INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
A. Interaksi
antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi antara komponen biotik
dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan
lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi
tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan
untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika
perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Di dalam system lingkungan terjadi
interaksi antar komponen penyusunnya, termasuk interaksi antar komponen biotik.
Bahkan bisa dikatankan tidak ada biotic yang hidup mandiri, tanpa
bergantung pada komponen biotik lainnya
Interaksi antar komponen biotic di
mulai dari interaksi antar individu dalam spesies membentuk populasi. Interaksi
antar populasi akan membentuk ekosistem. Terakhir, interaksi antar ekosistem di
permukaan bumi berbentuk biosfer
1. Interaksi Antar Individu
Membentuk Populasi
Interaksi
antar individu yang satu dengan yang lain dalam spesies yang sama pada areal
tertentu membentuk populasi. Misalnya, interaksi semut dengan semut lain yang
sejenis membentuk populasi semut. Begitu pula pada tumbuhan, individu tumbuhan
yang satu dengan tumbuhan yang sejenis mengadakan interaksi interaksi membentuk
populasi. Misalnya, interaksi pohon bambu yang satu dengan pohon bambu yang
lainnya membentuk populasi bambu
Interaksi
antar individu antara lain berupa persaingan untuk mendapatkan makanan,
mempetahankan diri, dan melakukan perkawinan. Selain kompetisi, interaksi antar
individu dapat berupa kerja sama, seperti interaksi antara semut dan antara
lebah dalam membangu sarangnnya.
Jika
interaksi antar individu bersifat kompetisi, maka akan berlaku siapa yang
kuat akan menang. Kuat disini lebih mengarah pada kemampuan tiap individu untuk
beradaptasi. Individu yang daya adaptasinya tinggi akan lestari, sedangkan yang
daya adaptasinya rendah akan punah.
2. Interaksi Antar
Populasi Membentuk Komunitas
Interaksi antar populasi banyak di
temukan di alam, misalnya interaksi populasi burung jalak dan populasi kerbau
di padang rumput, interaksi populasi cacing tanah dan populasi ayam di kebun,
dan interaksi antara ppulasi ganggang dan populasi ikan di sungai. Interaksi
antar populasi ini membentuk komunitas. Misalkan, komunitas danau terdiri dari
populasi ikan, eceng gondok, ganggang , kepiting, fitoplangton, dan serangga
air
Masing-masing populasi itu
bekerja sesuai dengan peranannya. Ada yang bertindak sebagai produsen, berperan
memproduksi zat-zat organic/bahan makanan. Ada yang bertindak sebagai konsumen,
berperan memakan zat-zat organic yang tersedia. Ada yang bertindak sebagai
pengurai , berperan sampah dan sisa-sisa bahan organic. Semua populasi itu
berinteraksi membentuk komunitas danau. Interaksi antar populasi dapat di
katagorikan dalam netralisme, predasi, kompetisi.
3. Interaksi Antara
Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem
Interaksi yang terjadi antara
komunitas yang satu dengan yang lain. Misalnya, interaksi komunitas ikan dan
komunitas fitoplangton di sebuah danau. Ikan yang mati akan di uraikan oleh
pengurai. Hasil penguraian merupakan zat-zat anorganik dan mineral di manfaatkan
oleh fitoplangton. Fitoplangton di makan oleh ikan-ikan herbifora.
Ikan-ikan herbivore di makan oleh ikan-ikan karnivora. Ikan-ikan karnivora yang
mati di urai oleh pengurai, demikian seterusnya.
Komunitas tidak dapat lestari tanpa
adanya factor-faktor abiotik seperti air, mineral, pH, suhu, cahaya , udara,
dan sebagainya. Jadi, factor biotic tergantung kepada factor abiotik. Begitu
pula abiotik bergantung pada factor biotic.
Interaksi antar komponen dengan
factor abiotiknya membentuk suatu system ligkungan yang dikenal sebagai
ekosistem. Ada ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem padang rumput,
ekosistem hutan hujan tropis, dan sebagainya. Setiap ekosistem memiliki
karakter tersendiri.
4. Interaksi Antar
Ekosistem di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer
Di permukaan bumi terdapat berbagai
macam ekosistem yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi yang di huni
berbagai organism yang saling berinteraksi di kenal sebagai biosfer. Bumi
merupaka satu kesatuan sabagai hasil dan interaksi berbagai factor penyusun
yang terdapat di dalamnya.
B. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi
demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar individu yang
bersifat negatif (ada pihak yang dirugikan) akan memunculkan individu yang
bersifat adaptif, artinya individu yang mampu bertahan karena adanya interaksi
dengan individu yang lain. Interaksi antar individu dalam suatu populasi dapat
bersifat positif (saling berkerjasama atau simbiosis) sebagai contoh interaksi
antar individu dalam populasi : semut (interaksi dalam hubungan sosial atau
gotongroyong) untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya, dalam populasi
semut, beberapa semut bergotong royong menyeret bangkai serangga ke dalam
lubang. Dalam interaksi antar individu dalam populasi perlu diperhatikan :
1.
Jumlah atau batas individu yang layak dalam populasi
sehingga populasi tersebut mampu untuk mempertahankan jenisnya.
2.
Kepadatan populasi yang dapat mempengaruhi berubahnya
tingkah laku individu dalam populasi, dan
3.
Faktor llain yang dapat mempengaruhi interaksi
individu dalam populasi antara lain : natalitas, mortalitas dan ketahanan hidup
populasi (adaptif)
Interaksi antar organisme
dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi
antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
C. Interaksi antar populasi
Hubungan antara populasi yang satu
dan populasi yang lain ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung
(saling mempengaruhi). Interaksi seperti ini membentuk suatu komunitas.
Interaksi antar populasi ini dapat bersipat menguntungkan, merugikan, netral
dan sebagainya.
- Netralisme
Netralisme adalah hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama, bersifat tidak menguntungkan dan tidak saling merugikan kedua belah pihak. Contohnya hubungan antara capung dan sapi - Simbiosis
Simbiosis adalah bentuk interaksi yang erat antara dua individu/spesies yang berbeda jenis. Mahluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Interaksi tersebut ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Simbiosis dalam suatu ekosistem dikelompokkan menjadi tiga, yaitu simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis mutualisme.
D. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi
yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh
komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh
bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.
Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton,
dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup
dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup
komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan
makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon.
Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
No comments :
Post a Comment