KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Identitas Nasional” yang
merupakan salah satu tugas dari dosen.
Dalam menyelesaikan makalah ini, Penyusun telah banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Ibu Mardiana, M.Pd
selaku Dosen mata kuliah PKN di STKIP Melawi yang telah memberikan tugas ini
sehingga pengetahuan penyusun dalam penulisan makalah ini makin bertambah.
2.
Pihak-pihak yang
tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi penyusun dan pembaca.
Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan penyusun terima dengan senang
hati.
Nanga Pinoh, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Identitas Nasioal.......................................................................... 2
B.
Kelahiran Paham
Nasionalisme Indonesia..................................................... 3
C.
Identitas Nasional
Sebagai Karakter Bangsa................................................. 5
D.
Proses Berbangsa
dan Bernegara................................................................. 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 10
B.
Saran........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Identitas nasional
secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.Berdasarkan
perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki
identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri serta
karakter dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional
sebagai mana di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat
di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut dengan
kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya
adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses
sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk
bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu
kesatuan nasional.
Dalam penyusunan
makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan tujuan dapat memmbantu
mengatasi masalah tentang identitas nasional dan dapat di terapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
B.
Rumusan Masalah
Yang
menjadi rumusan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian Identitas Nasional ?
2. Bagaimana sejarah kelahiran paham
nasionalisme Indonesia ?
3. Bagaimana
karakteristik Identitas Nasional ?
4. Bagaimana
proses Berbangsa dan bernegara di Indonesia ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Identitas
Nasional
2. Mengetahui sejarah kelahiran paham
nasionalisme Indonesia
3. Mengetahui
karakteristik Identitas Nasional
4. Mengetahui
proses Berbangsa dan bernegara di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Identitas Nasional
Istilah
“identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri
serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi Identitas nasional adalah sebuah
kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah
darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak
dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Demikian pula hal ini
juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara
historis. Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana
dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian
suatu bangsa.
Pengertian kepribadian
suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari pakar psikologi. Manusia
sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena
itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa
memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang
membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya
pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan
atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang
mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdidri atas
kebiasaan,sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga
seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu
kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam
hubungan dengan manusia lain (Ismaun, 1981: 6).
Jika kepribadian
sebagai suatu identitas dari suatu bangsa, maka persoalannya adalah bagaimana
pengertian suatu bangsa itu. Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar
manusia yang mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu
dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu “kesatuan
nasional”. Para tokoh besar ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang hakikat
kepribadian bangsa tersebut adalah dari beberapa disiplin ilmu, antara lain
antropologi, psikologi dan sosiologi. Tokoh-tokoh tersebut antara lain
Margareth Mead, Ruth Benedict, Ralph Linton, Abraham Kardiner.
B.
Sejarah Kelahiran
Paham Nasionalisme Indonesia
Indonesia telah dijajah oleh bangsa Barat sejak abad
XVII, namun kesadaran nasional sebagai sebuah bangsa baru muncul pada abad XX.
Kesadaran itu muncul sebagai akibat dari sistem pendidikan yang dikembangkan
oleh pemerintah kolonial. Karena, melalui pendidikanlah muncul kelompok
terpelajar atau intelektual yang menjadi motor penggerak nasionalisme
Indonesia. Melalui tangan merekalah, perjuangan bangsa Indonesia di dalam
membebaskan diri dari belenggu kolonialisme dan imperialisme Barat memasuki
babak baru. Inilah yang kemudian dikenal dengan periode pergerakan nasional.
Perjuangan tidak lagi dilakukan dengan perlawanan bersenjata tetapi dengan
menggunakan organisasi modern.
Ide-ide yang muncul pada masa pergerakan nasional
hanya terbatas pada para bangsawan terdidik saja. Selain merekalah yang
mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi juga karena hanya kelompok
bangsawanlah yang mampu mengikuti pola pikir pemerintah kolonial. Mereka
menyadari bahwa pemerintah kolonial yang memiliki organisasi yang rapi dan kuat
tidak mungkin dihadapi dengan cara tradisional sebagaimana perlawanan rakyat
sebelumnya. Inilah letak arti penting organisasi modern bagi perjuangan
kebangsaan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya
nasionalisme Indonesia. Secara umum bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
faktor yang berasal dari dalam dan luar. Faktor dari dalam antara lain sebagai
berikut.
·
Seluruh Nusantara
telah menjadi kesatuan politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah
kekuasaan kolonial Belanda. Ironisnya adalah eksploitasi Barat itu justru mampu
menyatukan rakyat menjadi senasib sependeritaan.
·
Munculnya kelompok
intelektual sebagai dampak sistem pendidikan Barat. Kelompok inilah yang mampu
mempelajari beragam konsep Barat untuk dijadikan ideologi dan dasar gerakan
dalam melawan kolonialisme Barat.
·
Beberapa tokoh
pergerakan mampu memanfaatkan kenangan kejayaan masa lalu (Sriwijaya, Majapahit,
dan Mataram) untuk dijadikan motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa
percaya diri rakyat di dalam berjuang menghadapi kolonialisme Barat.
Kondisi itulah yang mampu memompa harga diri bangsa untuk bersatu, bebas,
dan merdeka dari penjajahan. Meskipun begitu, harus diakui bahwa munculnya
kesadaran berbangsa itu juga merupakan dampak tidak langsung dari perluasan
kolonialisme. Oleh karena itu, para mahasiswa yang menjadi penggerak utama
nasionalisme Indonesia bisa disebut sebagai tokoh penggerak dari masyarakat.
Faktor dari luar antara lain sebagai berikut.
·
Adanya All
Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
·
Adanya kemenangan
Jepang atas Rusia (1905), yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia
untuk melawan bangsa-bangsa Barat.
·
Munculnya
paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti:
liberalisme, demokrasi, nasionalisme; yang kesemuanya mempercepat lahirnya
Nasionalisme Indonesia.
Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik,
dan ekonomi yang ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan
nasionalisme pada awal abad XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme
sebab keduanya merupakan hubungan sebab akibat. Hanya saja, pada tahap awal nasionalisme
berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok bangsawan terpelajar.
Merekalah yang mula-mula memiliki kesadaran adanya diskriminasi kehidupan
bangsa dan berusaha mencarikan jawabannya. Bentuk gerakannya memiliki corak
yang beragam mulai dari yang bersifat etnis, kultural, hingga nasional. Itulah
latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia. Meskipun banyak mengadopsi
nilai dan pengertian dari luar, tetapi nasionalisme Indonesia tetap memiliki
spesifikasi tersendiri.
C.
Identitas Nasional
Sebagai Karakter Bangsa
Dalam karakteristik nasioanal
indoneia ini terdiri darri beberapa konsep, yaitu Cultural Unitiy dan Political
Unitiy, maka Identitas juga terdiri dari dua, yaitu Identitas Identitas suku
kebangsaan dan kebangsaan khusus nya di Indonesia ini setiap Identitas ini
memiliki ciri khas tersendiri.
Identitas Cultural Unity (Identitas
kesukubangsaan) Identitas kesukubangsaan merujuk pada bangsa dalam
pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis antropoligis. Identitas
kesukubangsaan disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama, adat dan
budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi Identitas kelompok
bangsa sekaligus Identitas suatu bangasa yang keragamannya membuat bang sa
Indonesia itu sendir berbeda dan dapat dibedakan dengan bangsa-bangsa yang
lainnya.
Identitas yang dimiliki oleh sebuah
cultural unity kurang lebih bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir),
bersifat alamiah / bawaan, primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat
diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan.
Identitas Political Unity (Identitas
Kebangsaan) Identitas Kebangsaan merujuk pada bangsa dalam pengertian
politik, yaitu bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa
tersebut untuk bernegara namun dewasa ini Negara yang relatif homogen yang
hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu
menciotakan Identitas yang baru pula untuk bangsanya yang di sebut juga sebagai
Identitas nasional.
kebangsaan merupakan kesepakatan dari
banyak bangsa didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis
dan nasional. Beberapa bentuk Identitas nasional adalah bahasa nasional,
lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional.
D.
Proses Berbangsa
dan Bernegara
1.
Pengertian
Bangsa dan Negara
Bangsa adalah kumpulan dari banyaknya
orang yang mempunyai persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa, dan
sejarah. Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta
berproses di dalam satu wilayah Indonesia.
Negara berasal dari kata inggris
state, yang berasal dari bahasa latin yaitu Status atau statum yang berarti
“menempatkan dalam keadaan berdiri” yang terdiri dari sekelompok/beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan
mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib atau bisa diartikan
sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum
yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban social
dan untuk mendirikan suatu Negara harus melewati bebarapa hal atau unsur untuk
mendirikan sebuah Negara Pokok.
Unsur-unsur Negara adalah:
• Memiliki Wilayah
• Memiliki Rakyat
• Pemerintahan Yang Berdaulat
• Memaksa
• Monopoli
• Mencakup semua
Masa sebelum kemerdekaan
Bangsa Indonesia
Proses berbangsa dan bernegara pada
zaman sebelum kemerdekaan lebih berorientasi pada perjuangan dalam melawan
penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad VII dan
Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan nusantara. Namun
para penguasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan
yang telah dicapai yang menyebabkan kehancuran. Di samping itu kehancuran juga
disebabkan karena kerajaan tradisional tersebut belum memahami konsep
kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan
bernegara mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan ke seluruh
nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai dipersiapkan
kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang, yaitu dengan dibentuknya
Badan Penyelidik Usaha – usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya
adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
2.
Proses
berbangsa dan bernegara pada masa sekarang
Proses berbangsa dan bernegara pada
masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat pendidikan kewarganegaraanan, yaitu
upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam bela Negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan
bangsa dan Negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu
tentang tata Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta
moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan
kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan Negara
yang berkembang dan Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung
besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan
semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar
dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki.
Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada Negaranya,
bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan,
moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar
timbul rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara
itu sendiri. Pendidikan kewarganegaraanan adalah sebuah sarana yang tepat untuk
memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang
kewarganegaraanan pada masyarakat sehingga proses berbangsa dan bernegara dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.
Dalam upaya untuk memahami proses
berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan
perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting
ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan
seperti apa jatidiri atau Identitasnya serta apa yang dilakukan ke depan.
Penciptaan suatu Identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan
nilai – nilai yang dianut bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas
sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu Identitas bersama
menunjukkan bahwa individu – individu tersebut setuju atas pendefinisian diri
mereka yang saling diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan
orang lain, dan suatu perasaan akan harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara
itu juga diperlukan penciptaan Identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan
Negara Indonesia dapat dilihat pada
• Bendera Negara yaitu Sang Merah
Putih
• Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
• Slogan / semboyan yaitu Bhineka
Tunggal Ika
• Sarana komunikasi / bahasa Negara
yaitu Bahasa Indonesia
• Lagu kebangsaan yaitu Indonesia
Raya
• Pahlawan – pahlawan rakyat pada
masa perjuangan nasionalseperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan
lain – lain.
Dengan terwujudnya Identitas bersama
sebagai bangsa dan Negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta
memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan Negara yang merdeka, berdaulat dalam
hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan Negara lain.
Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya.
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya
mengisi kemerdekaan. Dengan Identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi
untuk mencapai kejayaan bangsa dan Negara di masa depan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pencarian identitas
nasional bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan perjuangan bangsa
Indonesia untuk membangun bangsa dan Negara dengan konsep nama Indonesia.
Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur masyarakat lama dan
dibangun menjadi suatu kesatuan bangsa dan Negara dengan prinsip nasionalisme
modern. Oleh karena itu, pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat
dengan unsur-unsur lainnya, seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta
geografis, yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang cukup
panjang.
B.
Saran
Dalam upaya untuk memahami proses
berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan
perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting
ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan
seperti apa jatidiri atau Identitasnya serta apa yang dilakukan ke depan.
Penciptaan suatu Identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan
nilai – nilai yang dianut bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas
sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan
Identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan
bangsa dan Negara di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
http://eriyusron.blogspot.com/2013/09/makalah-identitas-nasional.html (Diakses pada hari kamis, 23 Oktober 2014 Jam 20:00 Wib)
http://xcacingpanasx.blogspot.com/2012/11/lahirnya-nasionalisme-indonesia.html (Diakses pada hari kamis, 23 Oktober 2014 Jam 20:10 Wib)
No comments :
Post a Comment