MAKALAH
“Perkembangan Tradisi Hindu Budha”
DISUSUN
OLEH
MADRASAH ALIYAH BAITULMAL PANCASILA
KABUPATEN MELAWI
TAHUN AJARAN
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan tentang “Perkembangan Hindu
Budha di Indonesia dan Tradisinya serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini
kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Nanga Pinoh, September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Hindu Budha
di Indoesia...................................................................... 2
1. Masuk dan Berkembangnya
Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia.................................. 2
B. Perkembangan Tradisi Hindu Budha.......................................................................................... 3
1. Akultrasi................................................................................................................................. 3
2. Wujud Akultrasi..................................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................................. 6
B. Saran........................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia pada tahap awal diyakini
berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi.
Apabila kita membandingkan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan
ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal dengan kebudayaan India, bangunan yang
kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal arsitektur bangunan
seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat kerajaan juga dipengaruhi
kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain seperti
peribadatan dan kesastraan.
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan agama hindu yang
ada di Jawa Tengah. Sedangkan Borobudur adalah merupakan candi peninggalan
agama budha. Agama hindu dan budha masuk di berbagai tempat di Indonesia
melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan, perdagangan, dan lain-lainnya.
Agama budha berkembang lebih dahulu, bahkan untuk beberapa waktu. Indonesia
(sriwijaya) pernah menjadi pusat pendidikan dan pengetahuan agama budha yang
bertaraf internasional.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan
perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya.
India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu
dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli
tentang proses masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Budha
dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa
aspek kehidupan,
Antara lain:
1. Agama
2. Pemerintahan
3. Arsitektur
4. Bahasa
5. Sastra
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masuk
dan Berkembangnya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Munculnya
pemerintahan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh kebudayaan India. Kebudayaan India itu bersentuhan
dengan kebudayaan Indonesia. Persentuhan kebudayaan ini terjadi sebagai salah
satu akibat dari adanya hubungan yang dilakukakan oleh orang-orang India dengan
orang-orang Indonesia atau sebaliknya. Hubungan itu berawal dari kegiatan
perdagangan sehingga pengaruh-pengaruh kebudayaan India dengan Budha masuk ke
Indonesia.
a.
Bangsa India yang Aktif
Pendapat mengenai
keaktifan orang-orang India dalam menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia yaitu sebagai berikut :
1)
Hipotesis Waisya
Hipotesis waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang menyebutkan bahwa
proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha melalui hubungan dagang antara India dan
Indonesia.
2)
Hipotesis Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha
yang dilakukan oleh golongan Ksatria yaitu :
a)
CC. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria Hindia yang terlibat konflik
dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Para ksatria memberi bantuan
yang banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku yang
bertikai sebagai hadiahnya ada diantara mereka yang kemudian dinikahkan dengan
salah satu putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinannya itu para
ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha pada keluarga yang
dinikahinya.
b)
Moekerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari India lah yang
membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria membangun
koloni – koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
c)
J.L Moens mencoba menghubungkan proses tebentuknya
kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi
di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5 ada
diantara para keluarga kerajaan di India selatan melarikan diri ke Indonesia
sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan
kerajaan di Indonesia.
3)
Hipotesis Brahmana
Jc.
Van Leur mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha di India yang menyebar ke
Indonesia dibawa oleh golongan brahmana. Hal itu didasarkan pada pengamatan
terhadap sisa-sisa peniggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di
Indonesia terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta
dan huruf pallawa. Karena hanya golongan brahmana lah yang menguasai bahasa dan
huruf itu maka sangat jelas disini adanya peran brahmana.
b.
Bangsa Indonesia yang Aktif
Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia diungkapkan oleh
F.D.K Bosch. Menurut Bosch, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah
orang-orang India yang memiliki semangat untuk menyebarkan agama Hindu-Budha.
Setelah tiba di Indonesia mereka menyebarka ajarannya. Karena
pengaruhnya itu ada diantara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti
ajarannya. Pada perkembangan selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang
pergi ke India untuk berziarah dan belajar agama Hindu-Budha di Indonesia.
Sekembalinya di Indonesia merekalah yang mengajarkannya pada masyarakat yang
lain.
B. Perkembangan
Tradisi Hindu Budha Di Indonesia
Sikap Bangsa Indonesia terhadap kebudayaan dari luar yaitu aktif dan selektif. Hal tersebut sebab bangsa Indonesia mempunyai sikap Local Geneus yang artinya yaitu menyeleksi dan
memfilter budaya dari luar. Jika
suatu kebudayaan sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia, maka akan diterima.
Namun, jika kebudayaan tidak sesuai dengan bangsa Indonesia maka akan ditolak.
Sehingga masuknya budaya India melalui proses akulturasi.
Akulturasi yaitu percampuran dua kebudayaan menjadi
satu kebudayaan baru namun
tidak menghilangkan ciri khas masing-masing budaya.
1.
Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan yang
menjadi satu kebudayaan hingga muncul satu kebudayaan baru yang tidak
mengilangkan ciri khas masing-masing dari kebudayaan semula atau kebudayaan
aslinya.
2.
Wujud Akulturasi
Dalam proses Akulturasi budaya yang bergabung akan menunjukan
ciri hasnya. Sehingga dalam hasil budaya yang dibentuk dari ciri khas
masing-masing tidak hilang.
Contoh
:
a.
Seni Bangunan
1)
Candi
Candi adalah sebuah bangunan yangbukan
budaya asli Indonesia. Candimerupakan hasil kebudayaan baru dari percampura budaya India dan Indonesia.Hasil dari
zaman megaitikum. Candi adalah hasil
akulturasi dari Indonesia
bentuknya dari Punden
Berundaksedangkan dari India akulturasi dari bentuk Stupa.
2)
Prasasti Yupa
Prasasti Yupa adalah sebuah prasasti peninggalan
kerajaan Kutai (Kerajaan
Pertama yang bercorak Hindu di Indonesia). Prasasti Yupa merupakan bentukan dari dua seni
bangunan yang pertama yaituMenhir (tugu batu tempat pemujaan roh nenek moyang) zaman megalitikum hasil budaya baru.
Dari budaya India muncul tulisan huruf
Palawa dan bahasa Sanksekerta dan
percampuran percampuran dua budaya tersebut menghasilkan Prasasti Yupa.
3)
Seni Sastra, Seni Ukir Dan Seni Rupa
Seni sastra : Bahasa
Sansekerta memunculkan orang
Indonesia semakin berkembang dan pandai dalam menulis dan membaca.
Pengaruh dibidang Sastra:
a.
Munculnya bahasa Sanksekerta dan huruf Palawa yang memotivasi orang Indonesia dalam
mengembangkan kesusastraan dengan menciptakan kitab-kitab yang
mengacu dari kitabMahabarata dan Ramayana.
b.
Hasil
akulturasinya dibidang sastra yaitu
Wayang.
c.
Pengaruh
Indonesia adalah Wayang dan Pengaruh India adalah alur cerita Rahwana dan Ramayana yang memunculkan
tokoh Punakawan.
4)
Kalender
Sebelum terkena
pengaruh India, sistem kalender
masyarakat Indonesia berpedoman pada astronomi dengan melihat rasi bintang untuk melakukan segala aktifitasnya.
Konsep yang dipakai dalam penanggalan ini melahirkan kalender PRANATA MANGSA. Namun, dengan masuknya pengaruh India
maka muncullah Tahun Sakah yang selisihnya dengan tahun Masehiyatu 78 tahun. Selain itu memunculkan pula Candra Sengkala.
5)
Sistem Pemerintahan
Sebelum
datangnya pengaruh India, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan yang dipegang oleh kepala
suku atau Dan. Dimana kepala suku
dipilih melalui Primus Interparesdimana
orang tersebut memiliki pengaruh dan kelebihan. Datangnya pengaruh India maka
sistem pemerintahan Indoneisa berubah menjadi Kerajaan dan kedudukan tertinggi dipegang oleh raja serta bersifat turun temurun dengan menggunakan konsep Kultus Dewa Raja.
6)
Sistem Kepercayaan.
Sebelum terkena
pengaruh India, sistem kepercayaan Animisme,
Dinamisme, dan Totemisme melalui
bentuk perwujudan sebagai rasa terimakasih terhadap leluhur maka dibangunla
bangunan pemujaan dengan masuknya pengaruh India praktik pemujaan tetap
berlangsung di kompleks candi. Dengan pemujaan terhadap dewa yang
diaplikasikannya dalam bentuk patung Ani=
Roh, Dino = Brnda-benda Besar, Tale = Hewan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi
kesimpulannya adalah Agama Hindu berkembang tahun 2000 SM pada dasarnya
merupakan sinkretisme dari kepercayaan bangsa Dravida (Penduduk asli India)
dengan bangsa Arya (pendatang). Adapun kitab suci Agama Hindu adalah Weda yang
memuat wedaran-wedaran tertinggi “wid” = tahu, Weda = Pengetahuan tertinggi.
Agama Budha muncul di India sebagai reaksi terhadap ajaran Hindu terutama pada
system kasta. Nama Budha sendiri sebenarnya bukan nama orang tapi nama orang
yang telah mencapai bodhi/orang yang telah menerima wahyu. Agama Budha
dibawakan oleh sidharta, putramahkota Kerajaan Kapilawastu yang lahir pada
tahun 563 SM. Bidang Arsitektur, Seni rupa dan Seni Ukir, Bidang Aksara dan
Seni sastra (Prosa, Tembang, Puisi), Bidang Filsafat.
Pendapat
mengenai proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia,
yaitu hipotesis Waisya, Hipotesis Ksatria, Hipotesis Brahmana dan teori Arus
Balik. Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha membawa
pengaruh besar di berbagai bidang. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha merupakan salah
satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Setiap kerajaan
dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan mutlak dan turun-temurun.
Kerajaan-kerajaan itu antara lain : Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno, Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit. Masuknya kebudayaan India ke Indonesia
telah membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaaan di Indonesia. Namun
kebudayaan asli Indonesia tidak begitu luntur. Kebudayaan yang datang dari
India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan, maka terjadilah proses
akulturasi kebudayaan.
B.
Saran
Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap
awal diyakini berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal
abad masehi. Apabila kita membandingkan peninggalan sejarah yang ada di
Indonesia akan ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal dengan kebudayaan India,
bangunan yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal
arsitektur bangunan seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat kerajaan
juga dipengaruhi kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain
seperti peribadatan dan kesastraan.Kita harus menjaga kelestarian dan
budaya-budaya yang ditinggalkan agama Hindu-Budha.
DAFTAR PUSTAKA
No comments :
Post a Comment