MAKALAH
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TANDA-TANDA BENCANA ALAM
DI SUSUN
O
L
E
H
SMP NEGERI 02 NANGA PINOH
KABUPATEN MELAWI
TAHUN AJARAN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan
yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan
baik, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “MENERAPKAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TANDA-TANDA BENCANA ALAM”, sengaja dipilih untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bencana alam. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pengajar yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki banyak kekurangan.
Penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah yang akan datang lain jauh lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin
Nanga Pinoh,
Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................................................ i
DAFTAR
ISI................................................................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar belakang................................................................................................................................................. 1
- B Rumusan Masalah.......................................................................................................................................... 1
- C. Tujuan Penulisan............................................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Penerapan Teknologi Informasi terhadap
Tanda-Tanda Bencana alam
a.
Pengertian Teknologi Informasi............................................................................................................. 2
c. Manfaat............................................................................................................... 2
d.
Bentuk dan media sebagai penyebaran
informasi bencana alam.................................................... 2
BAB III
PENUTUP
- A. Kesimpulan...................................................................................................................................................... 5
- B. Saran.................................................................................................................................................................. 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan.
Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap
maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang
mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu
berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.
Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama
datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan
itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah
diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan
sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
B.
Rumusan Masalah
- 1. Bagaimana menerapkan teknologi informasi sebagai tanda-tanda bencana alam
- 2. Teknologi apasaja yang digunakan untuk menginformasikan tanda bencana alam
C.
Tujuan Penulisan
- 1. Mengetahui cara menerapkan teknologi informasi sebagai tanda bencana alam
- 2. Mengetahui macam-macam teknologi dalam menginformasikan tanda bencana alam
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Penerapan
Teknologi Informasi terhadap Tanda-Tanda Bencana alam
a.
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi
Informasi merupakan sebuah aplikasi yang dapat kita
gunakan untuk membantu didalam berbagai masalah terutama Bencana Alam. Prosedur
penanganan bencana saat ini banyak yang tidak efektif atau bahkan salah sasaran
semua itu disebabkan informasi yang terlambat masuk terlebih tidak akurat.
Peran teknologi informasi pada permasalahan ini sangat penting dan menjadi
sarana yang vital untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Teknologi
Informasi tidak mampu mencegah terjadinya bencana namun dengan teknologi informasi
kita dapat meminimalkan segala bentuk kerugian, korban jiwa, dan memberikan
tindakan-tindakan yang efektif dan efisien, hal ini yang membuat sebuah
pemikiran untuk melakukan pengembangan konsep Teknologi Informasi didalam
perannya terhadap Bencana. Bencana ini disini dibagi menjadi 3 yaitu bencana
alam, bencana non alam, dan bencana sosial dan untuk kita ketahui bahwa
bencana ini milik semua orang namun belum tentu semua orang berfikir tentang
bencana alam itu sendiri.
· Deteksi dini. Ya, tepatnya early warning system.
Manusia tidak bisa mengelak dari bencana. Tapi ketika mengetahui akan adanya
bencana, setidaknya manusia
bisa menyelamatkan diri.
·
Pemetaan. Gejala alam bisa juga diketahui
dari tren yang berlangsung. Pola yang terjadi dalam rentang sekian tahun.
Teknologi informasi bisa membantu memetakan hal tersebut.
· Koordinasi. Ketika bencana telah terjadi peran
teknologi informasi sangat vital dalam hal koordinasi.
- c. Manfaat
Peran
manajemen teknologi informasi yang paling penting tentunya ialah sistem
komunikasi pusat yang 1 x 24 jam. Manusia bisa lalai. Akan tetapi, ketika peran
itu dijalankan teknologi informasi, semua potensi kesalahan itu bisa
diminimalisir bahkan dihilangkan. Tinggal tergantung user yang
menjalankannya.
Sekali
lagi manajemen teknologi informasi ini mendesak dilakukan karena pentingnya
penanganan bencana yang sangat cepat.
- d. Bentuk dan media sebagai penyebaran informasi bencana alam.
1. Radio komunikasi
Radio komunikasi
adalah pilihan mutlak untuk komunikasi di tingkat lokal,terutama bagi satuan
tugas pelaksana penanggulangan bencana alam dan penanganan pengungsi. Alat
komunikasi ini minimal telah tersebar di seluruh wilayah rawan bencana. Pada
saat ini,radio komunikasi sudah banyak dimiliki masyarakat secara individu.
Alat ini memiliki daya tarik tersendiri sehingga komunikasi biasa menjadi
intensif bagi masyarakat. Hal yang perlu di sosialisasikan adalah
prosedur,aturan penggunaan frekuensi radio,dan keterbukaan sistem komunikasi
bagi masyarakat luar.
2.
Telepon
Telepon adalah sarana komunikasi paling dasar yang tersebar hampir di setiap lapisan masyarakat. Melalui telepon,semua pihak dapat berbagi informasi dan berkomunikasi dengan mudah. Informasi yang berisi saran tindak,mitigasi,dan lainnya dapat disampaikan kepada satuan pelaksana, serta pihak yang berkepentingan terhadap penanggulangan bencana alam dan penanganan pengungsi. Telepon mencakup telepon genggam (hand phone) dan telepon satelit yang walaupun mobilitasnya tinggi tetapi pemanfaatannya terbatas (karena tingginya biaya koneksi).
Telepon adalah sarana komunikasi paling dasar yang tersebar hampir di setiap lapisan masyarakat. Melalui telepon,semua pihak dapat berbagi informasi dan berkomunikasi dengan mudah. Informasi yang berisi saran tindak,mitigasi,dan lainnya dapat disampaikan kepada satuan pelaksana, serta pihak yang berkepentingan terhadap penanggulangan bencana alam dan penanganan pengungsi. Telepon mencakup telepon genggam (hand phone) dan telepon satelit yang walaupun mobilitasnya tinggi tetapi pemanfaatannya terbatas (karena tingginya biaya koneksi).
3.
Faksmili
Alat komunikasi ini befungsi untuk mengirimkan berbagai data dan informasi dalam bentuk tulisan atau gambar. Oleh karena berupa data tertulis,tingkat kecepetan penyebaran informasinya lebih lambat (terutama untuk satuan petugas penanggulangan bencana di lapangan,yang bekerja dibawah kendali satkorlak).Hambatan lain yang mungkin terjadi adalah perangkat facsimile ini tidak
memasyarakat dan umumnya digunakan terbatas pada budaya pelaporan dari bawahan kepada atasan.
Alat komunikasi ini befungsi untuk mengirimkan berbagai data dan informasi dalam bentuk tulisan atau gambar. Oleh karena berupa data tertulis,tingkat kecepetan penyebaran informasinya lebih lambat (terutama untuk satuan petugas penanggulangan bencana di lapangan,yang bekerja dibawah kendali satkorlak).Hambatan lain yang mungkin terjadi adalah perangkat facsimile ini tidak
memasyarakat dan umumnya digunakan terbatas pada budaya pelaporan dari bawahan kepada atasan.
4.
Internet
Keuntungan utama jaringan internet adalah kemampuannya untuk menyalurkan berbagai data elektronik dalam format asli. Kelebihan dari internet ini dinilai sangat penting,karena memungkinkan arus pertukaran data dan informasi pemantauan berlangsung secara dan tepat. Data melalui internet dapat langsung diterima tanpa harus diubah terlebih dahulu. Selain itu,internet dapat di pergunakan sebagai media penyebarluasan informasi melalui situs jaringan (web site) seperti http://www.bmg.go.id serta mendapatkan data alternative pemantauan dari berbagai sumber dan diseluruh kawasan dengan cepat dan murah.
Keuntungan utama jaringan internet adalah kemampuannya untuk menyalurkan berbagai data elektronik dalam format asli. Kelebihan dari internet ini dinilai sangat penting,karena memungkinkan arus pertukaran data dan informasi pemantauan berlangsung secara dan tepat. Data melalui internet dapat langsung diterima tanpa harus diubah terlebih dahulu. Selain itu,internet dapat di pergunakan sebagai media penyebarluasan informasi melalui situs jaringan (web site) seperti http://www.bmg.go.id serta mendapatkan data alternative pemantauan dari berbagai sumber dan diseluruh kawasan dengan cepat dan murah.
5.
Bendera
Bendera merupakan salah satu alat komunikasi sederhana yang dapat di kembangkan secara lokal untuk penyampaian informasi kerawanan bencana alam di suatu wilayah. Metode ini sudah di praktikan oleh PT Caltex pascific Indonesia dalam menandakan tingkat bahaya pencemaran yang terjadi akibat asap kebakaran hutan. Pemasangan dan penggunaan warna bendera tertentu sepenuhnya sudah menjadi tanggung jawab lembaga penanggulangan bencana alam di tingkat lokal/daerah tertentu. Simbol warna bendera tertentu,memiliki arti tentang informasi tingkat kerawanan atau bahaya bencana di kawasan tersebut.
Bendera merupakan salah satu alat komunikasi sederhana yang dapat di kembangkan secara lokal untuk penyampaian informasi kerawanan bencana alam di suatu wilayah. Metode ini sudah di praktikan oleh PT Caltex pascific Indonesia dalam menandakan tingkat bahaya pencemaran yang terjadi akibat asap kebakaran hutan. Pemasangan dan penggunaan warna bendera tertentu sepenuhnya sudah menjadi tanggung jawab lembaga penanggulangan bencana alam di tingkat lokal/daerah tertentu. Simbol warna bendera tertentu,memiliki arti tentang informasi tingkat kerawanan atau bahaya bencana di kawasan tersebut.
6.
Pengeras Suara
Pengeras suara mungkin merupakan pilihan untuk
mengomunikasikan kondisi kerawanan bencana alam dalam cakupan wilayah yang
sangat terbatas. Dengan pengeras suara,pesan kesiap siagaan kepada masyarakat
di daerah yang terkena bencana alam dapat di perkuat melalui bantuan media lain
seperti symbol bendera. Sebagai sebuah pilihan,metode komunikasi seperti ini
sudah selayaknya memanfaatkan sarana yang tersedia di lingkungan
masyarakat,seperti pengeras suara di sekolah,masjid,kelompok karang taruna,atau
balai komunitas masyarakat lain (sehingga tidak perlu lagi di sediakan secara
khusus atau mendadak).
7.
Kentongan
Kentongan adalah alat komunikasi tradisional yang cukup akrab dengan kehidupan masyarakat di berbagai pelosok kawasan di Indonesia,baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Isi pesan yang disampaikan melalui tanda kentongan hendaknya singkat dan bermakna. Sebagai contoh, informasi disimbolkan tiga macam bunyi kentongan yang berbeda tetapi maknanya menunjukan isi pesan/informasi yang dapat direspon masyarakat secara cepat,yaitu mulai dari pesan/informasi tahap peringatan,kewaspadaan, kesiap-siagaan,sampai pada tingkat ancaman bahaya hingga tindakan mitigasi bencana alam atau evakuasi.
Kentongan adalah alat komunikasi tradisional yang cukup akrab dengan kehidupan masyarakat di berbagai pelosok kawasan di Indonesia,baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Isi pesan yang disampaikan melalui tanda kentongan hendaknya singkat dan bermakna. Sebagai contoh, informasi disimbolkan tiga macam bunyi kentongan yang berbeda tetapi maknanya menunjukan isi pesan/informasi yang dapat direspon masyarakat secara cepat,yaitu mulai dari pesan/informasi tahap peringatan,kewaspadaan, kesiap-siagaan,sampai pada tingkat ancaman bahaya hingga tindakan mitigasi bencana alam atau evakuasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya
tahan mereka.
·
Teknologi Informasi merupakan sebuah aplikasi yang dapat kita gunakan untuk
membantu didalam berbagai masalah terutama Bencana Alam.
·
Bentuk dan media sebagai
penyebaran informasi bencana alam.
Radio komunikasi
Telepon
koneksi).
koneksi).
Faksmili
Internet
Bendera
Pengeras Suara
Internet
Bendera
Pengeras Suara
Kentongan
B.
Saran
Sebagai manusia mungkin kita bisa
menggunakan teknologi sebagai informasi walaupun kita tidak tahu dalam
menggunakannya bisa bertanya kepada orang yang lebih tahu agar mempermudah
dalam pekerjaan kita dalam informasi.
No comments :
Post a Comment