KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “ Individu, Kelompok, dan
Hubungan Sosial” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “tak ada gading yang tak retak”, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Amin....
Nanga Pinoh, 22 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................... 2
A.
Individu...................................................................................................................................... 2
B.
Kelompok................................................................................................................................... 2
C.
Hubungan
Sosial......................................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP............................................................................................................................. 6
A.
Kesimpulan................................................................................................................................. 6
B.
Saran........................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia
adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa
dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan
antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.Sebagai makhluk sosial seorang
individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu
dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah
masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Aspek
individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak
ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai
lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi
seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga
dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu
masyarakat tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Individu
1.
Pengertian Individu
Individu dalam hal ini merupakan konsep sosiologi yang
berarti bahwa konsep individu tidak boleh diartikan sama dengan konsep sosial,
individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, yang mempunyai pikiran,
kehendak, kebebasan, memberi arti (meaning) pada sesuatu, maupun menilai
tindakan dan hasil tindakannya sendiri (aktor). Dunia yang berada diluar
individu, dunia eksternal. Contoh sistem interaksi adalah kebiasaan.
Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon
politicon, yaitu makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Sedangkan ibnu
khaldun menyatakan bahwa manusia itu harus hidup dimayarakat. Individu berasal
dari kata in-dividere, artinya tidak dapat dibagi – bagikan. Jiwa manusia itu
materiil merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang berkegiatan sebagai
keseluruhan. Jika manusia dibelah menjadi dua: yaitu belahan fisik (konkret), dan
belahan non fisik (abstrak).
2.
Individu Sebagai
Makhluk Sosial
Manusia
adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri hubungan dengan sesama
manusia lain dalam menjalani hidup. Fredman (dalam Udin S. Winataputra, 2008)
menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak dilahirkan dengan
kecakapan untuk “immediate adaptatian to environment” atau kemampuan
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Naluri
manusia berhubungan dengan sesama dilandasi dengan alasan – alasan sebagai
berikut:
a.
Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan yang lain.
b.
Keinginan untuk menjadi satu dengan alam
disekelilingnya.
Keinginan-keinginan
tersebut mendorong manusia untuk berinteraksi, beradaptasi dengan lingkungannya
dengan menggunakan pikiran, akal, dan perasaannya sehingga ia bertahan dan
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
B.
Kelompok
1.
Pengertian Kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan
kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan
bersama. Untuk dikatakan sebagai kelompok sosial, menurut Soekanto (1982 :111 )
terdapat beberapa persyaratan, yaitu
a. Adanya
kesadaran dari kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian kelompok tersebut.
b.
Adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompok.
c.
Adanya kesamaan faktor, contohnya tujuan atau nasib
yang sama.
d. Berstruktur,
berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
Kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan
proses sosial. Manusia menyesuaikan diri satu dengan yang lainnya. Proses
penyesuaian tersebut lama – kelamaan menjurus kepada proses sosialisasi. Selama
menjadi kelompok, ia bersedia melakukan beberapa kompromi terhadap tuntutan
kelompok.
2.
Macam – Macam Bentuk
Kelompok
Kelompok Formal dan
Informal
Kelompok
formal merupakan kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan
sengaja diciptakan. Di dalam kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas
mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab anggota-anggota
kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik fungsional maupun struktural.
Kelompok
informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang
bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi.
Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara tetap mempunyai
rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan.
Kelompok tertutup adalah suatu kelompok yang kecil
kemungkinannya untuk menerima perubahan dan pembaharuan atau memiliki
kecenderungan untuk tetap menjaga kestabilan yang telah ada.
Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok Primer
Merupakan kelompok sosial dimana interaksi sosial terjadi yg
anggotanya saling mengenal dekat & memiiki hubungan yg erat dlm kehidupan
(Ex : keluarga, rukun tetangga, kelp diskusi, kelp agama dll).
Kelompok sekunder:
Terjadi apabila interaksi sosial dilakukan secara tidak
langsung, berjauhan dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan sifatnya lebih
objektif.
3.
Fungsi Kelompok
Fungsi
Kelompok dalam organisasi
·
Kelompok sasaran untuk mengerjakan tugas yang
kompleks dan saling berkaitan dan sukar dilakukan oleh individu
·
Sarana pencetus gagasan baru pemecahan
persoalan dengan tujuan cepat dapat menyebarluaskan informasi
·
Kelompok dapat menjadi penghubung penting dalam
fungsi pekerjaan
·
Sebagai mekanisme pemecahan persoalan yang
memerlukan informasi dari anggota kelompok
·
Mempermudah pelaksanaan keputusan
·
Sebagai wahana sosialisasi
Fungsi
Psikologis individu dalam kelompok
·
Kelompok merupakan sarana utama untuk memenuhi
kebutuhan sebagai anggota kelompok Ex: Kebutuhn kasih sayang, dukungan
·
Kelompok merupakan sarana untuk mengurangi rasa
cemas, kurang aman, dan ketidakberdayaan
·
Anggota kelompok merupakan mekanisme pemecahan
persoalan dan menjelaskan tugas
Fungsi
yang berhubungan dengan tugas
·
Tugas – tugas yang dibebankan kepada kelompok
dengan cara bekerjasama, memecahkan bersama akan dapat menyelesaikan tugas –
tugas / persoalan dengan lebih baik karena adanya dukungan dan bantuan orang
lain.
C. Hubungan Sosial
1. Pengertian
Hubungan Sosial
Interaksi sosial ialah hubungan-hubungan sosial yang dinamis baik yang
menyangkut hubungan antara 2 individu dan individu, individu dan kelompok, atau
kelompok dan kelompok lain. Interaksi terjadi apabila
memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak dan komunikasi.
Hubungan sosial memiliki pengertian yg lebih luas daripada interaksi sosial.
Hubungan sosial ialah hubungan yang terwujud antara individu dan individu,
individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok sebagai akibat dari
hasil interaksi antar sesama mereka.
2. Bentuk-Bentuk
Hubungan Sosial
a. Hubungan
antarpribadi
Wujud dari hubungan
antarpribadi ialah pergaulan dengan orang lain, seperti pertemanan. Di dalam
pertemanan biasanya muncul rasa saling pengertian dan saling prihatin terhadap
kepentingan sesame.
b. Kelompok
sosial
Kelompok social
merupakan salah satu bentuk hubungan social. Kelompok social ialah kumpulan
orang-orang yg memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Di dalam kelompok social orang-orang dapat saling melihat,
berbicara, bertukar pikiran, dan bersosialisasi. Adanya kedekatan di dalam
kelompok member peluang terjadinya berbagai bentuk kegiatan bersama.
c. Gemeinschaft
dan Gessellschaft
Gemeinschaft(
paguyuban) ialah bentuk kehidupan bersama yg berdasarkan ikatan batin yg murni,
bersifat alamiah, dan kekal. Hubungan antarmanusia dalam gemeinschaft tidak
didasarkan untung rugi. Hubungan ini terjadi karena rasa cinta dan timbulnya
kesatuan batin yang bersifat kodrati, seperti keluarga dan kekerabatan. Pada
umumnya hal ini masih berlangsung di pedesaan yg masih penuh rasa kekeluargaan.
Gessellschaft(
patembayan) ialah bentuk ikatan bersama yg didasarkan atan kesepakatan bersama
dan tujuan-tujuan tertantu dan biasanya berlangsung dalam jangka waktu
tertentu. Contoh, ikatan pedagang dan serikat buruh.
d. Hubungan
kelembagaan atau lembaga sosial
Lembaga merupakan
suatu system hubungan social dan ikatan teroganisir yg memiliki tujuan memenuhi
kebutuhan hidup atau kepentingan tertentu di masyarakat. Lembaga dasar yang
teramat penting adalah keluarga, keagamaan, politik, perekonomian, dan
pendidikan. Lembaga-lembaga itu saling memengauhi satu sama lain.
e. Ketetanggaan
Bentuk hubungan social
pun dapat berlangsung anatrkeluarga yg saling berdekatan yg dikenal sebagai
tetangga. Tetangga adalah satuan social yg terdiri dari orang-orang yg
berdekatan tempat tinggalnya. Hubungan social ketetanggaan terbentuk setelah
antarkeluarga memiliki beberapa kekurangan dan timbulnya rasa saling
membutuhkan.
f. Hubungan
kelas dalam kelas sosial
Bentuk hubungan social
dapat juga terbentuk atas dasar kelas social. Kelas social ialah
kelompok-kelompok masyarakat yg terbentuk karena perbedaan penghormatandan
status social.
g. Hubungan
gender
Hubungan gender yaitu
hubungan social antara laki-laki dan perempuan yg dapat salaing membantu atau
sebaliknya. Gender adalah sifat dan perilaku yg dilekatkan pada laki2 dan
perempuan ygg dibentuk secara social maupun budaya. Gender berbeda dengan seks.
Gender ditentukan oleh oleh social dan budaya setempat, sedangkan seks
merupakan pembagian jenis kelamin yg ditentukan oleh Tuhan.
3. Faktor-Faktor
Hubungan Sosial
Faktor hubungan social terbagi atas 2,
yaitu faktor pendorong dan factor penghambat.
a. Faktor
Pendorong
1)
Faktor Sosial
Sebagai mahluk social,
seseorang tidak mungkin dapat hidup sendiri.
2)
Faktor Ekonomi
Jika kita ingin
menjahit baju tapi kita tdk memiliki keahlian menjahit baju tentu saja yg kita
lakukan adalah meminta penjahit untuk menjahitkan baju kita. Ini menunjukkan
factor ekonomi dapat mendorong terjadinya hubungan social.
3)
Faktor Pendidikan
Pada dasarnya, setiap
orang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tertentu. Untuk
memenuhi hal itu, orang-orang memerlukan guru untuk mengajar, mendidik, dan
melatihnya. Ini membuktikan bahwa factor pendidikan mendorong terjadinya
hubungan social.
b. Faktor
Penghambat
1) Hambatan
sosiologis
Hambatan sosiologis
berkaitan dengan perbedaan status social, agama, ideology, tingkat pendidikan,
tingkat kekayaan, dan sebagainya. Contoh pengusaha kaya jarang dapat bersatu
dengan orang miskin.
2)
Hambatan Antropologis
Hambatan antropologis
berkaitan dengan perbedaan ras atau suku bangsa. Hal ini disebabkan mereka
tidak mengerti kebudayaan bangsa lain.
3)
Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis
berkaitan dengan proses-proses kejiwaan atau mental baik normal maupun
abnormal, yg mempengaruhi tingkah laku. Misal tatkala orang sedeih sangat sulit
untuk kita melakukan hubungan social dengannya.
4)
Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis
berkaitan dengan hubungan timbal balik antara lingkungan dan hubungan manusia.
Hambatan ekologis berarti terjadinya gangguan lingkungan terhadap
berlangsungnya hubungan social.
4. Dampak
Hubungan Sosial
a. Mendorong
proses internalisasi
Proses Internalisasi
adalah proses penghayatan yg berlangsung sepanjang hidup individu mulaisaat
dilahirkan hingga akhir hayatnya. Dalam sepanjang hidupnya seseorang terus
belajar untuk mengolah perasaan,hasrat,nafsu,dan emosi yg kemudian membentuk
keperibadian. Melalui hubungan social, proses internalisasi terjadi pada diri
seseorang.
b. Mempermudah
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi
ialah proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati
kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya. Proses sosialisasi mudah berlangsung
ketika adanya hubungan social yg terjadi dalam lingkungan keluarga maupun
masyarakat.
c. Mempermudah
Proses Enkulturisasi
Proses enkulturisasi
ialah proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat,
system norma, serta semua peraturan yg terdapat dalam kebudayaan seseorang.
Karena adanya hubungan social dalam masyrakat, proses enkulturisasi terjadi.
d. Terjadinya
Difusi
Difusi adalah proses
penyebaran atau perembesan sesuatu dari satu pihak ke pihak lain. Berbagai
bentuk hubungan social dapat mengakibatkan terjadinya difusi, baik difusi
kebudayaan, difusi teknologi, ataupun penyebaran manusia ke seluruh dunia.
e. Terjadinya
akulturasi
Akulturasi ialah
pencampuran dua kebudayaan atau lebih yg saling bertemu dan saling
mempengaruhi. Terjadinya akulturasi tidak menyebabkan hilangnya keperibadian
dari masing-masing kebudayaan tersebut. Hubungan social antarkebudayaan atau
antarbangsa dapat menimbulkan akulturasi, baik positif maupun negative.
f. Terjadinya
asimilasi
Hubungan social yg
terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan asimilasi dalam masyarakat tersebut.
Asimilasi adalah proses social yg timbul bila ada kelompok masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yg berbeda saling bergaul secara intensif dalam
jangka waktu yg lama, sehingga kebudayaan asli lambat laun berubah membentuk
kebudayaan baru.
g. Mendorong
inovasi
Inovasi adalah proses
pembaruan yg berbeda dari yg sudah ada atau yg sudah dikenal sebelumnya.
Inovasi sangat berkaitan erat dengan penemuan baru dan teknologi. Hubungan
social yg terjadi dalam masyarakat yg satu dengan lainnya dapat mendorong
timbulnya inovasi dalam masyarakat yg bersangkutan.
h. Menciptakan
konflik
Konflik adalah proses
social antara perorangan atau kelompok masyarakat tertentu yg berusaha dengan
sadar atau tidak sadar untuk menentang, menjatuhkan, atau melawan pihak lain.
Adakalanya, hubungan social yg terjadi disuatu masyarakat dapat menimbulkan
konflik. Hal itu terjadi karena ada di antara dua masyarakat tersebut terdapat
seperangkat perbedaan pendapat, paham atau ideology, gaya hidup, status dan
peran social, perbedaan kebudayaan, serta perbedaan yg sulit untuk dipertemukan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
terjadinya hubungan sosial ditengah-tengah kalangan masyarakat, yang saling
memengaruhi antara individu dengan individu lain maupun kelompok dengan
kelompok.
Hubungan
sosial sangat penting, karena dalam kehidupan manusia, manusia tidak dapat
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Banyak
faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial, dari dalam maupun dari luar
diri seseorang. Oleh karena itu, kita belajar menjalin hubungan yang erat
dengan sesama memperbanyak komunikasi dengan sesama.
Kelompok
adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan
interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
Individu dalam hal ini merupakan konsep sosiologi yang
berarti bahwa konsep individu tidak boleh diartikan sama dengan konsep sosial,
individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, yang mempunyai pikiran,
kehendak, kebebasan, memberi arti (meaning) pada sesuatu, maupun menilai
tindakan dan hasil tindakannya sendiri (aktor). Dunia yang berada diluar
individu, dunia eksternal. Contoh sistem interaksi adalah kebiasaan.
B. Saran
Kita sebagai manusia biasa tidak akan bisa hidup
tanpa bantuan orang lain, dan jangan mempunyai anggapan bahwa kita tidak akan
pernah membutuhkan bantuan orang lain.
Oleh karena itu marilah kita sama – sama, bahu –
membahu dengan saling membantu antar sesama dalam menghadapi kehidupan ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://kasmanjaati78.wordpress.com/2010/11/12/macam-macam-bentuk-kelompok/
No comments :
Post a Comment