iklan

Wednesday 3 December 2014

makalah perkembangan peserta didik (hukum, tahap dan tugas perkembangan anak)

MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Hukum, Tahap dan Tugas Perkembangan Anak

Dosen Pengampu :
Sri Wahyuni K, M.Pd





Disusun Oleh :
Kelompok 1





SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) NANGA PINOH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya. Sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah dengan lancar. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dan atas terselesaikannya tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Wahyuni K, M.Pd selaku dosen Pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan kepada teman-teman Program Studi STKIP Nanga Pinoh serta kepada semua pihak yang tak bisa kami sebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Aamiin

Nanga Pinoh,     Oktober 2014
Penyusun


Kelompok 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Hukum – Hukum Perkembangan.............................................................. 2
B.     Tahap – Tahap Perkembangan Pribadi Manusia........................................ 4
C.     Tugas – Tugas Perkembangan................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 10
B.     Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTKA............................................................................................ 12


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan Fisik, Intelektual, Bahasa, Sosial-Emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami perkembangan, perkembangan tersebut berlangsung secara cepat dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya selanjutnya. Namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama.Tidak semua anak usia dini mengalami perkembangan secara normal,banyak kendala/permasalahan di dalam perkembangannya yang di sebabkan oleh beberapa faktor.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana hukum-hukum perkembangan anak ?
2.      Apa saja tahap-tahap perkembangan anak ?
3.      Apa saja tugas perkembangan anak ?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui tentang hukum-hukum perkembangan anak.
2.      Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan anak.
3.      Untuk mengetahui tugas perkembangan anak.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hukum-Hukum Perkembangan
Perkembangan itu tidak  terjadi secara kebetulan, melainkan dengan hukum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum dalam perkembangan antara lain seperti dikemukakan di bawah ini :
1.      Perkembangan Adalah Kualitatif
Perkembangan tidak mengenai materi, melainkan mengenai fungsi. Perubahan fungsi tidak terjadi secara kuantitatif, melainkan secara kualitatif. Dengan demikian, perkembangan itu adalah kualitatif, dihubungkan dengan hasil dari perubahan yang tidak dapat dihargai secara kuantitatif.
2.      Perkembangan Sangat Dipengaruhi oleh Proses dan Hasil dari Belajar
Dengan belajar orang memperoleh pengalaman. Pengalaman belajar meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan sesuatu yang dinamis, oleh karena itu wajarlah bahwa pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang menjadi berkembang.  Perkembangan pengetahuan , keterampilan dan sikap seseorang ini akan menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Tingkat-tingkat kedewasaan seseorang merupakan indikator penting bagi perkembangan orang itu, baik secara jasmaniah maupun rohaniah/kejiwaan.
3.      Usia Ikut Mempengaruhi Perkembangan
Dengan bertambahnya usia, maka pertumbuhan seseorang berlangsung terus menuju kepada tingkat kematangan-kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniah. Kematangan fungsi jasmaniah dapat mempercepat proses perkembangan, baik pada fungsi jasmaniah itu sendiri maupun pada fungsi kejiwaan. Pada segi lain, bertambahnya  usia seseorang menumbuhkan kapasitas pribadi seseorang dalam mengatasi  suatu persoalan.  Pertumbuhan kapasitas intelektual sangat menentukan perkembangan pada diri seseorang.


4.      Masing-Masing Individu Mempunyai Tempo Perkembangan yang Berbeda-Beda
Dalam keadaan normal, perkembangan seseorang berlangsung dalam tempo tertentu yang tidak mesti sama bila dibandingkan dengan tempo perkembangan orang lain. Tempo perkembangan pada seorang individu cenderung menunjukan kelangsungan perkembangan secara tetap dari  bayi sampai dewasa, demikian pula pada orang lain.
5.      Dalam Keseluruhan Periode Perkembangan, Setiap Spesies Perkembangan Individu Mengikuti Pola Umum yang Sama
Setiap individu berkembang dengan mengikuti pola umum yang sama, karena masing-masing individu memiliki materiil serta fungsi-fungsi yang sama untuk bertumbuh. Perubahan sifat-sifat ”genes” terjadi secara berkesenambungan dan teratur  meskipun terdapat pengaruh lingkungan yang menyebabkan adanya perbedaan pertumbuhan, namun pola umum perkembangannya tetap sama. Manusia pada umumnya lebih dulu pandai merangkak sebelum ia pandai berjalan, ia terlebih dahulu pandai mengindra sebelum ia pandai mengingat. Secara umum pola masing-masing anak yang sebaya mempunyai minat dan kebutuhan yang bersamaan.
6.      Perkembangan Dipengaruhi Oleh Heriditas dan Lingkungan
Individu manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainya. Meskipun pada saat kelahiranya anak manusia tampak seperti kurang berdaya bila dibanding dengan anak hewan, sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, anak manusia bisa berkembang dan mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya, baik secara fisik maupun psikis.
Meskipun ada perbedaan pendapat dari para ahli berkenaan dengan penentuan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap perkembangan individu, pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang perlu dibahas, yaitu ; Pertama,  faktor heriditas yang bersifat alamiah (nature) dan merupakan sesuatu yang diwariskan (endowment) dari orang tua  Kedua, faktor lingkungan (environment atau nurture) sebagai kondisi atau pengalaman-pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan 
Meskipun demikian, faktor heriditas dan lingkungan sama-sama penting bagi perkembangan individu. Heriditas menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan dan lingkungan mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas itu. Baik stimuli heriditas, maupun stimuli lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi untuk menimbulkan proses pertumbuhan dan perkembangan.
7.      Perkembangan yang Lambat Dapat Dipercepat
Penyakit, tekanan batin, kekecewaan, keputusasaan, dan kemasabodohan yang diderita oleh individu dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan pribadinya. Perkembangan seseorang dikatakan terlambat apabila pribadinya tidak berkembang sesuai dengan pola perkembangannya sendiri yang normal. Kelambatan perkembangan ini dapat dipercepat melalui kepemimpinan pengajaran yang didaktis, penciptaan lingkungan yang kondusif di sekolah dan di luar sekolah, serta motivasi kegiatan belajar pada anak didik.
8.      Perkembangan Meliputi Proses Individuasi dan Integrasi
Meskipun pola tingkah laku individu pada mulanya bersifat umum, namun dengan majunya pertumbuhan terjadilah perkembangan masing-masing fungsi yang tidak bersamaan.

B.     Tahap-Tahap Perkembangan Pribadi Manusia
Perkembangan pribadi manusia meliputi beberapa aspek perkembangan, antara lain perkembangan fisiologis, perkembangan psikologis, perkembangan sosial, dan perkembangan didaktis/pedagogis. Tahap-tahap perkembangan untuk tiap aspek tersebut tidak sama
1.      Tahap-Tahap Perkembangan Fisiologis
Perkembangan fisiologis merupakan perubahan kualitatif terhadap struktur dan fungsi-fungsi fisiologis. Dengan adanya bebagai penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan biologis manusia, akhirnya orangpun dapat menemukan pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan fisiologis manusia secara agak mendetail.
Menurut Sigmund Freud seorang psikoanalis dengan pandangannya yang menekankan, bahwa kehidupan pribadi manusia pada dasarnya adalah ”libido seksualis”, mengemukakan pendapat bahwa pribadi manusia mengalami perkembangan dengan dinamika yang tidak stabil sejak manusia dilahirkan sampai usia 20 tahun. Perkembangan dari lahir sampai usia 20 tahun ini menurut Freud menentukan bagi pembentukan pribadi seseorang.
2.      Tahap-Tahap Perkembangan Psikologis
Perkembangan psikologis pribadi manusia dimulai sejak masa bayi hingga dewasa. Seperti halnya pada perkembangan fisiologis, maka perkembangan psikologis melalui pentahapan tertentu yang berbeda dengan pentahapan perkembangan fisiologis.
3). Tahap perkembangan ingatan ( umur 2 s.d  3 tahun )
Dalam tahap ini fungsi ingatan anak mulai berkembang. Berkembangnya ingatan anak disebabkan karena fungsi pengamatan yang sudah mampu menerima kesan-kesan dan dengan dibantu oleh perhatiannya mampu mengadakan pencaman terhadap kesan-kesan yang diterimanya. Di samping itu, kesadaran anak telah mampu menampung setiap hasil pengamatan anak.
4). Tahap perkembangan keakuan dan imajinasi ( umur 3  s.d. 4 tahun )
Dalam tahap ini kesadaran anak tentang dirinya mulai timbul. Anak mulai menyadari bahwa dirinya merupakan dan kepentingan-kepentingan dari orang lain.Dia pun menyadari bahwa ia masih dikuasai dan dibatasi oleh orang lain. Oleh kenyataan ini, anak mengalami kegoncangan psikololgis.  Dia ingin menunjukkan dirinya sebagai dan diperhatikan. Anak sering mengadakan perlawana  terhadap orang lain terutama orang tuanya. Hal ini nampak dari sikapnya yang suka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan orang lain seperti berbicara kasar, membanting benda, dengan sengaja melawan atau menentang aturan dan seruan orang tua.
Perkembangan tahap inik sering disebut sebagai masa ”trotzalter”. Masa ini sering mundur sampai anak 5 tahun. Dalam tahap ini, imajinasi anak juga mulai berkembang, sehingga pada masa ini anak sering berkhayal.
5). Tahap perkembangan pengamatan (umur 4 s.d. 6 tahun)
Sebenarnya, pengamatan  anak sudah mulai  berkembang sejak anak masih berumur 2 tahun.. Akan tetapi dalam tahap ini terjadi kepesatan perkembangan fungsi pengamatan ini. Bahkan fungsi pengamatan anak dalam usia ini sangat dominan, sehingga sangat mempengaruhi perkembangan aspek-aspek pribadi anak lainnya. Dengan dominannya perkembangan pengamatan anak pada usia ini maka pengenalan anak terhadap alam sekitar semakin meluas dan terarah. Anak mulai aktif mempelajari seluk-beluk di alam sekitarnya dengan pengindraannya yang sangat peka. Anak suka mendengarkan lagu-lagu anak, cerita-cerita anak, melihat gerak-gerik, benda-bend dan gambar-gambar.
6). Tahap perkembangan intelektual (  antara umur 6/7 tahun  s.d  12/13  tahun).
Tahap perkembangan intelektual anak dimulai ketika anak sudah dapat berpikir atau mencapai  hubungan antar-kesan  secara logis serta membuat keputusan tentang apa yang dihubung-hubungkannya secara logis. Perkembangan intelektual ini biasanya di mulai pada masa anak siap memasuki sekolah dasar.  Dengan berkembangnya fungsi pikiran anak, maka anak sudah dapat menerima pendidikan dan pengajaran.
7). Tahap perkembangan pra-remaja ( umur 13 s.d. 16 tahun)
Pergantian masa pueral masa para-remaja ini sering terjadi secara mendadak, sehingga orang sering lupa terhadap waktu pergantian masa ini. Masa para-remaja ini bersamaan dengan masa puber dan masa pubertas anak laki-laki dan perempuan tidak sama.Anak perempuan lebih awal memulai masa pubertas dibandingkan anak laki-laki. Karena itu ada yang menyebut masa ini sebagai masa negatif.
Perbedaan sifat negatif anak laki-laki dan anak perempuan pada masa pre-adolesen  ini sebagai berikut :
a).  Sifat-sifat negatif anak perempuan pada masa ini antara lain :
- mudah gelisah dan bingung
- kurang suka bekerja (ogah-ogahan)
- mudah jengkel dan marah
- pemurung, kurang bergembira
- membatasi diri dari pergaulan umum
- agresif terhadap orang lain
b). Sifat-sifat negatif anak laki-laki pada masa pre-adolesen antara lain :
      - mudah lelah
      - malas bergerak/bekerja
      - suka tidur dan bersantai-santai
      - mempunyaai rasa pesimis dan rendah diri
      - perasaan mudah berubah, senang-sedih-yakin gelisah silih berganti.
Menurut para ahli, sifat-sifat  negatif anak pra-remaja ini berhubungan dengan kondisi pertumbuhan biologis, yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin secara radikal. Hal ini menimbulkan perubahan besar pada diri anak pra-remaja, sedangkan perubahan itu tidak dipamahmi oleh yang bersangkutan sehingga menimbulkan rasa heran, mal;u, khawatir, dan sebagainya.
8). Tahap perkembangan remaja ( antara umur 16 – 20 tahun)
Setelah masa pra-remaja berakhir, anak mempunyai kebutuhan akan adanya teman atau sahabat yang diharapkan dapat memahami penderitaan dirinya, serta membantunya mengatasi persoalan pribadinya.

3.      Tahap-Tahap Perkembangan Secara Pedagogis
Tahap-tahap perkembangan pribadi manusia secara pedagogis dapat dikemukakan menurut dua sudut tinjauan, yaitu dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dan dari sudut tinjauan teknis khusus perlakuan pendidikan.
Mengenai tahap-tahap perkembangan pribadi dari sudut tinjauan teknis khusus perlakuan pendidikan, secara otomatis sama dengan pentahapan perkembangan psikologis. Selanjutnya dibahas mengenai perlakuan-perlakuan yang diperlukan dalam pendidikan yang sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan anak didik. Berikut ini dikemukakan secara garis besar tentang perlakuan-perlakuan pendidikan menurut tingkat-tingkat perkembangan psikologis anak didik, sbb :
1). Untuk tahap kematangan prenatal :
2). Untuk anak dalam tahap perkembangan vitas
3). Untuk anak dalam tahap perkembangan ingatan
4). Untuk anak dalam tahap perkembangan keakuan
5). Untuk anak dalam tahap perkembangan pengamatan
6). Untuk anak dalam tahap perkembangan intelektual
7). Untuk anak dalam tahap perkembangan pra-remaja
8). Untuk anak dalam perkembangan remaja
9). Untuk anak didik dalam tahap pematangan pribadi/kedewasaan
     
C.    Tugas-Tugas Perkembangan
Para ahli pendidikan percaya bahwa setiap periode perkembangan memiliki tugas perkembangannya mamsing-masing. Havighurst (1972) dalam bukunya Developmental Tasks and Education, mengemukakan bahwa setiap masa perkembangan memiliki tugas perkembangan sebagai berikut :
1.      Masa Kanak-kanak Awal ( Early Childhood )
Pada masa kanak-kanak awal umur 2 – 6 tahun, tugas perkembangan anak antara lain meliputi :
a.       Belajar untuk berjalan
b.      Belajar untuk berbicara
c.       Belajar untuk memahami perbedaan jenis kelamin
d.      Mempersiapkan diri untuk belajar membaca
e.       Belajar membedakan tindakan yang benar dan yang salah
f.       Mulai mengembangkan kesadaran
2.      Masa Kanak-kanak Akhir ( Late Childhood )
Pada masa kanak-kanak akhir  umur 6 – 12 tahun, tugas perkembangan anak antara lain meliputi :
a.       Belajar keterampilan-keterampilan fisik yang berkaitan dengan permain-permainan anak
b.      Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
c.       Mulai belajar peran-peran sosial sesuai dengan jenis kelamin mereka
d.      Mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung
e.       Mengembangkan konsep-konsep berpikir yang berguna untuk kehidupan sehari-hari
f.       Mengembangkan rasa moralitas dan skala nilai-nilai
g.      Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial
h.      Berusaha mencapai kemandirian hidup.
Sebagai pendidik dan orang tua, kita harus memperhatikan tugas-tugas perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Menurut seorang ahli Psikologi Perkembangan, Elizabeth B Hurlock, dalam bukunya Developmental Psychology (1980),  jika anak gagal dalam upaya mencapai tugas perkembangannya, bisa mengakibatkan dua kemungkinan yang serius, yaitu : 1). Anak dinilai oleh teman sebayanya dan orang tua sebagai anak yang terlambat perkembangannya, dan penilaian ini bisa membuat anak yang bersangkutan memiliki penilaian negatif terhadap dirinya sendiri, dan pada akhirnya membuat anak memiliki gambaran negatif (negative self-image). 2). Fondasi untuk tahap berikutnya menjadi kurang kuat sehingga sulit mengejar ketertinggalan perkembangan dari teman sebayanya. Akibat lebih lanjut adalah perasaan tidak mampu bersaing dengan teman-teman seusia.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Secara garis besar perkembangan pada masa anak-anak terbagi menjadi, perkembangan masa anak-anak awal, pertengahan, dan akhir.
Perkembangan Masa Anak-anak Awal (prasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. adapun  ciri perkembangan pada masa ini meliputi: Perkembangan fisik, perkembangan Kognitif, dan perkembangan psikososial. Perkembangan Fisik masa anak-anak awal meliputi: tinggi dan berat badan, perkembangan otak, dan perkembangan Motorik, sedangkan perkembangan kognitif masa anak-anak awal meliputi: perkembangan Persepsi, Memori, Atensi, Metakognitif, dan Bahasa. Adapun perkembangan psikososial masa anak-anak meliputi: perkembangan permainan, hubungan dengan orang tua. Hubungan dengan teman sebaya, gender, dan terakhir yaitu Moral.
Adapun Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak  dimulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai dengan seksualnya matang. Adapun cirri perkembangan pada masa ini meliputi: perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial. Perkembangan fisik pada masa pertengahan dan akhir ini meliputi: keadaan berat dan tinggi badan, serta perkembangan motorik. Sedangkan perkembangan kognitif masa ini meliputi: perkembangan memori, pemikiran kritis, inteligensi (IQ), kecerdasan Emosional (EQ), kecerdasan Spiritual (SQ), kreativitas, dan bahasa. Adapun perkembangan psikososial pada masa ini meliputi: perkembangan pemahaman diri, hubungan dengn keluarga. Hubungan dengan teman sebaya.

B.       Saran
Hukum, tahap dan tugas perkembangan anakhendaknya dipahami oleh pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai. Dengan memahami perkembangan peserta didik, maka pendidikan yang berkembanga di bangsa kita nicaya akan menghasilkan bibit-bibit bangsa yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/51455891/proses-tugas-dan-hukum-perkembangan#logout. Diunduh pada hari rabu,29 Oktober 2014 jam 20:12 Wib

http://ernaerlina1.blogspot.com/2014/03/makalah-perkembangan-masa-anak-anak.html. Diunduh pada hari rabu,29 Oktober 2014 jam 20:19 Wib

http://prayitno54.wordpress.com/makalah-tugas-tugas-perkembangan/. Diunduh pada hari rabu,29 Oktober 2014 jam 20:35 Wib


No comments :

Post a Comment