BANJIR TAHUNAN DESA PAAL
SMA NEGERI 01 NANGA PINOH
KABUPATEN MELAWI
TAHUN AJARAN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan laporan ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
laporan ini di susun oleh
penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Laporan ini memuat tentang “BANJIR”, sengaja dipilih
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang banjir yang melanda di Melawi dan Indonesia. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Guru pengajar yang telah banyak membantu
penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Nanga Pinoh, Februari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
C.
Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 2
D.
Manfaat Penelitian........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Banjir.............................................................................................................. 3
B.
Macam-Macam Banjir...................................................................................................... 3
C.
Penyebab Terjadinya Banjir............................................................................................. 4
D.
Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Banjir.......................................................................... 5
E.
Cara Menanggulangi Banjir............................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...................................................................................................................... 7
B.
Saran................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. .8
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembuangan sampah secara sembarangan yang diakukan masyarakat
mengakibatkan banjir. Banjir yang sering terjadi diakibatkan karena
selokan-selokan yang tersumbat akibat sampah, dan sampah-sampah yang dibuang
kesungai.
Selain itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk tidak
membuang sampah pada tempatnya. Banjir yang terjadi mengakibatkan masyarakat
tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa, karena sulitnya masyarakat untuk
mengakses jalan, karena jalan tergenang banjir.
Saat ini diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang
sampah sembarangan, karena akan merugikan masyarakat itu sendiri. Masyarakat
harus peduli pada lingkungan, dan ikut menjaga kebersihan agar tidak terjadi
banjir.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan banjir ?
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi
di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana
banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut
2.
Sebutkan macam-macam banjir ?
Banjir air, banjir “Cileunang”, banjir
bandang, banjir rob (laut pasang), banjir lahar dingin, dan banjir lumpur.
3.
Apa penyebab terjadinya banjir ?
Hujan, erosi tanah, buruknya penanganan
sampah, pembangunan tempat pemukiman, bendungan dan saluran air yang rusak,
keadaan tanah dan bebatuan, di daerah bebatuan.
4.
Bagaiman dampak yang ditimbulkan oleh banjir ?
Kerusakan fisik (jembatan, mobil, bangunan, sistem
selokan bawah tanah, jalan raya), persediaan air jadi langka, penyebaran
penyakit, pertanian dan persediaan makanan langka karena gagal panen, kesulitan
ekonomi.
5.
Bagaimana cara mencegah terjadinya
banjir?
Memperbanyak ruang terbuka hijau, mengubah perilaku
masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa.
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan yang dimaksud dengan banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi
di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana
banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut
2. Mendeskripsikan macam-macam banjir.
Banjir air, banjir “Cileunang”, banjir
bandang, banjir rob (laut pasang), banjir lahar dingin, dan banjir lumpur.
3. Mendeskripsikan terjadinya banjir.
Hujan, erosi tanah, buruknya penanganan
sampah, pembangunan tempat pemukiman, bendungan dan saluran air yang rusak,
keadaan tanah dan bebatuan, di daerah bebatuan.
4. Mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan oleh
banjir.
Kerusakan fisik (jembatan, mobil, bangunan,
sistem selokan bawah tanah, jalan raya), persediaan air jadi langka, penyebaran
penyakit, pertanian dan persediaan makanan langka karena gagal panen, kesulitan
ekonomi.
5. Mendeskripsikan cara mencegah terjadinya
banjir.
Memperbanyak ruang terbuka hijau, mengubah
perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah
raksasa.
D.
Manfaat Penelitian
Masyarakat
: Memberikan
wawasan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan, karena jika
lingkungan bersih, sampah-sampah tidak berserakan maka tidak akan terjadi
banjir.
Siswa
: Menambah
pengetahuan kepada siswa supaya tidak membuang sampah sembarangan. Memotivasi
siswa agar membuang sampah pada tempatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi
di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana
banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa
melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian
air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat
melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan
ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran
Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara)
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di
permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai.
Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa
daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran
air masuk ke laut.
Secara
sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu,
tengah dan hilir.
1. Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”.
Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari
runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu
tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi
erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
2. Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki
pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan
melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar
alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air
meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam
alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur
sungai.
3. Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai
lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S”
yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran
yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga
dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan
kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi
erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan
sebelumnya.
Dari
karakter segmen-segmen aliran sungai itu, maka dapat dikatakan bahwa :
- Banjir merupakan bagian proses pembentukan
daratan oleh aliran sungai. Dengan banjir, sedimen diendapkan di atas
daratan. Bila muatan sedimen sangat banyak, maka pembentukan daratan juga
terjadi di laut di depan muara sungai yang dikenal sebagai “delta sungai.”
- Banjir yang meluas hanya terjadi di daerah
hilir dari suatu aliran dan melanda dataran di kiri dan kanan aliran
sungai. Di daerah tengah, banjir hanya terjadi di dalam alur sungai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi
kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai.
a.
Macam-macam
banjir
Terdapat
berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1)
Banjir
air
Banjir
yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah
meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu
menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang
turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
2)
Banjir
“Cileunang”
Jenis
banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini
disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak.
Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa
segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika
banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang
adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).
3)
Banjir
bandang
Tidak
hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut
material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada
banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir
seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan
apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di
area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan
lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini
akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar.
Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman warga yang berada di
wilayah sekitar pegunungan.
4)
Banjir
rob (laut pasang)
Banjir
rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini
kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan
menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan
menggenangi daratan.
5)
Banjir
lahar dingin
Salah
satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini
biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian
mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada
di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air
sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.
6)
Banjir
lumpur
Banjir
lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir
ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari
dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan
merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu
yang berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo
belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru
di sekitar titik semburan lumpur utama.
B.
Penyebab
terjadinya banjir
Sungai
1. Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat
melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun,
hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju.
Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es,
atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di
sebelah hulu rintangan.
2. Cepat: Termasuk banjir bandang akibat
curah hujan konvektif (badai petir besar)
atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
Sungai-sungai yang membelah Jakarta sudah tidak
lagi berfungsi maksimal dalam menampung air. Selain karena pendangkalan dan
rumah-rumah penduduk yang menyemut di sepanjang pinggirannya, juga karena
sungai-sungai ini penuh dengan sampah. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di
badan sungai. Di beberapa tempat, tumpukan sampah itu begitu banyak sehingga
menjadi sebuah daratan yang dapat diinjak manusia.
Muara
3.
Biasanya
diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk
dalam kategori ini.
Pantai
4.
Diakibatkan
badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau
hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk
dalam kategori ini.
Peristiwa
Alam
5.
Diakibatkan
oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau
bencana lain seperti gempa bumi dan
letusan gunung berapi.
Manusia
6.
Kerusakan
akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak keseimbangan alam
Lumpur
7.
Banjir
lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen
kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau
penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai
daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama
dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
Lainnya
8.
Banjir
dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan)
dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
10. Berang-berang pembangun bendungan dapat
membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan
kerusakan besar.
C.
Dampak
yang ditimbulkan oleh banjir
Primer
1. Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur,
termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya,
dankanal.
Sekunder
4. Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan
sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
5. Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena
tidak bisa bernapas.
6. Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan
bantuan darurat kepada orang orang yang membutuhkan.
Dampak
tersier/jangka panjang
7.
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan
pemukiman yang terjadi akibat banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat
wiasatawan; biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong
kenaikan harga, dll.
Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan,
ternyata banjir (banjir air skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti
mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah.
Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang
curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran
penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan faktor
utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran. Banjir
menambahkan banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan
industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan
dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak
nutrisi).
D.
Penanggulangan
banjir
Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat
dilakukan oleh pemerintah saja atau orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan
kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia
dari banjir besar.
Tindakan-tindakan
yang dapat dilakukan itu antara lain:
1.
Membuang
lubang-lubang serapan air.
2.
Memperbanyak
ruang terbuka hijau.
3.
Mengubah
perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah
raksasa.
Meninggikan bangunan rumah memang dapat
menyelamatkan harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah
terjadinya banjir lagi. Manusia yang mengakibatkan banjir, manusia pula yang
harus bersama-sama menyelamatkan kota. Menyelamatkan Desa Paal dari banjir
besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta benda pribadi, namun juga
menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan
secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif.
Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil
tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan
banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan
sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan
tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang
berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life
cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk
pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara
menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di
wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti
pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Banjir
hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir
sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan
lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus
sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun
kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi
hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung
banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang
terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata disebabkan oleh
alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian,
maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta pemerintah harus
bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah, dan pada
akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
Bahwa
lingkungan yang bersih itu sangat penting untuk kesehatan kita semua, maka dari
itu jagalah kebersihan lingkunga kita.
b.
Saran
Bencana banjir yang
selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian yang sangat besar.
Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang harus
dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia guna mencegah dan meminimalkan
dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah
bencana banjir adalah sebagai berikut:
3. Tidak
membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai.
4. Membuat
saluran air yang memadai.
5. Membuat
tanggul yang baik.
Kita
sebagai masyarakat jangan suka membuang sampah sembarangan, terutama diselokan,
karena akan menyumbat air yang akan mengalir agar mungurangi banjir. Dan ikutlah berpartisipasi dalam menjaga kebersihan karena
kebersihan adalah sebagian dari iman.
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkynovi99.blogspot.com/2013/05/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html
No comments :
Post a Comment