilai mata pelajaran pendidikan
agama Kristen SMA Kristen Ekklesia
Disahkan pada tanggal : Oktober 2014
Guru Bidang Studi Agama Kristen
Daud, S.Th
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
HALAMAN
PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ..................................... iii
HALAMAN
PENGESAHAN GURU BIDANG STUDI ................................ iv
DAFTAR
ISI ......................................................................................................... v
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Masalah Pokok ................................................................................... 3
C. Tujuan ................................................................................................ 3
D. Batasan Masalah ................................................................................ 4
E. Manfaat Penulisan............................................................................... 4
BAB
II PERANAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM
RELEVANSI
MASA KINI .......................................................................................... 5
A. Pengertian Gereja .............................................................................. 5
B. Pertumbuhan dan Tantangan
Gereja Masa Kini ................................ 6
C. Gereja Dalam Relevansi Masa Kini.................................................... 8
BAB
III PENUTUP .......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................ 13
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gereja di segala abad dan tempat menghadapi berbagai
tantangan dan pertanyaan, baik yang bersifat klasik maupun yang baru sejalan
dengan perkembangan zaman dan konteksnya. Terhadap semua itu gereja harus
memberi jawab, jawaban itu harus bersumber dari dan didasarkan pada Firman
Tuhan di dalam Alkitab sebagai satu-satunya sumber ajaran dan norma yang benar.
Demikian juga Gereja Kristen Protestan Indonesia
(GKPI). GKPI adalah bagian dari Tubuh Kristus yang esa, kudus, am dan rasuli di
muka bumi ini. GKPI adalah juga suatu persekutuan yang secara khas hadir di
negara Republik Indonesia ini. Sejak berdirinya tanggal 30 Agustus 1964. GKPI
ditantang untuk memberi jawab atas berbagai pertanyaan dan masalah yang
menyangkut banyak hal mendasar yang diimaninya, dalam rangka menyatakan
ketaatan dan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja
dan Juruselamat dunia.
Ada berbagai jawaban yang telah dikemukakan
dan dirumuskan GKPI di sepanjang sejarah dan perjalanannya. Jawaban dan
pernyataan iman itu tersebar di berbagai dokumen, berupa keputusan-keputusan
dan pesan-pesan Sinode Am dan Rapat Pendeta, maupun berbagai hasil pertemuan
dan persidangan di semua aras (tingkatan), dari tingkat Jemaat hingga Pusat.
Karena sifat dan bentuknya tersebar dan tidak tersusun padu, GKPI perlu
menyusun dan memiliki rumusan yang lebih lengkap dan terpadu, agar
dapat dipedomani dan digunakan seluruh warga dan pelayan GKPI tatkala
menghadapi berbagai pertanyaan dan masalah yang menyangkut iman mereka.
Dengan demikian Pokok Pokok Pemahaman Iman GKPI ini
berfungsi sebagai:
1. Pedoman dan tuntunan bagi seluruh jajaran GKPI dalam hal ajaran, supaya
tidak “diombang ambingkan oleh rupa rupa angin pengajaran” (ef 4:14) dan supaya
dapat menjawab perkara-perkara mendasar yang berkaitan dengan imannya,
sebagaimana terlihat dari susunan isi dokumen ini;
2. Pedoman dan acuan bagi warga dan pelayan GKPI dalam merumuskan
bentuk, isi, dan tujuan kesaksian dan pelayanan, demikian juga dalam menyusun
peraturan dan program GKPI disemua aras
3. Pedoman dan acuan untuk memberi jawab dan pertanggungjawaban tentang
imannya terhadap berbagai pengajaran dan nilai yang terus menerus bermunculan
dan berubah, sekaligus menolaknya kalau ternyata bertentangan dengan iman
kristiani.
Pokok pokok Pemahaman Iman GKPI ini bersumber dan
berdasar pada Alkitab. Karena itu tidak dimaksudkan sebagai pengganti ataupun
tandingan Alkitab. Namun di lain pihak dokumen ini hendak juga mencerminkan
pemahaman dan penafsiran atas amanat Alkitab secara aktual, sehingga Alkitab
sungguh-sungguh bersuara secara relevan pada masa kini, dan pesannya menjadi
jelas bagi para warga dan pelayan GKPI.
Pokok pokok Pemahaman Iman GKPI ini juga mengacu pada
sejumlah dokumen iman gereja dari segala abad, terutama yang dipelihara dalam
tradisi iman gereja reformatoris, antara lain Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan
Iman Nicea-Konstantinopel, Pengakuan Iman Athanasianum, Katekhismus Martin
Luther dan Konfessi Augsburg, demikian juga Pokok pokok ajaran bapa bapa gereja
yang diakui sebagai bersifat ekumenis dan reformatoris. Dan sebagai bagian dari
gereja Kristen yang mengesa di Indonesia, Pokok pokok Pemahaman iman ini juga mengacu
kepada Pemahaman Bersama Iman Kristen di Indonesia (PBIK), salah satu dari Lima
Dokumen Keesaan Gereja (LDKG) yang dirumuskan bersama di dalam Persekutuan
Gereja di Indonesia (PGI).
Seperti juga dinyatakan dalam Tata Gereja GKPI, dengan
pokok Pokok Pemahaman Iman ini GKPI juga sekaligus hendak menegaskan
jatidirinya sebagai gereja yang hadir di tengah pergumulan bangsanya, dan turut
memberi sumbangan bagi peletakan landasan moral, etik dan spritual bagi
kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun demi perwujudan cita-citanya.
B. Masalah Pokok
1. Bagaimanakah peran pertumbuhan gereja dalam
relevansi masa kini.
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian gereja
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan tantangan
gereja masa kini
3. Untuk mengetahui peran pertumbuhan gereja dalam
relevansi masa kini.
D. Batasan masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah, maka penulis membatasi pembahasan ini pada "peran
pertumbuhan gereja masa kini"?
E. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang dapat kita ambil ada
peran pertumbuhan gereja agar kita dapat
mengetahui keadaan gereja dan peran bagi kehidupan manusia.
BAB II
PERANAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM RELEVANSI MASA
KINI
A.
Pengertian Gereja
Kata
"gereja" atau "jemaat" dalam bahasa Yunani adalah ekklesia;
dari kata kaleo, artinya "aku memanggil/memerintahkan". Secara umum
ekklesia diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam konteks
Perjanjian Baru kata ini mengandung arti khusus, yaitu pertemuan orang-orang
Kristen sebagai jemaat untuk menyembah kepada Kristus.
Amanat Agung
yang diberikan Kristus sebelum kenaikan ke surga (Mat. 28:19-20) betul-betul
dengan setia dijalankan oleh murid-murid-Nya. Sebagai hasilnya lahirlah
gereja/jemaat baru baik di Yerusalem, Yudea, Samaria dan juga di perbagai
tempat di dunia (ujung-ujung dunia).
1.
Gereja Di Palestina
a.
Gereja pertama lahir di Yerusalem (Kis.
1:8)
b.
Petrus dan beberapa murid-murid Tuhan Yesus
yang lain membawa Injil ke Yudea (Kis. ps. 1-7).
Filipus dan
murid-murid yang lain pergi ke Samaria dan sekitarnya (ps. 8).
2.
Gereja di luar Palestina
a.
Petrus membawa Injil ke Roma.
b.
Paulus ke Asia Kecil dan Eropa (Kis. ps.
10-28).
c.
Apolos ke Mesir (Kis. ps. 18).
d.
Filipus ke Etiopia (Kis. ps. 8).
e.
Sebelum tahun 100 M, Injil sudah tersebar
ke Siria, Persia, Afrika (Kis. 9).
f.
Lalu ke
ujung-ujung bumi (Siria, Persia, Gaul, Afrika Utara, Asia & Eropa).
B.
Pertumbuhan dan Tantangan Gereja Masa Kini
Gereja/jemaat
yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Kuasa Roh Kudus sangat
nyata hadir di tengah jemaat. Namun demikian tantangan dan kesulitan juga
mewarnai pertumbuhan jemaat mula-mula itu. Tapi luar biasa, justru karena
keadaan yang sulit itu gereja semakin berkembang.
1. Agama Negara
Kaisar Agustus
mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Salah satu peraturan yang muncul pada
masa pemerintahannya adalah menyembah kepada Kaisar sebagai dewa mereka,
walaupun mereka masih diijinkan melakukan penyembahan kepada dewa-dewa/kepercayaan
asal mereka sendiri.
Namun demikian
ada kekecualian untuk orang-orang Yahudi yang mempunyai agama Yudaisme yang
menjunjung tinggi monotheisme, mereka tidak diharuskan untuk menyembah kepada
Kaisar. Hal ini terjadi karena mereka takut kalau orang Yahudi memberontak.
Kehadiran agama
Kristen saat itu, pada mulanya dianggap sebagai salah satu sekte agama
Yudaisme, itu sebabnya orang-orang Kristen pertama tidak diharuskan untuk
menyembah kepada Kaisar. Tetapi setelah orang- orang Yahudi secara terbuka
memusuhi orang Kristen (puncak peristiwa penyalipan Kristus) barulah pemerintah
Romawi melihat kekristenan tidak lagi sebagai sekte Yudaisme tetapi agama baru.
Sejak saat itu keharusan menyembah kepada Kaisar pun akhirnya diberlakukan
untuk orang-orang Kristen. Kepada mereka yang tidak patuh pada peraturan ini
mendapat hukuman dan penganiayaan yang sangat berat.
2. Penganiayaan terhadap
orang Kristen.
Salah satu
bukti kesetiaan orang Kristen kepada Kristus ditunjukkan dengan secara setia menjalankan
pengajaran Alkitab dan menolak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
ajaran Alkitab. Karena sebab itulah orang-orang Kristen sering harus membayar
harga yang mahal demi kepercayaan mereka kepada Kristus, antara lain adalah
dengan penganiayaan.
Beberapa
penyebab penganiayaan:
a.
Karena orang Kristen menolak untuk
menyembah Kaisar.
b.
Karena orang Kristen dituduh melakukan
hal-hal yang menentang kemanusiaan, mis. menolak menjadi tentara, mengajarkan
tentang kehancuran dunia, membiarkan perpecahan keluarga, dll.
c.
Karena orang Kristen dituduh mempraktekkan
immoralitas dan kanibalisme, misalnya melakukan cium kudus, bermabuk-mabukan,
dosa inses, makan darah dan daging manusia.
3. Hasil dari penganiayaan.
Memang ada
banyak orang Kristen yang mati dalam penganiayaan dan pembunuhan, namun
demikian jumlah orang Kristen tidak semakin berkurang malah semakin bertambah
banyak.
a.
Orang Kristen semakin berani. Sekalipun
dianiaya mereka tetap mempertahankan iman mereka (mis. Surat Petrus).
b.
Kekristenan semakin menyebar keluar dari
Yerusalem, yaitu ke daerah-daerah sekitarnya, dan ke seluruh dunia.
c.
Orang-orang Kristen semakin memberi
pengaruh dalam kehidupan masyarakat, sehingga mereka betu-betul menjadi saksi
yang hidup.
C.
Gereja dalam Relevansi Masa Kini
Kita harus membagi teologia dan aplikasinya
secara jelas. Teologia berarti pengertian manusia secara ilmiah akan Allah,
sedangkan aplikasinya yaitu bagaimana menyatakan iman kita dan fungsi iman di
dalam hidup sehari-hari. Teologia Reformed mengajarkan tentang Allah
Tritunggal, Kristus adalah Mediator satu-satunya, Roh Kudus adalah diri-Nya
Allah, dan Alkitab adalah firman Tuhan yang diwahyukan serta gereja adalah
orang-orang Kristen yang ditebus oleh Tuhan, juga melalui pertobatan dan
diperanakkan pula manusia menjadi anak-anak Allah dan lain sebagainya.
Kesemuanya adalah ajaran yang bukan saja harus dipertahankan, melainkan tidak
boleh berubah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dan ini dimasukkan ke
dalam kategori iman kepercayaan yang bersifat mutlak dan melampaui segala jaman
dan daerah. Kita harus mempertahankan, memperjuangkan dan memperdebatkan hal
ini dalam keadaan bagaimanapun demi menjaga kemurnian kepercayaan maupun
substansi dari Kekristenan itu sendiri.
Sedangkan di dalam masyarakat orang Kristen
harus menjadi terang atau cahaya kesaksian melalui pengamalan akan sifat kasih,
keadilan dan kesucian Allah dalam hidup kita. Hal ini merupakan sesuatu yang
harus kita pelajari yakni bagaimana memancarkan kemuliaan Allah di dalam setiap
jaman yang berbeda. Di samping itu harus diketahui bagaimana mempertahankan
hidup Kekristenan dan bahkan bisa mempengaruhi orang lain melalui sifat-sifat
ilahi yang bersangkut-paut dengan etika serta penerapannya di dalam masyarakat
yang sangat pluralistik.
Dalam katekismus Heidelberg dikatakan bahwa
gereja yang benar dan sejati harus mengajarkan kebenaran firman Tuhan dengan
benar dan ketat, lalu menjalankan sakramen dengan benar serta melaksanakan
disiplin gereja dengan benar pula. Selain itu gereja harus memberitakan Injil
demi menjamin kelangsungan dan kesehatan pertumbuhan gereja secara konsisten.
Apa yang seharusnya gereja bina pada masa kini?
Gereja yang baik, pertama, harus membenahi
doktrin-doktrin kepercayaannya sehingga berakar dengan mengetahui siapa, apa
dan mengapa kita percaya. Kedua, pengajaran tentang hidup bertanggung jawab
kepada Allah menurut etika yang sesuai dengan ajaran Alkitab yakni memancarkan
sifat ilahi di bidang moral kepada sesama manusia. Ketiga, membenahi akan makna
hidup dan pelayanan. Sebagaimana kita adalah orang-orang Kristen maka kita
harus hidup dan melayani orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.
Keempat, kita harus berusaha membina orang Kristen untuk memuliakan Tuhan di
bidang- bidang yang berbeda dalam masyarakat luas. Kelima, bagaimana gereja
mendorong pelebaran pekabaran Injil di dalam melaksnakan tugas Amanat Agung.
Akhirnya, bagaimana gereja bisa mempunyai
orang-orang yang mampu memimpin di dalam masyarakat?
Kecuali gereja bisa memberikan isi pemberitaan
dan pengajaran yang dirasakan cukup oleh orang-orang berpotensi maka barulah
kita bisa mendapatkan orang-orang yang bermutu bagi Kekristenan. Mereka yang
berkualitas ini harus membimbing agar lebih berkembang, potensi mereka perlu
digali serta diarahkan dengan benar. Dengan demikian, untuk mengharapkan
munculnya pemimpin-pemimpin yang menjadi kunci dalam masyarakat maka seharusnya
para pemimpin gereja pada masa kini memiliki hati yang lapang, visi yang jauh,
pandangan yang tepat serta cinta kasih yang limpah dan bijaksana. Jikalau
tidak, maka Kekristenan akan selalu tertinggal di belakang. Di lain pihak
kepemimpinan itu bukanlah sekedar bisa dilatih atau dicetak oleh usaha manusia,
melainkan dibangkitkan oleh Tuhan ditambah dengan penggalian dan latihan
sehingga segenap potensi dapat diperkembangkan. Juga harus diciptakan
kemungkinan praktek di ladang sebagai sarana output dari apa yang sudah ada padanya
ditambah dengan ujian yang lama barulah seseorang bisa menjadi pemimpin yang
kuat yang hebat!
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία
(ekklêsia)) adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari
penganut Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat".
Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat
kepada Orang Ibrani,
1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.
Pembinaan yang harus dilakukan gereja saat ini/
masa kini yaitu :
·
Pertama, harus membenahi doktrin-doktrin
kepercayaannya sehingga berakar dengan mengetahui siapa, apa dan mengapa kita
percaya.
·
Kedua, pengajaran tentang hidup bertanggung
jawab kepada Allah menurut etika yang sesuai dengan ajaran Alkitab yakni
memancarkan sifat ilahi di bidang moral kepada sesama manusia.
·
Ketiga, membenahi akan makna hidup dan
pelayanan. Sebagaimana kita adalah orang-orang Kristen maka kita harus hidup
dan melayani orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.
·
Keempat, kita harus berusaha membina orang
Kristen untuk memuliakan Tuhan di bidang- bidang yang berbeda dalam masyarakat
luas. Kelima, bagaimana gereja mendorong pelebaran pekabaran Injil di dalam
melaksnakan tugas Amanat Agung.
B. Saran
Penulis sangat
berterima kasih kepada Tuhan Allah semesta Alam Yang telah memberikan
kesempatan kepada kita hidup yang kekal itu, oleh karena itu penulis sangat
berharap kepada semua pembaca yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus
untuk:
·
Setelah membaca Makalah
ini, saudara dapat menjadi orang yang
taat, setia, takut dan dengan sepenuhnya memberikan hidup Anda kepada Kritus,
agar Saudara mengetahui apa itu kebenaran yang sejati, bukan untuk menjadi
seorang KTP (Kristen Tanpa Pertobatan) saja, melainkan Menjadi Kriten yang
benar-benar sejati. Saudara tidak perlu lagi kuatir akan hidup saudara, karna
kita selalu mengandalkan Tuhan didalam segala hal (action).
·
Sebagai anak-anak Allah
yang sejati, kita harus menjadi Terang dan Garam Dunia. Sebagai kristen yang
sejati, kita harus bersikap seperti Kristus yang datang Untuk melayani bukan
untuk dilayani. Kita harus melayani orang-orang yang belum mengenal penyelamat
sejati, yaitu, Kristus. Saudara dan saya harus menjadi teladan dalam kehidupan
dan melakanakanya dengan penuh kasih.
DAFTAR PUSTAKA
No comments :
Post a Comment