Laporan
ini diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
Oleh:
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 01 Nanga Pinoh
Tahun
Ajaran
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah penyusun ucapkan puji syukur
kepada Allah SWT. Karena berkahan dan ridho-Nya, penyusun bisa menyelesaikan hasil
laporan tepat pada waktunya.
Hasil laporan ini yang berjudul “Menganalisis
Teks Anekdot”, kami susun guna memenuhi tugas bahasa indonesia.
Tak lupa juga nada terima kasih penyusun
ucapkan kepada berbagai pihak yang telah ikut berperan dalam penyusunan makalah
ini. Penyusun ucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada:
1. Guru bahasa indonesia yang senantiasa
membimbing kami para siswanya
2. Para bloger yang tak henti-hentinya berbagi
ilmu dengan cara memposting artikel-artikel ke situs mereka.
3. Teman-teman sekelas yang terkadang juga
sering mengajak untuk berdiskusi
Seperti halnya manusia, laporan kami ini juga mempunyai banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
yang telah membaca demi perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan semoga hasil
laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Nanga Pinoh, November
2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Anekdot
adalah jenis teks yang berisi peristiwa peristiwa lucu, konyol atau
menjengkelkan yang bertujuan untuk menyampaikan kritik ataupun saran.
Kata
'anekdot' dalam (Yunani: ἀνέκδοτον "tidak diterbitkan",
secara harfiah "tidak dikeluarkan") berasal dari Procopius Of
Caesaria, penulis biografi dari Justinan I ,
yang membuat sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara beragam
diterjemahkan dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah
Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-kejadian singkat dari kehidupan pribadi
dari istana Bizantin. Secara bertahap, makna anekdot dipakai
untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau
mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.
Anekdot
memang lucu, tetapi anekdot bukanlah sebuah lelucon, karena tujuan utama
anekdot tidak hanya menyebabkan kegembiraan, tetapi mengungkapkan fakta yang
lebih umum bahwa cerita pendek itu sendiri, atau untuk membentuk suatu sifat
tertentu dari sebuah karakter atau kinerja institusi, dan sebagainya yang
melekat atau link ke Mismay esensinya memiliki moral.
Anekdot
terkadang bersifat sindiran alami. Di bawah rezim otoritarian di Uni Soviet
berbagai macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya cara
untuk membuka dan mencela kejahatan dari sistem politik dan pemimpinnya. Mereka
mentertawakan kepribadianVladimir Lenin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev,
dan pemimpin Soviet lainnya. Pada zaman Rusia modern ada banyak anekdot tentang
Vladimir Putin.
Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain
abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
1)
Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi
teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
2)
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian
ini.
3)
Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang
unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4)
Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan
masalah yang timbul di bagian crisis tadi.
5)
Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa
juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang
yang ditulis.
Permasalahan
atau hambatan
Permasalahan yang
dihadapi penyusun dalam pembuatan laporan ini
· Memahami
teks anekdot
· Mencari
unsur-unsur teks anekdot
· Membuat
teks anekdot
· Membuat
teks anekdot berbentuk dialog
Tujuan
Pembuatan Laporan
· Memahami
materi teks anekdot yang telah dipelajari kelas X
· Memahami
unsur-unsur anekdot.
· Memahami
struktur anekdot.
· Untuk
memenuhi tugas bahasa indonesia
BAB
II
HASIL
KEGIATAN
TUGAS
1
MEMBACA
TEKS”KUHP dalam Anekdot”
1.
Teks anekdot mengandung unsur
lucu. Betulkah setiap cerita lucu dapat digolongkan ke dalam anekdot ?
Bisa,
selagi masih dalam bentuk teks dan memiliki struktur seperti teks anekdot.
2.
Lawak juga mengandung unsur
lucu. Apakah teks anekdot sama dengan teks lawak ?
Tergantung
pada struktur teks tersebutm jika memiliki abstraksi, oreintasi, krisis, reaksi
dan koda, maka teks lawak masih termasuk teks anekdot. Jika tidak memiliki
struktur maka teks lawak tersebut tidak termasuk teks anekdot.
3.
Siapakah yang biasanya
menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot ? Apakah tokoh atau partisipan yang
dimaksud harus selalu orang yang terkenal ?
Yang
menjadi tokoh/partisipan boleh siapa saja.
Dalam teks
anekdot tidak selalu orang terkenal yang menjadi tokoh/partisipan, terkadan ada
orang atau nama yang tidak terkenal/asal-asalan.
4.
Di media apa sajakah teks
anekdot ditemukan ? Sebutkan jenis medianya dan contoh anekdot yang dimaksud!
Di
televisi, koran, internet, artikel dan lain-lain.
Contohnya
bisa dibuat karikatur di televisi
5.
Contoh anekdot berikut ini
terjadi di bidang hukum. Di bidang apa sajakah kalian dapat menemukan teks
anekdot ?
Hukum,
Sosial. Politik, Budaya, Pendidikan, Lingkungan, Administrasi, dan Transportasi
TUGAS
2
MENCARI
UNSUR-UNSUR TEKS ANEKDOT
1.
Apakah yang membuat teks tersebut
digolongkan ke dalam teks anekdot ?
Sering pula anekdot menjelma sebagai
cerminan fenomena sosial, dan cerita diatas merupakan cerminan fenomena sosial
2. Ciri
apa sajakah yang menandai teks anekdot ?
Teks anekdot pada
umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstract, orientation,
crisis, reaction, dan coda. Abstract adalah bagian di awal paragraf yang
berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan
hal unik yang akan ada di dalam teks. Orientation adalah bagian yang
menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa
terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini. Crisis adalah
bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi
pada si penulis atau orang yang diceritakan. Reaction adalah bagian bagaimana
cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di
bagian crisis tadi. Coda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa
juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang
yang ditulis.
3.
Siapakah partisipan yang digambarkan
dalam anekdot itu ?
partisipan dalam anekdot tersebut : dosen dan mahasiswa
atau bisa juga pengamat dan penegak hukum di suatu negara
4.
Apakah cerita pada teks
anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan ?
Sebagian besar rekaan. namun ada pula yg diambil dari kehidupan nyata namun
diubah sebagian jalan cerita.
5.
Seandainya cerita itu betul-betul
terjadi, beranikah mahasiswa menjawab pertanyaan dosennya dengan tidak serius?
kembali kepada mahasiswanya, berani atau tidak. jika berani
apa salahnya dan apalagi jika dosennya baik hati
6.
Singkatan KUHP pada anekdot
diplesetkan. apakah maksud dan pesan teks yang dikandung?
Menyampaikan kebiasaan buruk hukum di indonesia
7.
Diskusikan secara berkelompok siapa
sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam teks tersebut!
Pemerintah
8. Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?
Jika yang dituju membaca, tentu. ia akan merasa
tersindir walau tidak menampakkan perasaan itu
9.
Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang
terdapat di dalam teks tersebut?
Saat Ahmad menjawab pertanyaan Ali yang
dilemparkan pak dosen kepada nya, Ahmad menjawab kepanjangan KUHP "Kasih
Uang Habis Perkara" atau Memplesetkan kepanjangan dari KUHP
10. Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri mahasiswa?
Dosen menggeleng-gelengkan kepala dan Mahasiswa
lain tertawa
TUGAS 3
MEMBEDAH
STRUKTUR TEKS ANEKDOT
1. identifikasilah
struktur teks anekdot yang telah kalian baca tersebut.Bandingkan hasilnya
dengan struktur teks berikut ini yang meliputi
abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda
Abstraksi : Seorang dosen memberikan kuliah hukum
pidana
Orientasi : Suasana kelas biasa-biasa saja
Krisis : KUHP diplesetkan menjadi “Kasih
Uang Habis Perkara”
Reaksi : Mahasiswa
tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala
Koda : Kelas kembali berlangsung normal
Menurut hasil identifikasi saya, hasilnya sama dengan struktur teks yang
ada di soal tersebut.
2.
Apakah abstraksi itu sama dengan
pembukaan? Berfungsi sebagai apakah abstraksi itu?
Abstraksi merupakan suatu ringkasan yang lengkap
dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah dan ditempatkan pada bagian awal
artikel ilmiah. Menurut saya, pembukaan berbeda dengan abstraksi itu sendiri.
Pembukaan biasanya berupa rumusan dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
artikel ilmiah.
3.
Apakah orientasi berfungsi untuk membangun konteks
perkuliahan?
Kalau menurut saya bisa jadi, karna orientasi berarti pengenalan ataupun
pemahaman.
jadi dengan adanya orienstasi terlebih dahulu maka konteks perkuliahan akan lebih mudah terbangun dan calon peserta didik tidak akan terkejut nantinya akn perkuliahan yang sebenarnya karna telah mengenal konsep nya di masa perkuliahan
jadi dengan adanya orienstasi terlebih dahulu maka konteks perkuliahan akan lebih mudah terbangun dan calon peserta didik tidak akan terkejut nantinya akn perkuliahan yang sebenarnya karna telah mengenal konsep nya di masa perkuliahan
4.
Seandainya krisis dimaknai sebagai saat terjadinya
ketidakpuasan atau kejanggalan, ketidakpuasan atau kejanggalan apa yang
dimaksud?
Yang dimaksud dengan kejanggalan/ketidakpuasan dalam menghadapi krisis
adalah sesuatu yang masih melekat dan selalu teringat dengan sesuatu hal yang
tidak maksimal.
5.
Setujukah kalian reaksi itu berkenaan dengan tanggapan
yang diberikan oleh mahasiswa atau dosen tentang pelesatan KUHP itu ?
Setuju
6.
Berikan penjelasan seandainya kalian tidak setuju
bahwakoda sama dengan penutup.pikirkan bahwa penutup menggambarkan situasi yang
seimbang dengan situasi pada orientasi
Orientasi adalah kalimat yang menggambarkan awal kejadian
cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa itu terjadi sedangkan Koda adalah kalimat yang menjelaskan
situasi di akhit cerita, bisa juga memberikan kesimpulan
TUGAS 4
MEMBACA TEKS
“Anekdot Hukum Peradilan”
1. Identifikasilah struktur teks anekdot yang telah
kalian baca
abrstraksi : suatu hari, seorang tukang kayu pedati melewati
jembatan. karena kayu yang dibuat untuk jembatan itu tidak kuat, akhirnya dia
beserta kuda dan dagangannya jatuh ke sungai(paragraf 1)
orientasi: si tukang pedati & keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian atas peristiwa itu(paragraf2)
krisis:kemudian, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si pembuat jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi(paragraf2)
reaksi:ketika si pembuat jembatan diadili,ia tidak terima malah menyalahkan satu sama lain.(paragraf3)
orientasi: si tukang pedati & keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian atas peristiwa itu(paragraf2)
krisis:kemudian, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si pembuat jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi(paragraf2)
reaksi:ketika si pembuat jembatan diadili,ia tidak terima malah menyalahkan satu sama lain.(paragraf3)
koda: si pembantu yg berbadan
pendek,kurus,&punya uang dimasukkan kepenjara &uangnya disita, sang
hakim bertanya khalayak ramai yg menyaksikan pengadilan
tersebut."saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian,
pengadilan ini sudah adil ?" masyarakat yg ada serempak menjawab"
aaaaadddiiiillllll"(paragraf 9)
2. Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah
partisipan manusia, seperti yang mulia hakim. Partisipan manusia yang lain
adalah :
tukang pedati
Pembuat Jembatan
Tukang kayu
Penjual kayu
Pembantu penjual kayu yang tinggi, gemuk dan tidak punya uang
Pembantu penjual kayu yang pendek, kurus dan punya uang.
Pengawal.
Pembuat Jembatan
Tukang kayu
Penjual kayu
Pembantu penjual kayu yang tinggi, gemuk dan tidak punya uang
Pembantu penjual kayu yang pendek, kurus dan punya uang.
Pengawal.
3. Dalam
teks anekdot itu tidak terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan kekonyolan
bahwa orang yang tidak bersalah dihukum dan dimasukkan ke penjara. Mengapa si
Pembantu yang kurus dan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si Pembantu yang
gemuk dan tinggi tidak?
karena pembantu kurus
muat untuk dimasukkan ke dalam penjara dan punya uang, sedangkan pembantu yang
gemuk dan tinggi sebaliknya
4. Dalam teks anekdot itu terkandung
sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil
dikatakan adil. Siapa yang disindir?
Yang disindir adalah
orang-orang penegak hukum yang gagal menegakkan hukum.Di sisi itu, yang
disindir adalah orang-orang yang melakukan suap (membayar orang untuk
membenarkan dirinyaa walaupun dia itu salah). Jadi dalam hal ini, jika keduanya
tidak menyeleweng, maka hal-hal yg kurang baik itu tidak akan terjadi.
5. Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian?
Salah satu pengandaian yang ditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa
peradilan itu dilaksanakan di suatu negara, bukan di negara kita. Pengandaian
yang lain adalah:
Sindiran, sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian; sindiran
itu dapat diungkapkan dengan lawan kata (antonim)
6. betulkah sindiran dapat diungkapkan dengan lawan kata
(antonim)? Dua contoh lawan kata yang digunakan pada anekdot tersebut adalah
adil-tidak adil dan benar-salah. Maksudnya adalah bahwa sesuatu yang tidak adil
dikatakan sebagai sesuatu yang adil dan sesuatu yang salah dikatakan sebagai sesuatu
yang benar atau sebaliknya. Contoh lawan kata yang lain adalah sebagai berikut
:
bijaksana - tidak bijaksana
hemat - boros
tumbuh – mati
hemat - boros
tumbuh – mati
7. Dalam anekdot terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan
urutan peristiwa. konjungsi yang berfungi sejenis dengan itu adalah :
selanjutnya,
seterusnya, kemudian
8. Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan yang dilakukan oleh seorang
tersangka. konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah?
Oleh karena
Sehingga
Sehingga
9.
fungsi konjungsi dapat digantikan oleh kata-kata.
sebagai contoh konjungsi setelah
dapat diungkapkan dengan sesampainya
dihadapan hakim . kata-kata seperti itu pada teks anekdot itu adalah?
Maka di gantikan, oleh karena itu
Beberapa menit kemudian digantikan, setelah itu
Beberapa menit kemudian digantikan, setelah itu
10. Dari teks anekdot hukum peradilan, dapatkah kalian
menyimpulkan bahwa orang yang tidak dapat berdebat disidang pengadilan akan
kalah? tunjukkan buktinya pada teks anekdot tersebut. apakah keadaan itu
menggambarkan bahwa layanan publik dibidang hukum belum bagus?
Peradilan di Indonesia sebenarnya berbeda dengan model di
amerika di mana semua keputusan di Pengadilan Indonesia diputuskan oleh hakim
bukan dewan juri. Sehingga apabila seseorang yang didakwa tidak pandai
beranekdot namun fakta dan bukti menunjukkan bahwa dia tidak bersalah maka dia
tidak akan dihukum. Hal ini berbeda dengan sistem hukum di amerika dimana
pengacara dan pihak terdakwa harus pandai beranekdot untuk memenangkan hati
dewan juri.
Contoh :
di Indonesia, kasus terdakwa yang miskin melawan pelapor yang
kaya
Pengacara : Dewan juri yang terhormat, sebagai seorang yang berasal dari ekonomi rendah, akan sangat memilukan apabila kasus ini dimenangkan oleh orang yang sudah menikmati harta dunia dan juga sebentar lagi merasakan superioritasnya di depan pengadilan, yang harusnya adil tanpa melihat latar belakang ekonomi.
Pengacara : Dewan juri yang terhormat, sebagai seorang yang berasal dari ekonomi rendah, akan sangat memilukan apabila kasus ini dimenangkan oleh orang yang sudah menikmati harta dunia dan juga sebentar lagi merasakan superioritasnya di depan pengadilan, yang harusnya adil tanpa melihat latar belakang ekonomi.
TUGAS
5
MEMBUAT
DIALOG BERBENTUK TEKS “Anekdot Hukum
Peradilan”
KPP : Yang Mulia Hakim, saya tidak terima keluarga
saya kehilangan pedati beserta kuda dan dagangan di dalamnya karena jembatan
yang dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus dihukum.
Hakim : baiklah akan saya segera proses! Pengawal…..pengawal !
Pengawal
1 : iya, Yang Mulia dengan
penuh rasa hormat, ada keperluan apa Yang Mulia memanggil hamba?
(Pengawal 2 menyusul
datang)
Hakim : ngapain itu terlambat?
Pengawal
2 : maaf Yang Mulia tadi saya ketiduran.
Hakim : tidur aja kerjaanmu. Cepat kalian panggilkan pembuat jembatan!!
Pengawal
1+2 :
siap Yang Mulia!
(berjalan berlawan arah
lalu tubrukan)
Pengawal
1 : siap Yang Mulia ini pembuat jembatan.
KPP : gara-gara kamu pedati beserta kuda dan barang
dagangan saya hanyut.
PJ : gara-gara saya? maaf, apa maksud pembicaraan
Anda?
KPP : iya, gara-gara kamu keluarga saya mengalami
rugi besar.
Hakim : sudah-sudah, diam! Jangan berbuat gaduh di sini!
PJ : Yang Mulia, sebenarnya apa kesalahan hamba,
sehingga hamba dipanggil kemari?
Hakim : kesalahanmu sangat besar jembatan yang kamu bangun tidak kuat dan
kokoh sehingga menyebabkan jembatan itu roboh dan menyebabkan korban dan
kerugian cukup besar.
PJ : saya? kenapa semua
kesalahan tertuju kepada saya saja. Padahal kalau kita pikir panjang kesalahan
ini bukan sepenuhnya milik saya. bagaimana dengan tukang kayu? Dia yang membawa
kayu untuk membuat jembatan dan ternyata kayu yang dia bawa itu jelek dan rapuh
sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya.
Hakim : ya..ya..ya.. benar juga apa yang kamu katakan.
Si tukang kayu yang bersalah. Hai pengawal, bawa si tukang kayu kemari untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pengawal
1+2 : siap Yang Mulia!
Pengawal
1 : Yang Mulia ini Si tukang kayu.
TK : Yang Mulia apa kesalahan saya, mengapa hamba
dipanggil kemari?
Hakim : kesalahanmu sangat besar . kayu yang kamu bawa sangat jelek dan
rapuh sehingga menyebabkan seseorang kehilangan barang dagangan dan pedati
beserta kudanya. Maka kamu harus dihukum dang mengganti seluruh kerugian si
tukang pedati ini!
TK : maafkan hamba yang mulia, jika memang itu
permasalahannya jangan salahkan hamba. Salahkan saja Penjual kayu yang menjual
kayu yang rapuh dan jelek.
Hakim : yaa… benar juga apa yang dikatakan Tukang Kayu ini. Kalau si
penjual menjual kayu yang bagus maka jembatan itu tidak akan roboh. Jadi dalang
dari permasalah ini ada si penjual kayu. Yayaya… pengawal kemari!
Pengawal
2 : ada apa Yang Mulia?
Hakim : cepat bawa Penjual Kayu kemari
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
Pengawal :
siap Yang Mulia!
Pengawal
1 : Yang Mulia yang
terhormat, ini si penjual kayu!
TK : ah, jadi gara-gara kamu penjual kayu, saya
dipanggil ke pengadilan.
PJ : iya, gara-gara kamu ini saya harus datang ke
sini. Padahal saya ada seminar membangun
jembatan yang kuat dan kokoh.
KPP : memang kamu itu ya, saya jadi rugi besar.
Pokoknya kamu harus ganti rugi semua kerugian saya mulai dari barang dagangan
saya yang hanyut sampai pedati dan kuda
saya yang hilang.
PK : weehh, apa maksudnya ini? Yang Mulia dosa apa
yang telah hamba perbuat sehingga hamba harus datang kemari dan dihadapkan dengan permasalah macam ini.
Hakim : tenang-tenang. Semuanya mohon tenang saudara-saudara. Begini
penjual kayu, kesalahanmu amat sangatlah besar. Kamu telah menjual kayu yang
jelek dan rapuhkepada si Tukang kayu sehingga menyebabkan jembatan yang
dibangun tidak kuat dan kokoh dan menyebabkan seseorang kehilangan barang
dagangan dan kuda beserta pedatinya.
PK : oh, baiklah jika itu permasalahannya. Jangan
salahkan saya. salahkan saja pembantu saya yang meyediakan beragam jenis kayu
untuk dijual. Dialah yang member kayu yang jelek kepada si tukang kayu itu.
Hakim : pengawal cepat bawa pembantu penjual kayu kehadapanku!
Pengawal :
siap yang mulia
Pengawal
2 : Yang Mulia ini pembantu si penjual kayu
TK : ya ini yang salah! Yang membuat kita harus
datang kemari.
PK : betul itu. kamu ini menyita waktu kami saja
KPP : iya, kamu itu merepotkan saja. Parasit! Jadi
beban orang lain saja
Pembantu1 :
yang mulia yang saya hormati, apa
kesalahan saya sehingga saya dipanggil kemari dan disalahkan banyak orang?
Hakim : kesalahanmu benar-benar fatal, kamu telah menyediahkan kayu yang
jelek dan rapuh kepada si Tukang Kayu. Dan si tukang kayu memberikan kayumu
yang jelek itu kepada Pembuat jembatan. Sehingga kayumu yang rapuh dan jelek
itu digunakan membuat jembatan dan sekarang jembatan yang dibangun itu roboh
dan mengakibat seseorang kehilangan barang dagangnya dan pedati beserta
kudanya.
Pembantu1 :
baa..ba.. aikklaah yang mulia, jika itu
semua adalah kesalahan saya. saya relah dihukum
Hakim : pengawaaaaaaaaaaaalllllllllll……. Masukkan si pembantu ini ke
penjara dan sita semua uangnya untuk mengganti kerugian
Pengawal : siap Yang mulia…
Hakim : hai pengawal, apakah hukuman sudah dilakasanakan?
Pengawal2 : maaf Yang Mulia hukuman belum kami laksanakan sulit sekali untuk
melaksanakan.
Hakim : mengapa sulit? Bukankah kalian sudah sering melakukannya?
Pengawal1 :
sulit seekali yang mulia pembantu ini
tidak punya uang, badannya juga terlalu tinggi dan gemuk. Sehingga penjara ini
tidak cukup untuknya.
Hakim : Haash, bego sekali kalian! Cari pembantu yang kurus dan punya uang!
Pengawal : ba..baa..ikk yang mulia
Pegawal “ Yang Mulia kami sudah bawakan pembantu yang kurus dan memiliki uang
Pembantu2 :
maaf yang mulia yang saya hormati, saya
tidak mengerti atas dasar apa saya dipanggil kemari. Seingat saya,saya tidak
melakukan kesalahan apapun.
Hakim : kesalahan kamu adalah kuruuuuus dan punyaaa uaaannnnnnnnggggggggggg!
Pembantu2 : tapi Yang Mulia,
Hakim : Ah sudahlah,pengawal bawa pembantu ini ke dalam penjara dan semua
uangnya!
Pengawal :
baik Yang Mulia
Hakim : saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, apakah
hukuman untuk pembantu yang kurus dan punya uang ini adil?
Masyarakat :
Aaaadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiillllllllllllll
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara singkat anekdot adalah sebuah cerita singkat dan
lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot
bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar
Unsur-unsurAnekdot
Unsur Anekdot dibagi menjadi 6 :
1.
Judul
2.
Partisipan
3.
Humor
4.
Sindiran/kritikan
5.
Singkat
6.
Nyata
B.
Saran
· Setelah
kita memahami mengenai anedot ini, sebaiknya jika kita ingin mengkritik
sesuatu, hendaknya melalui media yang tidak merugikan pihak lain, contohnya
melalui anekdot.
· Sebaiknya teks anekdot itu tidak mengandung unsur SARA dan
juga tidak mengandung unsur dewasa. Sebaik-baiknya teks anekdot itu ialah
sesuatu yang punya tujuan, seperti menyindir sistem pemerintahan, bukan asal
lucu saja.
No comments :
Post a Comment