iklan

Saturday, 13 September 2014

makalah banjir


BANJIR TAHUNAN DESA PAAL

 















SMA NEGERI 01 NANGA PINOH
KABUPATEN MELAWI
TAHUN AJARAN
2013/2014


KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
            laporan ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
            Laporan ini memuat tentang “BANJIR”, sengaja dipilih untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang banjir yang melanda di Melawi dan Indonesia. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pengajar yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


Nanga Pinoh,              Februari  2014



Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
       A.    Latar Belakang................................................................................................................. 1
       B.     Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
       C.     Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 2
       D.    Manfaat Penelitian........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
       A.    Pengertian Banjir.............................................................................................................. 3
       B.     Macam-Macam Banjir...................................................................................................... 3
       C.     Penyebab Terjadinya Banjir............................................................................................. 4
       D.    Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Banjir.......................................................................... 5 
       E.     Cara Menanggulangi Banjir............................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
      A.    Kesimpulan...................................................................................................................... 7
      B.     Saran................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. .8



BAB 1
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Pembuangan sampah secara sembarangan yang diakukan masyarakat mengakibatkan banjir. Banjir yang sering terjadi diakibatkan karena selokan-selokan yang tersumbat akibat sampah, dan sampah-sampah yang dibuang kesungai.
Selain itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah pada tempatnya. Banjir yang terjadi mengakibatkan masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa, karena sulitnya masyarakat untuk mengakses jalan, karena jalan tergenang banjir.
Saat ini diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena akan merugikan masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus peduli pada lingkungan, dan ikut menjaga kebersihan agar tidak terjadi banjir.

B.                 Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan banjir ?
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut
2.    Sebutkan macam-macam banjir ?
Banjir air, banjir “Cileunang”, banjir bandang, banjir rob (laut pasang), banjir lahar dingin, dan banjir lumpur.
3.    Apa  penyebab terjadinya banjir ?
Hujan, erosi tanah, buruknya penanganan sampah, pembangunan tempat pemukiman, bendungan dan saluran air yang rusak, keadaan tanah dan bebatuan, di daerah bebatuan.
4.    Bagaiman dampak yang ditimbulkan oleh banjir ?
Kerusakan fisik (jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya), persediaan air jadi langka, penyebaran penyakit, pertanian dan persediaan makanan langka karena gagal panen, kesulitan ekonomi.
5.    Bagaimana cara mencegah terjadinya banjir?
Memperbanyak ruang terbuka hijau, mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa.



C.                          Tujuan Penelitian
1.      Mendeskripsikan yang dimaksud dengan banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut

2.      Mendeskripsikan macam-macam banjir.
Banjir air, banjir “Cileunang”, banjir bandang, banjir rob (laut pasang), banjir lahar dingin, dan banjir lumpur.

3.      Mendeskripsikan terjadinya banjir.
Hujan, erosi tanah, buruknya penanganan sampah, pembangunan tempat pemukiman, bendungan dan saluran air yang rusak, keadaan tanah dan bebatuan, di daerah bebatuan.

4.      Mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan oleh banjir.
Kerusakan fisik (jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya), persediaan air jadi langka, penyebaran penyakit, pertanian dan persediaan makanan langka karena gagal panen, kesulitan ekonomi.

5.      Mendeskripsikan cara mencegah terjadinya banjir.
Memperbanyak ruang terbuka hijau, mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa.


D.                Manfaat Penelitian
Masyarakat : Memberikan wawasan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan, karena jika lingkungan bersih, sampah-sampah tidak berserakan maka tidak akan terjadi banjir.

Siswa : Menambah pengetahuan kepada siswa supaya tidak membuang sampah sembarangan. Memotivasi siswa agar membuang sampah pada tempatnya.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara)
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir.
1.    Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
2.    Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
3.    Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan  alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Dari karakter segmen-segmen aliran sungai itu, maka dapat dikatakan bahwa :
  1. Banjir merupakan bagian proses pembentukan daratan oleh aliran sungai. Dengan banjir, sedimen diendapkan di atas daratan. Bila muatan sedimen sangat banyak, maka pembentukan daratan juga terjadi di laut di depan muara sungai yang dikenal sebagai “delta sungai.”
  2. Banjir yang meluas hanya terjadi di daerah hilir dari suatu aliran dan melanda dataran di kiri dan kanan aliran sungai. Di daerah tengah, banjir hanya terjadi di dalam alur sungai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai.

a.    Macam-macam banjir
Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1)   Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
2)   Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).
3)   Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.
4)   Banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan.
5)   Banjir lahar dingin
Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.
6)   Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama.

B.       Penyebab terjadinya banjir
Sungai
1.      Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsores, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
2.      Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungantanah longsor, atau gletser.
Sungai-sungai yang membelah Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam menampung air. Selain karena pendangkalan dan rumah-rumah penduduk yang menyemut di sepanjang pinggirannya, juga karena sungai-sungai ini penuh dengan sampah. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di badan sungai. Di beberapa tempat, tumpukan sampah itu begitu banyak sehingga menjadi sebuah daratan yang dapat diinjak manusia.


Muara
3.      Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam kategori ini.
Pantai
4.      Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam kategori ini.
Peristiwa Alam
5.      Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Manusia
6.      Kerusakan akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak keseimbangan alam
Lumpur
7.      Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
Lainnya
8.      Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
9.      Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
10.  Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.

C.       Dampak yang ditimbulkan oleh banjir
Primer
1.    Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanahjalan raya, dankanal.
    Sekunder
2.    Persediaan air – Kontaminasi airAir minum bersih mulai langka.
3.    Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
4.    Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
5.    Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
6.    Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
7.      Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat wiasatawan;  biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir air skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan faktor utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran. Banjir menambahkan banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi).
D.      Penanggulangan banjir
Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
1.    Membuang lubang-lubang serapan air.
2.    Memperbanyak ruang terbuka hijau.
3.    Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa.
Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota. Menyelamatkan Desa Paal dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.



BAB III
PENUTUP

a.        Kesimpulan
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan   dengan  intensitas   yang   sering   dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun   daerah   yang   jauh   dari   sungai   pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir   terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini  tidak semata-mata disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
Bahwa lingkungan yang bersih itu sangat penting untuk kesehatan kita semua, maka dari itu jagalah kebersihan lingkunga kita.
b.        Saran
Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir adalah sebagai berikut:
1.    Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi.
2.    Mencegah terjadinya pendangkalan sungai.
3.    Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai.
4.    Membuat saluran air yang memadai.
5.    Membuat tanggul yang baik.
Kita sebagai masyarakat jangan suka membuang sampah sembarangan, terutama diselokan, karena akan menyumbat air yang akan mengalir agar mungurangi banjir. Dan ikutlah berpartisipasi dalam menjaga kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman.




DAFTAR PUSTAKA


http://rizkynovi99.blogspot.com/2013/05/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html

No comments :

Post a Comment