iklan

Tuesday 2 December 2014

kitab taurat

Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa as. Kitab ini berlaku hanya bagi Nabi Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT. “Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa. ” (QS. Al Baqarah: 87). “Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat petunjuk bagi Bani Israil.” (QS. Al Isra’: 2).
Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia/Al Kitab (terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Di kemudian hari orang Kristen menamainya Perjanjian Lama (Old Testament). Konon Taurat yang tertuang dalam Perjanjian Lama tersebut berasal dari Nabi Musa as. dan dibagi menjadi lima kitab:
1.      Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian Adam dan Hawa serta dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan sejumlah Nabi sampai Yusuf as.
2.      Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai selama 40 tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh Perintah.
3.      Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat dalam agama Yahudi.
4.      Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas Bani Israil pada zaman Nabi Musa as.
5.      Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir dan pengulangan kumpulan peraturan.
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani: “Thora” yang berarti syariat atau hukum. Kitab Taurat itu sendiri memang diturunkan dalam bahasa Ibrani. Nama Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as. ketika berada di puncak gunung Thursina.
Sepuluh Firman atau Perintah yang mencakup asas-asas akidah (keyakinan) dan asas-asas syariat (kebaktian) itu termuat dalam kitab Keluaran pasal 20: 1-17 dan Kitab Ulangan pasal 5: 1-21. Sepuluh Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:
1.      keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2.      larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.
3.      perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat
4.      perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)
5.      perintah menghormati ayah-ibu
6.      larangan membunuh sesama manusia
7.      larangan berbuat cabul (mendekati zina)
8.      larangan mencuri
9.      larangan berdusta (menjadi saksi palsu)
10.  larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak benar.
Sepuluh firman tersebut ternyata mengandung aspek-aspek akidah,ibadah,syari’ah,hukum dan etika.

A.    Ajaran Taurat

1.      Ajaran Tuhan

Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa,tetapi Tuhan yang hanya khusus untuk Bani Israil bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak pernah menyebut nama Tuhan dengan langsung karena mungkin akan mengurangi kesucian-Nya.Oleh sebab itu orang Israel melambangkan-Nya dengan huruf mati YHWH,tanpa bunyi. Lambang ini bisa dibaca YaHWeh arau Yo-Ho-We.[2]

2.      Ajaran Tentang Manusia

Orang yahudi sangat menaruh perhatian kepaa manusia tetapi mereka bukan sekedar mencari fakta belaka mengenai manusia itu. Mereka ingin memperoleh pengertian tentang keadaan hidup manusia agar supaya dapat mengerahkan kemampuan kreatif yang paling tinggi yang mampu dicapai manusia.

3.      Ajaran Tentang Ibadah

Di antara perintah yang berhubungan dengan ibadah ialah larangan menyebut nama YeHoVah dengan cara bermain-main dan mensucikan hari Sabtu.Perintah unuk tidak menyembah berhala nampaknya sulit mereka lakukan atauu mereka patuhi karena masih banyak peninggalana kepercayaan-kepercayaan kuno atau pengaruh kepercayaan berbagai suku bangsa lain yang tidak begitu saja mereka tinggalkan.Seperti penyembahan terhadap patung,anak lembu ,kambing atau anak dalam kandungan seperti yang disebut dalam taurat mereka. Jenis-jenis peribadatan mereka hampir sama dengan islam dalam arti mereka juga mengenal sembahyang,korban,puasa,khitan dan sebagainya.
a.     Sembahyang

Orang Yahudi melakukan sembahyang 3 kali sehari setiap jam yaitu jam 9, 11, dan 3. Sedangkan dalam kitab Talmud ditetapkan 3 sembahyang dalam sehari semalam dengan sembahyang pagi,siang dan malam.

b.      Korban
Korban dalam bentuk penyembelihan atau pembakaran bintang temasuk ibadah yang penting dalam agam yahudi. mereka mengenal 3 jenis korban yaitu: korban perdamaian, korban pemujaan dan korban-korban lain.

c.       Puasa

Ada beberapa jenis puasa yang mereka lakukan,seperti puasa untuk memperingati kejadian-kejadian bersejarah yang mereka sebut “puasa kecil” ada juga “puasa sembilan hari” atau puasa berduka cita, tidak boleh minum anggur dan makan daging, “puasa tiga minggu” yang di dalam waktu itu tidak boleh melakukan pesta perkawinan.

d.      Khitan
Dilakukan pada hari kedelapan dari lahirnya seorang bayi dan sekaligus diberi nama
e.       Hari-hari Suci Yahudi
Hari Paskah yaitu hari raya yang dipestakan untuk mereyakan pembebasan orang-orang Israel dari perbudakan di Mesir.Hari pantekosta , yaitu hari yang kelima pulu pesta pasca panen. Hari Perdamaian Besar yaitu sepuluh bulan ke tujuh menurut kalender Yahudi semua orang berpuasa dan berkorban untuk menghapus dosa.[4]
4.      Ajaran tentang Syariah

Jika dibandingkan dengan hukum-hukum kuno yang lain, hukum yahudi dianggap yang paling unggul dan lebih manusiawi hal ini dikarenakan orang tidak boleh menganiaya sesame, tidak boleh meramas barang-barang orang lain, tidak boleh menahan upah buruh, hormat kepada orang tua dan sebagainya.

5.      Etika Yahudi

Tidak kurang dari 613 perintah yang ada kaitannya dengan tingkah laku manusia dalam perjanjian lama. Etika Yahudi didasarkan kepada perjanjian lama, kitab Talmud dan interpretasi para rahib dalam mengemukakan ide-ide dalam bidang etika.
Kesucian adalah dasar suatu sistem undang-undang agama dan moral. Kesucian mengandung dua aspek positif dan negatif. Aspek negatif menuntut umat Yahudi agar meninggalkan keberhalaan yang menjijikansedangkan aspek positifnya adalah berpegang teguh kepada kepercayaan dan peibadatan yang telah diwahyukan Tuhan kepada mereka.Kebenran dianggap sebagai dasar hakiki etika Yahudi, orang yahudi tidak akan dicintai Tuhan bila tidak berpegang teguh kepada kebenaran.Mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri terasuk bentuk kebenaran.
Ajaran etika Yahudi selanjutnya dijumpai dalam kitab Talmud seperti berdosa apabila seorang mengacungkan tinjunya kepada orang lain walaupun tidak jadi memukulnya memberikan keterangan yang tidak yang tidak yakin benarnya walaupun ternyata benar akhirnya. Talmud melarang yang disebut genebath death atau mencuri pikiran yaitu suatu perbuatan atau omongan yang berpura-pura.
Di samping itu Talmud memerintahkan orang untuk bebuat kebaikan dan kebajikan atau gemeluth Chasadim berbuat baik kepada sesame manusia karena kebaikan Tuhan. Perbuatan yang sangat dianjurkan seperti : mengunjungi orang sakit, member makan fakir miskin, melayat, menghibur orang yang sedang berkabung ,mengajak orang berbuat baik,sopan santun dan hormat-menghormati.

Selain Sepuluh Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as. juga menerima wahyu lain tentang cara melaksanakan sholat, berqurban, upacara, dan lain sebagainya. Dalam menyiarkan ajaran tersebut, Nabi Musa as., dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun as.
Hanya saja, yang patut disesalkan, beberapa waktu lamanya setelah Nabi Musa as. wafat, isi kitab Taurat telah diubah oleh pemuka Yahudi. Sebagian firman Allah SWT dalam kitab tersebut mereka gelapkan, sebagaimana telah diberitakan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Dan mereka tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Jawablah (ya Muhammad): “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembarann-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan apa yang kamu dan bapak-bapak kamu belum ketahui.” Katakanlah: “Allah (telah menurunkannya)”. Kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. Al An’am: 91) Maksudnya Nabi Muhammad saw disuruh meninggalkan orang-orang yang mempermainkan agama setelah menyampaikan petunjuk yang benar.
Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah tentang kerasulan Muhammad dan sifat-sifatnya. Firman Allah SWT. “Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 75) Ayat ini menegaskah bahwa di antara orang Yahudi ada yang mengubah isi Taurat, antara lain yang berhubungan dengan kerasulan Muhammad saw.
Setelah adanya perubahan isi dalam kitab Taurat tersebut, masihkah kita wajib mempercayainya? DSalah satu cara menyikapi kitab Taurat seperti yang diterangkan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.
“… Oleh karena itu keimanan umat Islam dengan Taurat sebagai satu di antara kitab-kitab suci yang diwahyukan sebelum Al-Qur’an, sudah cukup dalam bentuk membenarkan berita Al-Quran dan hadits Nabi, bahwa dulu Nabi Musa menerima firmann-firman Tuhan, yang dinamakan dengan Taurat. Sebagian firman-firman yang disampaikan kepada Musa itu disebutkan dalam Al-Quran dan apa yang disebutkan Al-Quran itu tentu dipercaya sebagai bagian dari kandungan Taurat”.


No comments :

Post a Comment