iklan

Saturday, 5 April 2014

MAKALAH RADEN TUMENGGUNG PAHLAWAN KABUPATEN MELAWI

MAKALAH
RADEN TUMENGGUNG PAHLAWAN KABUPATEN MELAWI 


DI SUSUN
O
L
E
H






MADRASAH ALIYAH BAITULMAL PANCASILA
KABUPATEN MELAWI
TAHUN AJARAN
2013/2014


KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

            Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.


            Makalah ini memuat tentang “Pahlawan Kabupaten Melawi Raden Tumenggung”, sengaja dipilih untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kabupaten Melawi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pengajar yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.


            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


Nanga Pinoh,           Desember  2013



Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
  1. A.   Latar belakang................................................................................................................. 1
  2. B.   Rumusan Masalah............................................................................................................1
  3. C.   Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
  1. A.   Kepemimpinan Raden Tumenggung...............................................................................2

1.    Asal Usul...........................................................................................................................3
2.    Masa Muda ......................................................................................................................3
3.    Perjuangannya..................................................................................................................4
4.    Akhir Hidup........................................................................................................................4
BAB III PENUTUP
  1. A.   Kesimpulan.............................................................................................................................. 5
  2. B.   Saran......................................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................6





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Baarat. Kabupaten Melawi dengan Ibukotanya Nanga Pinoh juga menyimpan berbagai cerita menarik mulai dari asal nama Nanga Pinoh serta peperangan yang terjadi antar kerajaan sebelum kemerdekaan Indonesia atau lebih tepatnya sebelum diproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 oleh Bung Karno (Ir. Soekarno) dan Bung Hatta (Moch. Hatta).
Kabupaten Melawi merupakan salah satu diantara 11 Kabupaten yang berada di Kalimantan Barat. Melawi berbatasan dengan Kecamatan Dedai (Kabupaten Sintang), di sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Tumbang Selam, Provinsi Kalimantan Tengah, di sebelah Selatan, dengan Kecamatan Serawai (Kabupaten Sintang), di sebelah Timur dan dengan Kecamatan Sandai (Kabupaten Ketapang) di sebelah barat. Ibukota kabupaten Melawi adalah Nanga Pinoh, yang biasa dikenal dengan sebutan Kota Juang. Seperti Kabupaten-Kabupaten lain, di Kabupaten Melawi juga terdapat peninggalan-penilnggalan sejarah. Perjuangan para tokoh masyarakat juga berperanan di dalam perjuangan memperebut kemerdekaan dari tangan penjajahan Belanda maupun Penjajahan Jepang.
Dikatakan bahwa di Melawi banyak terdapat pertumpahan darah akibat peperangan melawan Penjajahan. Hal ini terbukti dengan adanya Benteng bekas pertahan pemerintahan Belanda di pantai sungai Pinoh tepatnya Desa Tanjung Niaga. Dalam memperebutkan kemerdekaan di Melawi terjadi peperangan antara pejuang di Melawi di bantu juga oleh pejuang-pejuang lain dari daerah tetangga seperti Sintang, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas. Masalah-masalah yang dimaksud adalah :
1.    Siapa pahlawan merebut yang merebut kemerdekaan Kabupate Melawi?

C. Tujuan Penulisan
1.     Mengetahui asal usul pahlawan Kabupaten Melawi Raden Tumenggung.
BAB II
PEMBAHASAN

  1. A. Kepemimpinan Raden Tumenggung

Abdul Kadir, putra sulung Oerip dari perkawinan dengan Siti Syarifah sejak remaja sudah dimagangkan sebagai abdi kerajaan Sintang. beliau telah berkali-kali mendapat tugas untuk mengamankan kerajaan dari gangguan pengacau, perampok, maupun tugas mendamaikan suku-suku Dayak yang sedang bermusuhan. 
Pada tahun 1845 Abdul Kadir diangkat sebagai Menteri Hulubalang Kerajaan Sintang dan menggantikan ayahnya yang wafat. Pada saat ia mendapat gelar Raden Tumenggung. 
Dalam kedudukannya sebagai Kepala Pemerintahan Melawi dan Hulubalang Kerajaan Sintang, ditemukan bukti-bukti hubungan Raden Tumenggung Setia Pahlawan dengan para pimpinan perlawanan rakyat di Sintang. 
Ketaatan dan penghormatan rakyat Melawi yang besar terhadap Abdul Kadir Gelar Raden Tumenggung Setia sangat mengkhawatirkan Pemerintah Belanda karena dianggap membahayakan posisi Belanda dalam upaya menanamkan kekuasaannya di Melawi. Oleh karena itu pihak Belanda berusaha menguasai Raden Tumenggung dengan cara memberikan “Tanda Jasa / Penghargaan“ berupa uang pada saat situasi sulit. Pada tanggal 27 Maret 1866 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, menetapkan pemberian tanda jasa berupa uang. Namun ternyata penghargaan tersebut tidak berhasil merubah sikap anti Belanda pada dirinya. Perlawanan rakyat masih terus berlangsung. 
Pada tahun 1866 Panembahan Sintang mengukuhkan gelar kepada Abdul Kadir menjadi Raden Tumenggung Setia Pahlawan dengan Melawi sebagai wilayah pemerintahan dan Nanga Pinoh sebagai ibukotanya. Pada tahun 1868 pihak Raden Tumenggung melibatkan diri dalam persiapan perang.
Pada tahun 1869, Raden Tumenggung Setia Pahlawan menyelenggarakan pertemuan di Kerueng dengan para pimpinan perlawanan Kawasan Melawi dan keputusan yang dihasilkan dari pertemuan itu antara lain :
a.  Perlawanan berkelanjutan akan dilaksanakan dengan kegiatan pertempuran yang berkesinambungan pada setiap ada peluang di setiap waktu pada setiap tempat.
b.  Merekrut rakyat untuk dilatih dan diikutsertakan dalam perlawanan.
c.   Membangun sistim perlawanan yang dapat digerakan sesuai dengan situasi.
Pada tahun 1871 Laskar perlawanan menyerang konsentrasi pasukan Belanda di Selik (Wilayah Batu Butong) tempat persediaan persenjataan, amunisi dan perbekalan pasukan Belanda dihancurkan, serta sejumlah serdadu dibinasakan. 
Pada tahun 1871 sampai 1873, untuk mencairkan suasana yang agak membeku dari kegiatan konfrontasi, agar perang tetap marak, maka Laskar Perlawanan melancarkan serangan melalui aksi-aksi terbatas di sekitar / di luar benteng-benteng Belanda, sambil melaksanakan sabotase, penghadangan atau serangan hit and run terus menerus di berbagai tempat dan kesempatan. 
Pada tahun 1875, pasukan Belanda menyerang ke Pusat Perlawanan di Natai Mangguk Liang, dalam serangan ini Belanda menangkap Raden Tumenggung Setia Pahlawan dan merampas barang-barang berharga.
Sistem perlawanan yang dikembangkan oleh Raden Tumenggung Setia Pahlawan telah menjadi model perlawanan rakyat terhadap Belanda di Shitang hingga tahun 1913. Pada tahun 1875 Raden Tumenggung Setia Pahlawan wafat sebagai tahanan Belanda di Benteng Saka Dua, dan jenazahnya dimakamkan di Tajong Sukadua-Nanga Pinoh Kalimantan Barat. Atas jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara Pemerintah RI menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dengan Keputusan Presiden No. 114/TK/1999 tanggal 13 Oktober 1999.
1. Asal Usul
Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan (lahir: SintangKalimantan Barat1771 - wafat: Tanjung Suka DuaMelawi1875) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Melawi. Pada tahun 1845, ia diangkat sebagai Kepala Pemerintahan Melawi yang merupakan bagian dari Kerajaan Sintang. Sebagai pejabat kerajaan ai mendapat gelar Raden temenggung. Ia berhasil mengembangkan potensi perekonomian wilayah ini dan mempersatukan suku Dayak dengan Melayu. Selain itu ia juga berjuang menentang Belanda yang ingin menguasai wilayah ini. Tahun 1999 diangkat sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden nomer 114 / TK / 1999 tanggal 13 - 10 - 1999.
Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan lahir di Sintang, Kalimantan Barat pada tahun 1771 Masehi. Ayahnya bernama Oerip dan ibunya bernama Siti Safriyah. Ayah Abdul Kadir bekerja sebagai hulubalang atau pemimpin pasukan kerajaan Sintang.

2. Masa Muda

Abdul Kadir sudah mengabdi sebagai pegawai kerajaan Sintang pada saat usianya masih sangat muda. Selama mengabdi di kerajaan Sintang, ia mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia pernah mendapat tugas dari Raja Sintang untuk mengamankan kerajaan Sintang dari gangguan pengacau dan perampok. Tugas tersebut dapat dilaksanakannya dengan baik.Abdul Kadir kemudian diangkat menjadi pembantu ayahnya yang menjabat sebagai Kepala Pemerintahan kawasan Melawi. Setelah ayahnya wafat, pada tahun 1845, ia diangkat sebagai kepala pemerintahan Melawi menggantikan kedudukan ayahnya. Karena jabatannya itu Abdul Kadir mendapatkan gelar Raden Tumenggung yang diberikan oleh Raja Sintang.

3. Perjuangan

Dalam perjuangannya, ia berhasil mempersatukan suku-suku Dayak dengan Melayu serta dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah Melawi. Namun demikian, ia juga berjuang keras menghadapi ambisi Belanda-datang di Sintang pada tahun 1820-yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah Melawi. Dalam menghadapi Belanda, ia memakai strategi peran ganda, yaitu sebagai pejabat pemerintah Melawi ia tetap bersikap setia pada Raja Sintang yang berarti setia pula pada pemerintahan Belanda. Tetapi secara diam-diam ia juga menghimpun kekuatan rakyat untuk melawan Belanda. Ia membentuk kesatuan-kesatuan bersenjata di daerah Melawi dan sekitarnya untuk menghadapi pasukan Belanda. Pada tahun 1866, Belanda memberikan hadiah uang dan gelar Setia Pahlawan kepada Abdul Kadir Raden Tumenggung agar sikapnya melunak dan mau bekerjasama dengan Belanda. Namun demikian Abdul Kadir tidak merubah sikap dan pendiriannya. Ia tetap melakukan persiapan untuk melawan pemerintahan Belanda. Pada akhirnya di daerah Melawi sering terjadi gangguan keamanan terhadap Belanda yang dilakukan oleh pengikut Abdul Kadir Raden Tumenggung. Pada tahun 1868, Belanda yang marah akibat sering mendapat gangguan keamanan kemudian melancarkan operasi militer ke daerah Melawi. Pertempuranpun tidak bisa dihindari antara pasukan Belanda melawan pengikut Abdul Kadir Raden Tumenggung. Dalam menghadapi Belanda, Abdul Kadir tidak memimpin pertempuran secara langsung, melainkan ia hanya mengatur strategi perlawanan. Sebagai kepala pemerintahan Melawi, ia bisa memperoleh berbagai informasi tentang rencana-rencana operasi militer pemerintah Belanda. Berkat informasi itulah, para pemimpin perlawanan dapat mengacaukan operasi militer Belanda.

4. Akhir Hidup

 Selama tujuh tahun (1868-1875) Abdul Kadir Raden Tumenggung berhasil menerapkan strategi peran ganda, namun akhirnya pemerintah Belanda mengetahuinya. Pada tahun 1875 ia ditangkap dan dipenjarakan di benteng Saka Dua milik Belanda di Nanga Pinoh. Tiga minggu kemudian ia meninggal dunia dalam usia 104 tahun. Jenasahnya dimakamkan di Natali Mangguk Liang daerah Melawi. Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan adalah satu satunya pahlawan yang meninggal dunia pada usia di atas 100 tahun. Tokoh pejuang yang mampu menghimpun serta menggerakkan rakyat untuk melawan Belanda. Pemikirannya untuk melawan penjajah Belanda menjadi contoh bagi perlawanan rakyat selanjutnya. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan menghadapi penjajah Belanda, maka pada tahun 1999 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TK/Tahun 1999 tertanggal 13 Oktober 1999, pemerintah Indonesia menganugerahkan Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan sebagai Pahlawan Nasional.
BAB III
PENUTUP

  1. A.   Kesimpulan

Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten baru yang baru terbentuk. Kabupaten Melawi merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang. Sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 135/1213/SJ tanggal 21 Mei 2004 Perihal Pedoman Teknis Pelaksanaan 13 (tiga belas) Undang-undang tentang pembentukan 24 (dua puluh empat) Kabupaten, di mana Kabupaten Melawi merupakan salah satu dari 24 Kabupaten baru yang dibentuk oleh Pemerintah.
Dasar Pembentukan Kabupaten Melawi adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Propinsi Kalimantan Barat. Peresmian Kabupaten Melawi bersama-sama 23 (dua puluh tiga) Kabupaten lainnya dan 13 (tiga belas) Propinsi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Januari 2004 di Jakarta.
            Pembentukan Kabupaten Melawi tersebut bertujuan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang di Kabupaten Sintang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Guna menunjang tugas-tugas pokok pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dimaksud, ditetapkanlah Penjabat Bupati Melawi pertama melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.41-16 tahun 2003 Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Melawi atas nama Drs. A. SUMAN KURIK, MM yang dilantik pada tanggal 14 Januari 2004 oleh Gubernur Kalimantan Barat. Untuk pertama kalinya Penjabat Bupati Melawi dibantu oleh 9 (sembilan) orang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Surat Tugas Bupati Sintang nomor 824/045/BKD-C tanggal 20 Januari 2004.

  1. B.  Saran

            Seharusnya pemerintah memberi informasi tentang sejarah-sejarah yang ada diKabupaten Melawi melalui blogger agar masyarakat mudah mengaksesnya.


DAFTAR PUSTAKA


http://tamanmakampahlawan.com/abdul-kadir-gelar-raden-tumenggung-setia-pahlawan/

No comments :

Post a Comment