MAKALAH
GEOGRAFI
“HIDROSFER”
DI
S
U
S
U
N
OLEH
SMA NEGERI
01 NANGA PINOH
KABUPATEN
MELAWI
TAHUN AJARAN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa salawat serta salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Besar Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan safaatnya di hari kiamat nanti
“Tiada gading yang tak retak”. Begitu juga dalam
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangannya.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari guru pengampuh dan teman-teman sangat
kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca tentang hidrosfer. Amiiin
Nanga Pinoh, November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
- B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
- C. Tujuan Penulisan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
- A. Pengertian Hidrosfer......................................................................................................... 2
- B. Siklus hidrosfer................................................................................................................. 2
- C. Jenis-jenis Air.................................................................................................................... 3
- D. Pencemaran air.................................................................................................................. 4
- E. Sebab dan akibat pencemaran air...................................................................................... 4
- F. Penanggulangan pencemaran air....................................................................................... 5
BAB III
PENUTUP
- A. Kesimpulan....................................................................................................................... 6
- B. Saran................................................................................................................................. 6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. latar
belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita
memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air
tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau
serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik,
dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau
dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air
yang terpolusi.Darimana polutan itu berasal ?Bagi kita, khususnya masyarakat
pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal
dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke
sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat
merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar. Maka dari itu
kelompok kami ingin membahas upaya pencegahan pencemaran air melalui makalah
ini.
B. Rumusan Masalah
-
Apa itu
hidrosfer?
-
Apa yang
dimaksud dengan siklus hidrosfer?
-
Bagaimana
terjadinya siklus hidrosfer?
-
Apa saja
jenis-jenis air?
-
Apa yang
dimaksud pencemaran?
-
Bagaimana
terjadinya pencemaran air?
-
Apa saja
macam-macam pencemaran air?
-
Apa yang
menjadi sumber atau penyebab pencemaran air?
-
Apa upaya
penanggulangan pencemaran air?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah yang pertama merupakan syarat mengikuti ujian mata kuliah “Fisika Lingkungan” yang di asuh oleh Ibu Dosen Derty mulyana, M.Pd. Namun dari sisi lain kami juga ingin mengetahui bagaimana upaya pemecahan masalah dalam penanggulangan pencemaran air. Sehingga kami dapat mengimplementasikan dalam kehidupan keseharian kami, dan dapat menggunakan cara – cara dalam upaya pemecahan masalah pencemaran air tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer
adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal
dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti
lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan,
salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
B. Siklus Hidrosfer
Siklus
hidrosfer disebut juga siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah suatu proses
peredaran atau daur ulang air secara berurutan dan terus-menerus. Pemanasan
sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan
bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika
temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi
titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi
tiga, yaitu siklus
pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
- Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
- Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
- Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
C. JENIS – JENIS AIR
Air
merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga.
Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di
bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air
tanah preatis dan air tanah artesis.
- Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
- Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.
2. Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada
di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air
permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya.
Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan
yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain
sebagainya.
- Perairan Laut
Perairan laut adalah
Perairan laut adalah
air permukaan yang berada di lautan
luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
D. Pencemaran air
D. Pencemaran air
Pencemaran
air adalah
suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Pencemaran
air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga
sumber air pribadi dan sumur). Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu
oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,
seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
E. PENYEBAB DAN AKIBAT PENCEMARAN AIR
1. Penyebab pencemaran air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
- Meningkatnya kandungan nutrien
dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai
macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik,
minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
- Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai
seperti di sungai citarum
- pencemaran air oleh sampah
- Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
2. Akibat pencemaran air
- Dapat
menyebabkan banjir
- Erosi
- Kekurangan
sumber air
- Dapat
membuat sumber penyakit
- Tanah
Longsor
- Dapat
merusak Ekosistem sungai
- Kerugian
untuk Nelayan.
F. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
Untuk
mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain
tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam
selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa
pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
air.
Pencemaran
air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat
yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni
organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan
logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi
oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan
logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum
dibuang ke lingkungan.
Proses
pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan
terhadap pencemaran yang telah terjadi.
Pengolahan limbah
Limbah
industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan
hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar
bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran
air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat
digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.
Sampah padat
dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang
berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah
membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan
bumi. Di dalam hidrosfer, terjadi siklus hiodrosfer. Siklus hidrosfer disebut
juga siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur
ulang air secara berurutan dan terus-menerus. Siklus hidrologi dibedakan
menjadi tiga, yaitu siklus pendek/siklus kecil, siklus sedang dan siklus
panjang/siklus besar. Air dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah dan air
permukaan. Air tanah bisa digolongkan lagi menjadi air tanah preatis dan air tanah
artesis. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni perairan
daratan dan perairan laut.
Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia.
Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Pencemaran air merupakan
masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya
air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi
dan sumur).
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh
kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,
seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
B. Saran
Untuk
mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain
tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam
selokan.
Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan
pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air
seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Sumber :
http://catatandhian.blogspot.com.2013/06/contoh-makalah-geografi-hidrosfer.html
No comments :
Post a Comment