MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“Hukum, Tahap dan Tugas Perkembangan Anak”
Dosen
Pengampu :
Sri Wahyuni K, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 1
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
(STKIP)
NANGA PINOH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya. Sehingga kami bisa menyelesaikan
penulisan makalah dengan lancar. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Dan atas
terselesaikannya tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Wahyuni K, M.Pd selaku dosen Pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan kepada teman-teman Program Studi STKIP Nanga
Pinoh serta kepada semua pihak yang tak bisa kami sebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Aamiin
Nanga Pinoh, Oktober 2014
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hukum – Hukum
Perkembangan.............................................................. 2
B. Tahap – Tahap
Perkembangan Pribadi Manusia........................................ 4
C. Tugas – Tugas
Perkembangan................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................ 10
B.
Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTKA............................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang
berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak
antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan, memiliki
tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan tersebut
meliputi perkembangan Fisik,
Intelektual, Bahasa, Sosial-Emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke
hari akan mengalami perkembangan, perkembangan tersebut berlangsung secara
cepat dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya selanjutnya. Namun
tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu
agak lama.Tidak semua anak usia dini mengalami perkembangan secara
normal,banyak kendala/permasalahan di dalam perkembangannya yang di sebabkan
oleh beberapa faktor.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum-hukum perkembangan anak ?
2. Apa saja tahap-tahap perkembangan anak ?
3. Apa saja tugas perkembangan anak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang hukum-hukum perkembangan
anak.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan anak.
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hukum-Hukum Perkembangan
Perkembangan itu
tidak terjadi secara kebetulan, melainkan dengan
hukum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum dalam perkembangan antara lain seperti
dikemukakan di bawah ini :
1.
Perkembangan Adalah Kualitatif
Perkembangan tidak mengenai
materi, melainkan mengenai fungsi. Perubahan fungsi tidak terjadi secara
kuantitatif, melainkan secara kualitatif. Dengan demikian, perkembangan itu
adalah kualitatif, dihubungkan dengan hasil dari perubahan yang tidak dapat
dihargai secara kuantitatif.
2.
Perkembangan Sangat Dipengaruhi oleh
Proses dan Hasil dari Belajar
Dengan belajar orang
memperoleh pengalaman. Pengalaman belajar meliputi aspek-aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Belajar merupakan sesuatu yang dinamis, oleh karena itu
wajarlah bahwa pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang menjadi
berkembang. Perkembangan pengetahuan ,
keterampilan dan sikap seseorang ini akan menentukan tingkat kedewasaan
seseorang. Tingkat-tingkat kedewasaan seseorang merupakan indikator penting
bagi perkembangan orang itu, baik secara jasmaniah maupun rohaniah/kejiwaan.
3.
Usia Ikut Mempengaruhi Perkembangan
Dengan bertambahnya usia, maka
pertumbuhan seseorang berlangsung terus menuju kepada tingkat
kematangan-kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniah. Kematangan fungsi
jasmaniah dapat mempercepat proses perkembangan, baik pada fungsi jasmaniah itu
sendiri maupun pada fungsi kejiwaan. Pada segi lain, bertambahnya usia seseorang menumbuhkan kapasitas pribadi
seseorang dalam mengatasi suatu
persoalan. Pertumbuhan kapasitas
intelektual sangat menentukan perkembangan pada diri seseorang.
4.
Masing-Masing Individu Mempunyai Tempo
Perkembangan yang Berbeda-Beda
Dalam keadaan normal,
perkembangan seseorang berlangsung dalam tempo tertentu yang tidak mesti sama
bila dibandingkan dengan tempo perkembangan orang lain. Tempo perkembangan pada
seorang individu cenderung menunjukan kelangsungan perkembangan secara tetap
dari bayi sampai dewasa, demikian pula
pada orang lain.
5.
Dalam Keseluruhan Periode Perkembangan,
Setiap Spesies Perkembangan Individu Mengikuti Pola Umum yang Sama
Setiap individu berkembang
dengan mengikuti pola umum yang sama, karena masing-masing individu memiliki
materiil serta fungsi-fungsi yang sama untuk bertumbuh. Perubahan sifat-sifat ”genes” terjadi secara berkesenambungan
dan teratur meskipun terdapat pengaruh
lingkungan yang menyebabkan adanya perbedaan pertumbuhan, namun pola umum
perkembangannya tetap sama. Manusia pada umumnya lebih dulu pandai merangkak
sebelum ia pandai berjalan, ia terlebih dahulu pandai mengindra sebelum ia
pandai mengingat. Secara umum pola masing-masing anak yang sebaya mempunyai
minat dan kebutuhan yang bersamaan.
6.
Perkembangan Dipengaruhi Oleh Heriditas
dan Lingkungan
Individu manusia adalah
makhluk Tuhan yang paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk
lainya. Meskipun pada saat kelahiranya anak manusia tampak seperti kurang
berdaya bila dibanding dengan anak hewan, sesungguhnya memiliki potensi yang
sangat besar. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, anak manusia bisa
berkembang dan mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya, baik secara fisik
maupun psikis.
Meskipun ada perbedaan
pendapat dari para ahli berkenaan dengan penentuan faktor-faktor dominan yang
berpengaruh terhadap perkembangan individu, pada prinsipnya dapat disimpulkan
bahwa ada dua faktor yang perlu dibahas, yaitu ; Pertama, faktor heriditas yang
bersifat alamiah (nature) dan
merupakan sesuatu yang diwariskan (endowment)
dari orang tua Kedua, faktor lingkungan (environment
atau nurture) sebagai kondisi atau pengalaman-pengalaman interaksional yang
memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan
Meskipun demikian, faktor
heriditas dan lingkungan sama-sama penting bagi perkembangan individu.
Heriditas menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan dan lingkungan
mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas itu. Baik stimuli heriditas, maupun
stimuli lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi untuk menimbulkan proses
pertumbuhan dan perkembangan.
7.
Perkembangan yang Lambat Dapat Dipercepat
Penyakit, tekanan batin,
kekecewaan, keputusasaan, dan kemasabodohan yang diderita oleh individu dapat
mengakibatkan keterlambatan perkembangan pribadinya. Perkembangan seseorang
dikatakan terlambat apabila pribadinya tidak berkembang sesuai dengan pola
perkembangannya sendiri yang normal. Kelambatan perkembangan ini dapat
dipercepat melalui kepemimpinan pengajaran yang didaktis, penciptaan lingkungan
yang kondusif di sekolah dan di luar sekolah, serta motivasi kegiatan belajar
pada anak didik.
8.
Perkembangan Meliputi Proses Individuasi
dan Integrasi
Meskipun pola tingkah laku
individu pada mulanya bersifat umum, namun dengan majunya pertumbuhan
terjadilah perkembangan masing-masing fungsi yang tidak bersamaan.
B.
Tahap-Tahap Perkembangan Pribadi Manusia
Perkembangan pribadi manusia
meliputi beberapa aspek perkembangan, antara lain perkembangan fisiologis,
perkembangan psikologis, perkembangan sosial, dan perkembangan
didaktis/pedagogis. Tahap-tahap perkembangan untuk tiap aspek tersebut tidak
sama
1.
Tahap-Tahap Perkembangan Fisiologis
Perkembangan fisiologis
merupakan perubahan kualitatif terhadap struktur dan fungsi-fungsi fisiologis.
Dengan adanya bebagai penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan biologis
manusia, akhirnya orangpun dapat menemukan pengetahuan tentang tahap-tahap
perkembangan fisiologis manusia secara agak mendetail.
Menurut
Sigmund Freud seorang psikoanalis dengan pandangannya yang menekankan, bahwa
kehidupan pribadi manusia pada dasarnya adalah ”libido seksualis”, mengemukakan pendapat bahwa pribadi manusia
mengalami perkembangan dengan dinamika yang tidak stabil sejak manusia
dilahirkan sampai usia 20 tahun. Perkembangan dari lahir sampai usia 20 tahun
ini menurut Freud menentukan bagi pembentukan pribadi seseorang.
2.
Tahap-Tahap Perkembangan Psikologis
Perkembangan psikologis
pribadi manusia dimulai sejak masa bayi hingga dewasa. Seperti halnya pada
perkembangan fisiologis, maka perkembangan psikologis
melalui pentahapan tertentu yang berbeda dengan pentahapan perkembangan fisiologis.
3). Tahap perkembangan ingatan ( umur 2 s.d
3 tahun )
Dalam tahap ini fungsi ingatan
anak mulai berkembang. Berkembangnya ingatan anak disebabkan karena fungsi
pengamatan yang sudah mampu menerima kesan-kesan dan dengan dibantu oleh
perhatiannya mampu mengadakan pencaman terhadap kesan-kesan yang diterimanya.
Di samping itu, kesadaran anak telah mampu menampung setiap hasil pengamatan
anak.
4). Tahap perkembangan keakuan dan imajinasi ( umur 3 s.d. 4 tahun )
Dalam tahap ini kesadaran anak
tentang dirinya mulai timbul. Anak mulai menyadari bahwa dirinya merupakan dan
kepentingan-kepentingan dari orang lain.Dia pun menyadari bahwa ia masih
dikuasai dan dibatasi oleh orang lain. Oleh kenyataan ini, anak mengalami
kegoncangan psikololgis. Dia ingin
menunjukkan dirinya sebagai dan diperhatikan. Anak sering mengadakan
perlawana terhadap orang lain terutama
orang tuanya. Hal ini nampak dari sikapnya yang suka melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan keinginan orang lain seperti berbicara kasar, membanting
benda, dengan sengaja melawan atau menentang aturan dan seruan orang tua.
Perkembangan tahap inik sering
disebut sebagai masa ”trotzalter”.
Masa ini sering mundur sampai anak 5 tahun. Dalam tahap ini, imajinasi anak
juga mulai berkembang, sehingga pada masa ini anak sering berkhayal.
5). Tahap perkembangan pengamatan (umur 4 s.d. 6 tahun)
Sebenarnya, pengamatan anak sudah mulai berkembang sejak anak masih berumur 2 tahun..
Akan tetapi dalam tahap ini terjadi kepesatan perkembangan fungsi pengamatan
ini. Bahkan fungsi pengamatan anak dalam usia ini sangat dominan, sehingga
sangat mempengaruhi perkembangan aspek-aspek pribadi anak lainnya. Dengan
dominannya perkembangan pengamatan anak pada usia ini maka pengenalan anak
terhadap alam sekitar semakin meluas dan terarah. Anak mulai aktif mempelajari
seluk-beluk di alam sekitarnya dengan pengindraannya yang sangat peka. Anak
suka mendengarkan lagu-lagu anak, cerita-cerita anak, melihat gerak-gerik,
benda-bend dan gambar-gambar.
6). Tahap perkembangan intelektual (
antara umur 6/7 tahun s.d 12/13
tahun).
Tahap perkembangan intelektual
anak dimulai ketika anak sudah dapat berpikir atau mencapai hubungan antar-kesan secara logis serta membuat keputusan tentang
apa yang dihubung-hubungkannya secara logis. Perkembangan intelektual ini
biasanya di mulai pada masa anak siap memasuki sekolah dasar. Dengan berkembangnya fungsi pikiran anak, maka anak sudah dapat menerima
pendidikan dan pengajaran.
7). Tahap perkembangan pra-remaja ( umur 13 s.d. 16 tahun)
Pergantian masa pueral masa
para-remaja ini sering terjadi secara mendadak, sehingga orang sering lupa
terhadap waktu pergantian masa ini. Masa para-remaja ini bersamaan dengan masa
puber dan masa pubertas anak laki-laki dan perempuan tidak sama.Anak perempuan
lebih awal memulai masa pubertas dibandingkan anak laki-laki. Karena itu ada
yang menyebut masa ini sebagai masa negatif.
Perbedaan sifat negatif anak
laki-laki dan anak perempuan pada masa pre-adolesen ini sebagai berikut :
a).
Sifat-sifat negatif anak perempuan pada masa ini antara lain :
- mudah gelisah dan bingung
- kurang suka bekerja
(ogah-ogahan)
- mudah jengkel dan marah
- pemurung, kurang bergembira
- membatasi diri dari
pergaulan umum
- agresif terhadap orang lain
b).
Sifat-sifat negatif anak laki-laki pada masa pre-adolesen antara lain :
- mudah lelah
- malas bergerak/bekerja
- suka tidur dan bersantai-santai
- mempunyaai rasa pesimis dan rendah diri
- perasaan mudah berubah,
senang-sedih-yakin gelisah silih berganti.
Menurut para ahli,
sifat-sifat negatif anak pra-remaja ini
berhubungan dengan kondisi pertumbuhan biologis, yaitu mulai bekerjanya
kelenjar-kelenjar kelamin secara radikal. Hal ini menimbulkan perubahan besar
pada diri anak pra-remaja, sedangkan perubahan itu tidak dipamahmi oleh yang
bersangkutan sehingga menimbulkan rasa heran, mal;u, khawatir, dan sebagainya.
8). Tahap perkembangan remaja ( antara umur 16 – 20 tahun)
Setelah masa pra-remaja berakhir, anak mempunyai
kebutuhan akan adanya teman atau sahabat yang diharapkan dapat memahami
penderitaan dirinya, serta membantunya mengatasi persoalan pribadinya.
3.
Tahap-Tahap Perkembangan Secara Pedagogis
Tahap-tahap perkembangan
pribadi manusia secara pedagogis dapat dikemukakan menurut dua sudut tinjauan,
yaitu dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dan dari sudut
tinjauan teknis khusus perlakuan pendidikan.
Mengenai tahap-tahap
perkembangan pribadi dari sudut tinjauan teknis khusus perlakuan pendidikan,
secara otomatis sama dengan pentahapan perkembangan psikologis. Selanjutnya
dibahas mengenai perlakuan-perlakuan yang diperlukan dalam pendidikan yang
sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan anak didik. Berikut ini dikemukakan
secara garis besar tentang perlakuan-perlakuan pendidikan menurut
tingkat-tingkat perkembangan psikologis anak didik, sbb :
1). Untuk tahap kematangan prenatal :
2). Untuk anak dalam tahap perkembangan vitas
3). Untuk anak dalam tahap perkembangan ingatan
4). Untuk anak dalam tahap perkembangan keakuan
5). Untuk
anak dalam tahap perkembangan pengamatan
6). Untuk
anak dalam tahap perkembangan intelektual
7). Untuk
anak dalam tahap perkembangan pra-remaja
8). Untuk
anak dalam perkembangan remaja
9). Untuk
anak didik dalam tahap pematangan pribadi/kedewasaan
C.
Tugas-Tugas Perkembangan
Para ahli pendidikan percaya
bahwa setiap periode perkembangan memiliki tugas perkembangannya mamsing-masing.
Havighurst (1972) dalam bukunya Developmental
Tasks and Education, mengemukakan bahwa setiap masa perkembangan memiliki tugas
perkembangan sebagai berikut :
1.
Masa Kanak-kanak Awal ( Early
Childhood )
Pada masa kanak-kanak awal umur 2 – 6 tahun, tugas
perkembangan anak antara lain meliputi :
a.
Belajar untuk berjalan
b.
Belajar untuk berbicara
c. Belajar untuk memahami perbedaan jenis
kelamin
d. Mempersiapkan diri untuk belajar membaca
e. Belajar membedakan tindakan yang benar dan
yang salah
f. Mulai mengembangkan kesadaran
2.
Masa Kanak-kanak Akhir ( Late
Childhood )
Pada masa kanak-kanak akhir umur 6 – 12 tahun, tugas perkembangan anak
antara lain meliputi :
a. Belajar keterampilan-keterampilan fisik
yang berkaitan dengan permain-permainan anak
b. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
c. Mulai belajar peran-peran sosial
sesuai dengan jenis kelamin mereka
d. Mengembangkan kemampuan membaca,
menulis dan berhitung
e. Mengembangkan konsep-konsep
berpikir yang berguna untuk kehidupan sehari-hari
f. Mengembangkan rasa moralitas dan
skala nilai-nilai
g. Mengembangkan sikap terhadap
kelompok-kelompok sosial
h. Berusaha mencapai kemandirian
hidup.
Sebagai pendidik dan
orang tua, kita harus memperhatikan tugas-tugas perkembangan anak sesuai dengan
tahap perkembangannya. Menurut seorang ahli Psikologi Perkembangan, Elizabeth B Hurlock, dalam bukunya Developmental Psychology (1980), jika anak gagal dalam upaya mencapai tugas
perkembangannya, bisa mengakibatkan dua kemungkinan yang serius, yaitu : 1).
Anak dinilai oleh teman sebayanya dan orang tua sebagai anak yang terlambat
perkembangannya, dan penilaian ini bisa membuat anak yang bersangkutan memiliki
penilaian negatif terhadap dirinya sendiri, dan pada akhirnya membuat anak
memiliki gambaran negatif (negative
self-image). 2). Fondasi untuk tahap berikutnya menjadi kurang kuat
sehingga sulit mengejar ketertinggalan perkembangan dari teman sebayanya. Akibat
lebih lanjut adalah perasaan tidak mampu bersaing dengan teman-teman seusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara garis besar perkembangan pada masa anak-anak terbagi menjadi,
perkembangan masa anak-anak awal, pertengahan, dan akhir.
Perkembangan Masa Anak-anak Awal (prasekolah) berlangsung dari umur
2 tahun sampai 6 tahun. adapun ciri perkembangan pada masa ini meliputi:
Perkembangan fisik, perkembangan Kognitif, dan perkembangan psikososial.
Perkembangan Fisik masa anak-anak awal meliputi: tinggi dan berat badan,
perkembangan otak, dan perkembangan Motorik, sedangkan perkembangan kognitif
masa anak-anak awal meliputi: perkembangan Persepsi, Memori, Atensi,
Metakognitif, dan Bahasa. Adapun perkembangan psikososial masa anak-anak
meliputi: perkembangan permainan, hubungan dengan orang tua. Hubungan dengan
teman sebaya, gender, dan terakhir yaitu Moral.
Adapun Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak dimulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai dengan
seksualnya matang. Adapun cirri perkembangan pada masa ini meliputi:
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial.
Perkembangan fisik pada masa pertengahan dan akhir ini meliputi: keadaan berat
dan tinggi badan, serta perkembangan motorik. Sedangkan perkembangan kognitif
masa ini meliputi: perkembangan memori, pemikiran kritis, inteligensi (IQ),
kecerdasan Emosional (EQ), kecerdasan Spiritual (SQ), kreativitas, dan bahasa.
Adapun perkembangan psikososial pada masa ini meliputi: perkembangan pemahaman
diri, hubungan dengn keluarga. Hubungan dengan teman sebaya.
B.
Saran
Hukum, tahap dan tugas perkembangan anakhendaknya dipahami oleh pendidik
dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan
akan benar-benar dapat dicapai. Dengan memahami perkembangan peserta didik,
maka pendidikan yang berkembanga di bangsa kita nicaya akan menghasilkan
bibit-bibit bangsa yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia
seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/51455891/proses-tugas-dan-hukum-perkembangan#logout. Diunduh pada hari rabu,29 Oktober 2014 jam 20:12
Wib
http://ernaerlina1.blogspot.com/2014/03/makalah-perkembangan-masa-anak-anak.html. Diunduh pada hari rabu,29 Oktober 2014 jam 20:19
Wib
http://prayitno54.wordpress.com/makalah-tugas-tugas-perkembangan/. Diunduh pada hari rabu,29 Oktober 2014 jam 20:35
Wib
No comments :
Post a Comment