iklan

Wednesday, 3 December 2014

interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya


INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
A.      Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Di dalam system lingkungan terjadi interaksi antar komponen penyusunnya, termasuk interaksi antar komponen biotik. Bahkan bisa dikatankan tidak ada biotic yang hidup mandiri,  tanpa bergantung pada komponen biotik lainnya
Interaksi antar komponen biotic di mulai dari interaksi antar individu dalam spesies membentuk populasi. Interaksi antar populasi akan membentuk ekosistem. Terakhir, interaksi antar ekosistem di permukaan bumi berbentuk biosfer
1. Interaksi Antar Individu Membentuk Populasi
Interaksi antar individu yang satu dengan yang lain dalam spesies yang sama pada areal tertentu membentuk populasi. Misalnya, interaksi semut dengan semut lain yang sejenis membentuk populasi semut. Begitu pula pada tumbuhan, individu tumbuhan yang satu dengan tumbuhan yang sejenis mengadakan interaksi interaksi membentuk populasi. Misalnya, interaksi pohon bambu yang satu dengan pohon bambu yang lainnya membentuk populasi bambu
Interaksi antar individu antara lain berupa persaingan untuk mendapatkan makanan, mempetahankan diri, dan melakukan perkawinan. Selain kompetisi, interaksi antar individu dapat berupa kerja sama, seperti interaksi antara semut dan antara lebah dalam membangu sarangnnya.
Jika interaksi antar individu  bersifat kompetisi, maka akan berlaku siapa yang kuat akan menang. Kuat disini lebih mengarah pada kemampuan tiap individu untuk beradaptasi. Individu yang daya adaptasinya tinggi akan lestari, sedangkan yang daya adaptasinya rendah akan punah.

2.  Interaksi Antar Populasi Membentuk Komunitas
Interaksi antar populasi banyak di temukan di alam, misalnya interaksi populasi burung jalak dan populasi kerbau di padang rumput, interaksi populasi cacing tanah dan populasi ayam di kebun, dan interaksi antara ppulasi ganggang dan populasi ikan di sungai. Interaksi antar populasi ini membentuk komunitas. Misalkan, komunitas danau terdiri dari populasi ikan, eceng gondok, ganggang , kepiting, fitoplangton, dan serangga air
Masing-masing  populasi itu bekerja sesuai dengan peranannya. Ada yang bertindak sebagai produsen, berperan memproduksi zat-zat organic/bahan makanan. Ada yang bertindak sebagai konsumen, berperan memakan zat-zat organic yang tersedia. Ada yang bertindak sebagai pengurai , berperan sampah dan sisa-sisa bahan organic. Semua populasi itu berinteraksi membentuk komunitas danau. Interaksi antar populasi dapat di katagorikan dalam netralisme, predasi, kompetisi.
 3. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem
Interaksi yang terjadi antara komunitas yang satu dengan yang lain. Misalnya, interaksi komunitas ikan dan komunitas fitoplangton di sebuah danau. Ikan yang mati akan di uraikan oleh pengurai. Hasil penguraian merupakan zat-zat anorganik dan mineral di manfaatkan oleh fitoplangton. Fitoplangton di makan oleh ikan-ikan herbifora.  Ikan-ikan herbivore di makan oleh ikan-ikan karnivora. Ikan-ikan karnivora yang mati di urai oleh pengurai, demikian seterusnya.
Komunitas tidak dapat lestari tanpa adanya factor-faktor abiotik seperti air, mineral, pH, suhu, cahaya , udara, dan sebagainya. Jadi, factor biotic tergantung kepada factor abiotik. Begitu pula abiotik bergantung pada factor biotic.
Interaksi antar komponen dengan factor abiotiknya membentuk suatu system ligkungan yang dikenal sebagai ekosistem. Ada ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, dan sebagainya. Setiap ekosistem memiliki karakter tersendiri.
4.  Interaksi Antar Ekosistem di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer
Di permukaan bumi terdapat berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi yang di huni berbagai organism yang saling berinteraksi di kenal sebagai biosfer. Bumi merupaka satu kesatuan sabagai hasil dan interaksi berbagai factor penyusun yang terdapat di dalamnya.
B.   Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar individu yang bersifat negatif (ada pihak yang dirugikan) akan memunculkan individu yang bersifat adaptif, artinya individu yang mampu bertahan karena adanya interaksi dengan individu yang lain. Interaksi antar individu dalam suatu populasi dapat bersifat positif (saling berkerjasama atau simbiosis) sebagai contoh interaksi antar individu dalam populasi : semut (interaksi dalam hubungan sosial atau gotongroyong) untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya, dalam populasi semut, beberapa semut bergotong royong menyeret bangkai serangga ke dalam lubang. Dalam interaksi antar individu dalam populasi perlu diperhatikan :
1.         Jumlah atau batas individu yang layak dalam populasi sehingga populasi tersebut mampu untuk mempertahankan jenisnya.
2.         Kepadatan populasi yang dapat mempengaruhi berubahnya tingkah laku individu dalam populasi, dan
3.         Faktor llain yang dapat mempengaruhi interaksi individu dalam populasi antara lain : natalitas, mortalitas dan ketahanan hidup populasi (adaptif)
 Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
C.   Interaksi antar populasi
Hubungan antara populasi yang satu dan populasi yang lain ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (saling mempengaruhi). Interaksi seperti ini membentuk suatu komunitas. Interaksi antar populasi ini dapat bersipat menguntungkan, merugikan, netral dan sebagainya.
  1. Netralisme
    Netralisme adalah hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama, bersifat tidak menguntungkan dan tidak saling merugikan kedua belah pihak. Contohnya hubungan antara capung dan sapi
  2. Simbiosis
    Simbiosis adalah bentuk interaksi yang erat antara dua individu/spesies yang berbeda jenis. Mahluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Interaksi tersebut ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Simbiosis dalam suatu ekosistem dikelompokkan menjadi tiga, yaitu simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis mutualisme.

D.   Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.


No comments :

Post a Comment