MAKALAH
“ E N E R G I ”
DI
S
U
S
U
N
OLEH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kita telah mengetahui dan
merasakan peranan dan dampak teknologi terhadap kehidupan manusia dan sumber
daya alam, yang akhir-akhir ini memerlukan penelitian kembali pemanfaatan
energi, terhadap semakin menipisnya sumber daya alam dan dampak negatif
pemanfaatan energi, perlu diadakan usaha mencari sumber daya alam baru /
memanfaatkan energi secara maksimal, usaha untuk mengatasi dampak negatifnya
erat sekali hubungannya dengan keseimbangan alam, mengurangi polusi dan jumlah
makhluk hidup di bumi ini, terutama jumlah manusia.
Makin baik pelayanan kesehatan
dan kualitas nutrisi manusia, maka semakin panjang umurnya. Jika manusia
melahirkan semakin banyak dari kematian maka jumlah penduduk menjadi semakin
besar, sehingga perkembangbiakan manusia perlu dibatasi, manusia harus berusaha
untuk melestarikan kehidupannya dengan bermacam-macam jalan.salah satunya
pencarian sumber daya alam yang akhir-akhir ini diteliti banyak manfaat yang
digunakan dalam skala besar serta agar dapat mengganti minyak bumi dan batu
bara, karena keduanya adalah sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui
dan jumlahnya terbatas, sehingga suatu saat akan habis.
Pada akhirnya sumber energi yang
dipakai tidak boleh menghasilkan polutan terlalu banyak, bila mungkin tidak
menghasilkan polutan, diantaranya adalah pemanfaatan energi matahari, energi
panas bumi, energi angin dan energi biogas serta biomasa.
B. Rumusan
Masalah
a. Pengertian
Energi dan macamnya.
b. Energi
Matahari.
c. Energi
Panas Bumi.
d. Energi
Angin.
e. Energi
Pasang Surut.
f. Energi
Biogas.
g. Energi
Biomasa.
h. Usaha
Manusia Untuk Melestarikan Energi.
C. Tujuan
penulisan.
a. Mengetahui
pengertian Energi dan macamnya.
b. Mengetahui
tentang Energi Matahari.
c. Mengetahui
tentang Energi Panas Bumi.
d. Mengetahui
tentang Energi Angin.
e. Mengetahui
tentang Energi Pasang Surut.
f. Mengetahui
tentang Energi Boigas.
g. Mengetahui
tentang Energi Biomasa.
h. Mengetahui
tentang Usaha Manusia Untuk Melestarikan Energi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ENERGI DAN MACAMNYA.
Energi atau tenaga adalah
kemampuan untuk melakukan kerja, dalam IPA kerja adalah usaha gerak melawan
hambatan. Seseorang yang mengangkat sebuah benda ke atas, berarti melakukan
usaha gerak melawan gaya tarik bumi / grafitasi. Usaha gerak melawan hambatan itulah
kerja yang menggunakan tenaga / energi. Energi dapat memindahkan materi dari
suatu tempat ketempat lain
Manusia purba melakukan pekerjaan
dengan menggunakan otot, kemudian mulai menggunakan tenaga binatang sebagai
pembantu, selanjutnya ditemukan sumber tenaga lain, seperti angin, dan tenaga
air untuk menggerakkan penggilingan dan keperluan lain sebagai pengganti
ototnya.
Energi dapat diubah dari bentuk
yang satu ke bentuk yang lain, disebut transformasi energi.
Keletihan timbul karena banyak
mengeluarkan tenaga, untuk melakukan suatu kegiatan kita melakukan tenaga,
dalam IPA tenaga juga disebut sebagai energi.Jadi energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha.Kita dikatakan berenergi jika kita dapat melakukan usaha,
misalnya kita memerlukan energi sewaktu mengangkat.
Definisi energi adalah daya kerja
atau tenaga, energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energia yang merupakan
kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya
enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk
satu ke bentuk yang lain.
Pendapat lain mengatakan,Energi
dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan
suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Dalam ilmu fisika energi terbagi dalam
berbagai macam/jenis, antara lain :
Ditinjau dari asalnya energi
mempunyai bermacam-macam bentuk diantaranya seperti berikut :
1.
Energi potensial.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya
pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut
juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki
energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi
potensial menjadi energi gerak. Contoh misalnya seperti buah kelapa yang siap
jatuh dari pohonnya, cicak di plafon rumah, energi yang terdapat
dalam katapel, per atau busur panah yang terenggang.dan lain sebagainya.
Rumus atau persamaan
energi potential :
Ep = m.g.h
keterangan
Ep = energi potensial
m = massa dari benda
g = percepatan gravitasi
h = tinggi benda dari tanah.
2.
Energi Kinetik atau Kinetis
Energi kinetik adalah
energi dari suatu benda yang dimiliki karena pengaruh gerakannya. Benda yang
bergerak memiliki energi kinetik. Energi gerak atau kinetik adalah energi yang
dimiliki benda untuk bergerak. Contohnya air yang mengalir dan angin yang
bertiup.
Rumus atau persamaan
energi kinetik :
Ek = 1/2.m.v^2
keterangan
Ep = energi kinetik
m = massa dari benda
v = kecepatan dari benda
v^2 = v pangkat 2
Macam-macam Energi
Sumber daya alam nonkonvensional yang akan kami bahas
antara lain yaitu energi matahari, energi panas bumi, energi angin, energi air,
energi laut, energi biogas, energi biomassa, energi biodiesel, dan energi zat
radioaktif.
1. Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi yang tak
habis-habisnya. Hidup kita di dunia ini hampir sepenuhnya berkat energi
matahari, karena apa yang kita makan itu sebenarnya energinya berasal dari
Matahari yang tersimpan dalam tumbuhan maupun hewan. Selain itu, berbagai jenis
energi baik yang terbarukan maupun tak-terbarukan merupakan bentuk turunan dari
energi matahari, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan
energi panas matahari sebenarnya telah kita lakukan diantaranya yaitu:
a. Pemanasan ruangan
Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari
untuk pemanasan ruangan, yaitu:
· Jendela
Merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi
panas matahari yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada
dinding untuk meneruskan panas matahari dari luar masuk ke dalam bangunan. Ada
jendela yang langsung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk
mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda. Biasanya
di daerah-daerah empat musim, dinding/tembok bangunan diganti dengan kaca agar
matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat musim dingin.
· Dinding Trombe (Trombe Wall)
Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat
ruangan sempit berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut
biasanya berupa kaca. Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan
dipanasi oleh sinar matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan
dipindahkan kedalam ruangan sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit
tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui saluran udara pada
dinding trombe.
· Greenhouse
Teknik ini hampir sama dengan dinding trombe hanya
saja jarak antara dinding masif dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman bisa
hidup di dalamnya. Prinsip kerjagreenhouse juga serupa dengan
dinding trombe. Panas masuk melalui kaca ke dalamgreenhouse lalu
dikonveksikan ke dalam bangunan untuk menghangatkan ruangan atau menjaga suhu
rungan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.
b. Penerangan ruangan
Teknik pemanfaatan energi matahari yang banyak dipakai
saat ini. Dengan teknik ini pada siang hari lampu pada bangunan tidak perlu
dinyalakan sehingga menghemat penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik ini
dilaksanakan dengan mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya matahari bisa
masuk dan menerangi ruangan dalam bangunan.
c. Kompor matahari
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan
memfokuskan panas yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan
sebuah cermin cekung besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat
digunakan untuk menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar. Dengan
menggunakan kompor ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik
untuk memasak dapat dikurangi.
d. Pengeringan hasil pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah
tropis dengan menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini
sangat menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara empat
musim yang harus mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan
menggunakan oven yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik.
e. Pemanasan air
Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh
masyarakat, baik untuk mandi maupun untuk alat antiseptik pada rumah sakit dan
klinik kesehatan. Penyediaan air panas ini memerlukan biaya yang besar karena
harus tersedia sewaktu-waktu dan biasanya untuk memanaskan digunakan energi
fosil ataupun energi listrik. Namun Dengan menggunakan pemanas air tenaga surya
maka hal ini bukan merupakan masalah karena pemanasan air dilakukan dengan
menyerap panas matahari dengan menggunakan kolektor sehingga tidak memerlukan
biaya bahan bakar.
f. Pembangkitan listrik
Pada pembangkitan listrik sinar matahari diperkuat
oleh kolektor pada suatu titik fokus untuk menghasilkan panas yang sangat
tinggi. Ada dua jenis kolektor yang biasa digunakan untuk pembangkitan listrik,
yaitu kolektor parabolik memanjang dan kolektor parabolik cakram. Pipa yang
berisi air dilewatkan tepat pada titik fokus sehingga panas tersebut diserap
oleh air di dalam pipa. Panas yang sangat besar ini dibutuhkan untuk mengubah
fase cair air di dalam pipa menjadi uap yang bertekanan tinggi. Uap yang
bertekanan tinggi yang dihasilkan ini kemudian digunakan untuk menggerakkan
turbin uap yang kemudian akan memutar turbo generator untuk menghasilkan
listrik.
2. Energi Panas Bumi
Energi geothermal atau energi panas bumi adalah energi
yang berasal dari inti bumi. Inti bumi merupakan bahan yang terdiri atas
berbagai jenis logam dan batu yang berbentuk cair, yang memiliki suhu tinggi.
Energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik sebagai salah satu bentuk
dari energi terbaharui, tetapi karena panas di suatu lokasi dapat habis, jadi
secara teknis dia tidak diperbarui secara mutlak. Energi geothermal yang dapat
dimanfaatkan sekarang ini adalah panas bumi yang berasal dari magma. Magma
adalah batuan cair/panas bumi yang terdapat di dalam/kerak bumi. Karena
pengaruh geseran kulit bumi atau karena tekanan, magma dapat merembes ke
permukaan bumi dan disebut lava. Lava inilah yang membentuk gunung-gunung di
permukaan bumi. Gunung berapi menunjukkan bahwa ada hubungan aktif antara mulut
gunung dengan magma, demikian juga adanya sumber-sumber air panas, menunjukkan
adanya akuifer (kubangan air) yang terkena panas dari magma. Selanjutnya,
apabila dilakukan pengeboran, maka akan terjadi semburan yang berupa gas/uap
air panas atau air panas. Yang paling menguntungkan adalah bila semburan itu
mengeluarkan uap air panas, sehingga dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar
turbin uap yang kemudian dikaitkan dengan generator pembangkit listrik dan akan
diperoleh energi listrik untuk berbagai keperluan.
Energi panas bumi memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan sumber energi terbarukan yang lain, diantaranya:
a. hemat ruang dan pengaruh dampak
visual yang minimal,
b. mampu berproduksi secara terus
menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy
storage), serta
c. tingkat ketersediaan (availability)
yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.
3. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat.
Penggerakan udara itu disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan
oleh perbedaan daya serap panas di permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih
memancarkan sinarnya ke bumi dan di bumi terdapat daratan dan lautan, maka akan
terjadi perbedaan suhu dan menyebabkan terjadinya angin.
Pemanfaatan teknologi energi angin sebagai salah satu
sumber energi yang dapat diperbarui juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi
energi listrik yang dihasilkan dari angin masih relatif kecil kapsitasnya.
Sehingga umumnya teknologi ini hanya diterapkan di daerah terpencil atau di
pedesaan yang belum terjangkau aliran listrik PLN. Prinsipnya sangat sederhana,
yaitu angin ditangkap oleh baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi
putaran (energi mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik.
Ukuran generator yang dipasang tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas
angin dan rotornya. Pengubahan energi angin menjadi energi listrik ini sangat
menguntungkan untuk tempat-tempat yang memang terdapat angin banyak. Memang
tidak semua tempat menguntungkan untuk dibangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Angin), tapi sumber energi itu tersedia secara bebas, dan angin akan tetap
bertiup sepanjang zaman.
4. Energi Air
Energi air dapat digunakan dalam bentuk gerak atau
perbedaan suhu. Karena air ribuan kali lebih berat dari udara, maka aliran air
yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah energi yang besar. Tenaga air yang
memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian
bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang
tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan
air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi
listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini
menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. Selain
sebagai PLTA, air juga bermanfaan untuk sarana transportasi, sarana
wisata/rekreasi, dan sarana irigasi/pengairan.
5. Energi Laut
Laut memiliki potensi yang besar, yaitu ikan, tanaman
laut, harta karun, dan masih banyak lagi. Prinsip sederhana dari pemanfaatan
bentuk energi laut adalah memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang
selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Energi yang berasal dari laut (ocean energy)
dapat dikatagorikan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a. Energi Ombak (Wave Energy)
Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan
laut. Ombak merupakan sumber energi yang cukup besar, namun untuk memanfaatkan
energi yang terkandungnya dan mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang
memadai tidaklah mudah. Pada sebuah pembangkit listrik bertenaga ombak
(PLTO), aliran masuk dan keluarnya ombak ke dalam ruangan khusus menyebabkan
terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah saluran di atas ruang tersebut. Jika
di ujung saluran diletakkan sebuah turbin, maka aliran udara yang keluar masuk
tersebut akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Setelah selesai
dibangun, energi ombak dapat diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar,
dan tidak pula menghasilkan limbah ataupun polusi.
Secara ringkas kelebihan pembangkit listrik berenergi
ombak yaitu: energi bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar,
tidak menghasilkan limbah, mudah dioperasikan, biaya perawatan rendah, dan
dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai. Sedangkan kekurangannya
yaitu: bergantung pada ombak, perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana
ombaknya kuat dan muncul secara konsisten.
b. Energi Pasang Surut (Tidal
Energy)
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar
setiap harinya dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang
cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut.
Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam
sekali), suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada
pembangkit listrik bertenaga ombak.
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan
energi pasang surut, yaitu sebagai berikut:
· Dam Pasang Surut (Tidal
Barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara
hidro-elektrik yang terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja,
dam yang dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar
daripada dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai
dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk
atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang
terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk
memutar turbin. Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga
pasang surut adalah hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir
masuk (pasang) ataupun mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama
kurang lebih 10 jam per harinya.
· Turbin Lepas Pantai (Offshore
Turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai
yang lebih menyerupaipembangkit listrik tenaga angin versi bawah
laut. Keunggulannya dibandingkan metode pertama yaitu: lebih murah biaya
instalasinya, dampak lingkungan yang relatif lebih kecil daripada pembangunan
dam, dan persyaratan lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih
banyak tempat.
Berikut ini disajikan secara ringkas kelebihan dari
pembangkit listrik tenaga pasang surut, yaitu: energi pasang surut dapat
diperoleh secara gratis, tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah
lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik
stabil, pasang surut air laut dapat diprediksi, turbin lepas pantai memiliki
biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang besar.
Sedangkan kekurangannya yaitu: sebuah dam yang
menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang sangat mahal, dan
meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke
arah hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer dan hanya dapat mensuplai
energi kurang lebih 10 jam setiap harinya (ketika ombak bergerak masuk ataupun
keluar).
c. Hasil Konversi Energi Panas Laut
(Ocean Thermal Energy Conversion)
Ide pemanfaatan energi dari laut yang terakhir
bersumber dari adanya perbedaan temperatur di dalam laut. Temperatur di
permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari diserap sebagian
oleh permukaan laut. Tapi di bawah permukaan, temperatur akan turun dengan
cukup drastis. Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur
tersebut untuk menghasilkan energi. Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut
dengan konversi energi panas laut (Ocean Themal Energy Conversion atau
OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam
yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan baik.
Secara ringkas kelebihan dari OTEC yaitu: tidak
menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan
bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, dapat dikombinasikan
dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai
air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen
secara elektrolisis. Sedangkan kekurangannya yaitu: belum ada analisa mengenai
dampaknya terhadap lingkungan, jika menggunakan amonia sebagai bahan yang
diuapkan menimbulkan potensi bahaya kebocoran, dan biaya pembangunan tidak
murah.
6. Energi Biogas
Biogas merupakan gas campuran metana (CH4),
karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian
material organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan oleh
bakteri pengurai metanogen pada sebuah biodigester. Cara membuat biogas yaitu
bahan dasar proses pembusukan atau penguraian (sisa-sisa jasad hidup, misalnya
sampah pertanian seperti batang pohon jagung, jerami, sisa ampas kelapa, enceng
gondok, akasia, dan sebagainya) dicampur dengan bahan yang mengandung bakteri
pengurai (misalnya kotoran kerbau atau sapi). Kemudia kedua bahan itu diaduk
bersama air. Proses penguraian berjalan optimal pada temperatur 35-37º C.
Adonan itu tidak boleh terlalu asam suifatnya, tetapi harus netral. Prosesnya
harus dilakukan dalam keadaan tertutup rapat dan tidak boleh kemasukan udara.
Adonan tadi ditaruh dalam suatu bejana dan diletakkan dalam tanah.
Untuk menghilangkan bau gas dan untuk menaikkan mutu
gas, maka biogas dicuci dengan jalan mengalirkannya melalui air yang dibubuhi
sedikit kapur. Dengan pencucian ini bau gas yang tidak enak menjadi hilang dan
gas karbondioksida dapat diserap oleh air sehingga biogas yang diperoleh dapat
dibakar dengan hasil panas yang tinggi. Biogas kemudian ditampung dalam tangki
penampungan gas dan dapat dialirkan ke rumah untuk memasak, untuk pabrik tahu,
atau untuk keperluan lain.
7. Energi Biomassa
Biomassa adalah segala jasad makhluk hidup yang
digunakan untuk menghasilkan energi bila dibakar, yaitu berupa sampah-sampah
organik sebagai sisa-sisa produksi pertanian. Biomassa yang berupa sampah atau
sisa-sisa yang tidak berharga dapat digunakan sebagai sumber energi karena ia masih
menyimpan energi matahari. Biomassa yang dapat dipakai sebagai bahan bakar itu
tidak selalu berupa sampah, kadang-kadang berupa tanaman yang cepat tumbuh
seperti angsana, akasia, dan sebagainya dapat digunakan sebagai bahan bakar
secara ekonomis, atau sebagai sumber energi yang murah.
Pengambilan energi dari biomassa prinsipnya adalah
membakar biomassa itu dalam tungku pembakar. Panas yang timbul digunakan untuk
mendidihkan air, dan air mendidih itu timbul uap yang dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin uap. Selanjutnya turbin uap ini dapat menggerakkan
generator listrik. Energi listrik dapat didistribusikan untuk berbagai macam
keperluan. Hambatan dalam pembuatan biomassa adalah seluruh biomass harus
melalui beberapa proses, yaitu harus dikembangkan, dikumpulkan,
dikeringkan, difermentasi, dan dibakar. Seluruh langkah ini membutuhkan banyak
sumber daya dan infrastruktur.
8. Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan cair yang diformulasikan
khusus untuk mesin diesel yang terbuat dari minyak nabati (bio-oil).
Pemakaiannya tidak memerlukan modifikasi mesin dieselnya. Dengan komposisi
campuran 5-20%, berbagai kendaraan mulai dari truk, bus, traktor, hingga
mesin-mesin industri dapat menggunakan biodiesel ini. Biodiesel dapat
dihasilkan dari tanaman yang mengandung asam lemak seperti kelapa sawit, jarak pagar,
kelapa, sirsak, srikaya, dan kapuk. Biodiesel selain ramah lingkungan, harganya
juga sangat murah. Biodiesel diprediksi dapat menggantikan posisi minyak bumi
yang harganya mahal dan semakin langka.
9. Energi Zat Radioaktif
Zat radioaktif dapat memancarkan sinar α (alpha)
yang bermuatan listrik positif, sinar β (beta) yang bermuatan listrik
negatif, dan sinar γ (gamma) yang tidak bermuatan listrik. Sinar γ (gamma)
inilah yang sangat berbahaya karena dapat menembus apa saja yang
menghalanginya. Molekul-molekul yang netral dapat berubah menjadi ion-ion yang
bermuatan listrik bila terkena sinar ini. Sinar γ inilah yang dapat mengubah
susunan gen atau kromosom dalam inti sel sehingga kekurangannya dapat
bervariasi, yaitu ada yang mati, ada yang cacat, dan ada yang mempunyai sifat
menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat, dan sebagainya. Manusia
memanfaatkan sinar ini untuk pertanian dan peternakan. Di samping itu, zat-zat
radioaktif dapat bersifat sebagaitracer (penelusur), misalnya
tempat sakit, kebocoran waduk, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Energi
adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang
bertujuan untuk menggantikan bahan bakarkonvensional tanpa akibat yang
tidak diharapkan dari hal tersebut. Energi alternatif yang saat ini sedang
dikembangkan oleh manusia diantaranya adalah energi matahari, energi panas
bumi, energi angin, energi air, energi laut (energi ombak, energi pasang surut,
dan hasil konversi energi panas laut), energi biogass, energi biomassa, energi
biodiesel, dan energi zat radioaktif.
Hambatan yang dihadapi manusia dalam mencari dan
mengembangkan energi alternatif tersebut bersumber pada dinamika kependudukan,
pengembangan sumber daya alam dan energi, pertumbuhan ekonomi, perkembangan
teknologi, dan lingkungan hidup.
B. Saran
Untuk mendukung upaya penghematan energi, seharusnya
sekarang ini pengupayaan penggunaan energi alternatif diutamakan. Misalnya,
penggunaan minyak bumi sebagai sumber utama di dunia bisa digantikan dengan
energi matahari. Ini dikarenakan minyak bumi sangat terbatas jumlahnya,
sedangkan energi matahari tidaklah terbatas. Dengan kata lain energi matahari
sangatlah melimpah di planet kita. Dimasa kini kita perlu memanfaatkan sumber
energi matahari karena sekarang ini minyak bumi sangatlah mahal. Sedangkan
energi matahari bisa kita gunakan tanpa memerlukan memikirkan harganya yang
sangat mahal. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat memanfaatkannya secara
maksimal.
Daftar Pustaka
No comments :
Post a Comment