iklan

Saturday 28 March 2015

ringkasan pedosfer, litosfer, atmosfer dan hidrosfer

PEDOSFER
 Tanah merupakan batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhluk hidup, air, dan udara. Tanah merupakan lapisan bagian atas bumi tempat tumbuhnya tanaman. Penamaan jenis tanah sangat bermacam-macam, tergantung dari instansi yang memberikan nama. Penamaan yang dipakai Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department Agriculture)  atau disingkat USDA, berbeda dengan Survei Tanah Nasional Kanada, berbeda pula dengan penamaan Lembaga Penelitian Tanah Indonesia.
 Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia
Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain:
1.      Tanah organik (gambut) disebut juga tanah organosol atau histosol. Banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Penggunaan tanah ini  umumnya digunakan untuk perkebunan.
2.      Grumusol, tanah berasal dari batuan induk  batu kapur dan tuffa vulkanik, kandungan organiknya rendah. Ada di Jawa bagian Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku. Cocok untuk palawija dan perkebunan.
3.      Latosol tersebar luas di Indonesia, batuan pembentuknya berasal dari batuan beku, sedimen dan metamorf. Penggunaan lahan umumnya persawahan dan lahan kering, tergantung pada ketersediaan airnya. Cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan.
4.      Andosol kebanyakan terdapat di Sumatera dan Jawa, yaitu pada daerah  vulkanik aktif, yaitu pada lereng vulkan atas dengan bahan abu vulkanik dan tuff. Penggunaan lahannya untuk pertanian sayuran dan perkebunan.
5.      Aluvial, berasal dari endapan lumpur halus cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan. Tanah alluvial tergantung asal endapannya, vulkanis atau batu gamping.
6.      Podsol, tekstur tanah berupa pasir, kandungan bahan organik sedang. Tanah podsol banyak  dijumpai di sepanjang sungai-sungai besar Sumatera, Kalimantan, dan Irian.
Penamaan jenis tanah lainnya secara sederhana dilakukan Mohr,  berdasarkan perbedaan temperatur dan kelembaban udara. Klasifikasi tanah di Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera menurut penelitian Mohr seperti berikut:
1.        Tanah kuning hingga coklat, terjadi pada temperatur tinggi dan curah hujan tinggi.
2.        Tanah merah terjadi pada temperatur tinggi dengan musim hujan berselang seling.
3.        Tanah pucat dengan temperatur rendah dan curah hujan tinggi.
4.        Tanah kristal garam, temperatur tinggi curah hujan rendah.
5.        Tanah kelabu, temperatur tinggi dan tanah selalu tergenang air.
6.        Tanah hitam, bertemperatur tinggi, musim hujan dan kemarau seimbang.
 Proses Pembentukan Tanah
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap :
1.      Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
2.      Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
3.      Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan biologis.
4.      Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
 Faktor Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
1.        Iklim :
o    Suhu Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung
o    Curah Hujan Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat keasaman tanah
2.        Bahan Induk : Yang dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun tanah itu sendiri yang berupa batuan
3.        Organik;Bahan organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan zat hara dalam tanah.
4.        Makhluk Hidup : Semua makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad renik, tumbuhan, hewan bahkan manusia.
5.        Topografi : Topografi alam dapat mempercepat atau memparlambat kegiatan iklim. Misalnya pada topografi miring membuat kecepatan air tinggi dan dapat meyebabkan terjadinya erosi.
6.        Waktu : Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah memainkan peran penting dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.

LITOSFER
 Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
 MATERIAL PEMBENTUK
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
 Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
 Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granitdiotit, dan gabbro.
 Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
 Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basaltdioritandesit,obsidinscoria, batuan apung (bumice).
 Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,
1.    Batuan Sedimen Klastik
2.    Batuan Sedimen Kimiawi
3.    Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,
1.    Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2.    Batuan Sedimen Glasial
3.    Batuan Sedimen Aquatis
4.    Batuan Sedimen Marine
 Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
 Struktur Lapisan Kerak Bumi
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
  
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk Bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas.

KOMPONEN PENYUSUN
Gas 
Simbol 
Volume 
Nitrogen
N2
78.08 
Oksigen
O2
20.95
Argon
Ar
0.93
Karbondioksida
CO2
0.035
Neon
Ne
0.0018
Methan
CH4
0.00017
Helium
He
0.0005
Hidrogen
H2
0.000009
Xenon
Xe
0.000004

LAPISAN ATMOSFER 

* Troposfer
Troposfer, merupakan lapisan atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi yaitu 0 -12 Km. Di lapisan ini terjadi berbagai gejala cuaca dan iklim seperti hujan, badai, arah angin, dan sebagainya.
* Stratosfer

Stratosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 12 - 50 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung lapisan troposfer dan lapisan permukaan Bumi dari radiasi sinar ultra violet Matahari.
* Mesosfer
Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada di atas lapisan stratosfer, pada ketinggian 50 - 80 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini, energi Matahari yang diserap hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangat drastis, yaitu pada ketinggian 80 km suhunya mencapai - 90o C. Lapisan mesosfer melindungi bumi dari meteor dan benda-benda luar angkasa yang menuju ke Bumi.
* Termosfer

Termosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 80 - 500 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan terjadi penguraian gas menjadi atom-atom sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta berkurangnya daya campur antar gas.
Di lapisan ini suhu udara mulai naik secara bertahap hingga mencapai 1000o C. Pada lapisan ini terdapat proses ionisasi. Ionisasi adalah proses dimana atom yang netral kehilangan sebuah elektron dan dari sebuah elekton akan menjadi elektron negatif, oleh sebab itu lapisan ini bermuatan listrik, sehingga lapisan ini dapat dimanfaatkan untuk bidang pantul gelombang radio. 
* Eksosfer

Eksosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi.
 HIDROSFER
Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang menyelubungi bumi.
Hamper tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
SIKLUS AIR
Siklus air (daur hidrologi) meliputi gerakan air mulat dari laut ke atmosfer, atmosfer ke tanah dan dari tanah kembali lagi ke laut. Air naik ke udara dari permukaan laut dan darratan melalui penguapan. Penguapan terjadi karena penyinaran matahari. Matahari memancarkan energi panas ke seluruh bumi akibatnya terrjadilah penguapan dari laut, sungai, danau, rawa, dan wilayah perairan lainnya. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Semakin tinggi uap air bergerak , suhu udara semakin rendah. Di daerah yang bersuhu rendah tersebut, uap air itu mengalami kondensasi. Di daerah yang sangat tinggi, uap air tersebut membeku menjadi salju yang disebut proses sublimasi. Oleh sebab itu, air di permukaan bumi terdiri dari tiga macam yaitu, cair, gas dan padat.
Terdapat 3 macam siklus air:
1. siklus pendek (siklus kecil)
2. siklus sedang ( siklus menengah)
3. siklus panjang (siklus besar)
Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses sebagai berikut:
1. evaporasi
2. transporasi
3. evapotranspirasi
4. kondensasi
5. sublimasi
6. adveksi
7. infiltrasi
8. konveksi
9. persipitasi
10. run-off
11. intersepsi
12. surface detention
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah sejumlah air yang terdapat di daratan baik yang mengalir maupun yang tergenang dan juga yang terdapat di permukaan bumi. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, air tanah, danau dan rawa.
SUNGAI
Sungai adalah bagian muka bumi yang lebih rendah berupa alur, terbentuk secara alami sebagai tempat air mengalir.
1. sungai berdasarkan asal airnya
a. Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau mata air.
b. Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya berasal dari cairan gletser atau es.
c. Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan
2. sungai berdasarkan keadaan airnya 
a. Sungai permanen adalah sungai yang setiap tahun debit airnya tetap.
b. Sungai periodic adalah sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun.
c. Sungai intermitten yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja

3.sungai berdasarkan genetiknya atau arah alirannya
a. sungai konsekwen
b. sungai subsekwen
c. sungai obsekwen
d. sungai resekwen
e. sungai insekwen
4. sungai berdasarkan pola alirannya
a. pola radial sentripetal
b. pola radial sentrifugal
c. pola dendritik
d. pola trellis
e. pola rectangular
f. pola pinnate
g. pola annular
5. sungai berdasarkan type/struktur geologi
a. sungai antesiden
b. sungai epigenesa
c. sungai superposed
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau terdapat dalam celah-celah batuan. air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air hujan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu menjadi cadangan air tanah.
Besar kecilnya daya serap tanah terhadap air hujan tergantung pada:
1. tingkat kelembapan tanah
2. tingkat porositas batuan
3. tingkat kemiringan lereng

Air tanah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. berdasarkan letaknya
2. berdasarkan asal airnya
1. berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2:
a. air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang tidak
tembus air.
b. air tanah dalam, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan
yang tidak tembus(kedap air)
2. berdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2:
a. yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu berasaldari hujan dan salju
b. air tanah yang berasal dari dalam bumi.
DANAU
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
1. danau tektonik
2. danau vulkanik
3. danau vulkano-tektonik
4. danau karst
5. danau glacial
6. danau bendungan
RAWA
Rawa ialah daerah daratan yang rendah yang tergenang air karena pelepasan airnya tempat lain atau ke laut tidak lancer.
Rawa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. rawa yang tergenang air, yaitu air dan permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman.
2. rawa yang mengalami pergantian air.
 PERAIRAN LAUT
1.    klasifikasi laut
a.       menurut cara terjadinya, laut dibagi menjadi 3 macam, yaitu
1) laut transgresi
2) laut ingresi
3) laut regresi
b.      berdasarkan letaknya , laut dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1) laut tepi
2) laut tengah
3) laut pedalaman
c.       berdasarkan zona kedalamannya, laut dibagi menjadi 4 zona, yaitu:
1) zona litoral
2) zona epineritik
3) zona neritik
4) zona batial
5) zona abisal

2.    morfologi dasar laut
a.         paparan benua (continental shelf) yaitu dasar lautan yang dangkal dan merupakan daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai. Sebetulnya continental shelf ini adalah bagian dari benua yang berdekatan dan tergenang oleh air air laut (dalamnya tak lebih dari 200 m). Contoh: dangkalan laut utara uang terletak di sekitar kepulauan inggris dan merupakan bagian dari benua eropa.
b.        punggung laut (ridge) yaitu dasar lautan yang dangkal, memanjang dan sempit yang di kanan kirinya merupakan laut dalam. Contohnya: pegunungan disamudra atlantik
c.         palung laut (trench) yaitu dasar laut yang sangat dalam, memanjang,sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah didasar laut.palung atau trog terjadi karena tektogenesa, patahan, maupun lipatan. Contohnya: palung laut filipina
d.        cekungan laut (basin) yaitu dasar laut dalam dan berbentuk oval menyerupai suatu baskom uang luas. Contohnya: cekungan laut timur.
 3. kualitas air laut
 Air laut banyak mengandung garam bahkan juga mengandung gas udara yang terlarut. Diperkirakan hampir 50 triliun matrik ton garam yang larut dalam air laut. Semua gas-gas yang terdapat di udara dapat dijumpai dilaut meskipun dalm jumlah yang berbeda.

4.                suhu air laut
Suhu air laut adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi organisme kehidupan di lautan. Karena suhu memengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan organisme-organisme tersebut.


5.               kecerahan dan warna
          Warna air laut bermacam-macam, tergantung kepada gelombang warna yang terpantul atau sedimen yang diendapkan. Pada umumnya di dekat pantai terlihat kehijau-hijauan dan biasanya terdapat binatang koral.

6.    salinitas/kadar garam
       Konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam laut dikenal sebagai salinitas. Konsentrasi ini biasanya sebesar 3% dari berat seluruhnya. Hal ini biasanya lebih sering disebut sebagai bagian per seribu atau biasa ditulis dengan 35%o. Konsentrasi garam-garam ini jumlahnya sama dalm setiap contoh-contoh air laut, sekalian mereka diambil dari tempat yang berbeda diseluruh dunia. Cara yang biasa untuk mengukur salinitas adalah dengan menghitung kadar klor (klorinitas). Rumus yang digunakan adalah:
Salinitas = klorinitas X 1,817

7.    Zona pesisir
          Pesisir dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a.    Pesisir daratan (coastal plain)
b.    Pesisir daratan aluvial (coastal aluvial plain)
c.    Pesisir pulau penghalang (barrier island coast)
 8.                gelombang laut (sea wave)
          Gelonang laut dapat didefinisikan sebagai proses gerakan naik turunnya molekul air laut, membentuk punack dam lembah pada lapisan permukaan air laut. Gerakan gelombang laut ini secara umum terbentuk karena adanya gerkan angin (massa udara yang bergerak, walaupun kadang-kadang gelombang laut ini timbul akibat aktivitas vulkanisme atau tektonisme di dasar laut).
     Helmholtz menerangkan prinsip terjadinya gelombang sebagi berikut. “jika ada dua masa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang.
 9          .    Arus laut (sea current)
          Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain. Gerkan ini bisa secara mendatar dan horizontal yang berupa arus permukaan atau arus dasar, dan dapat pula merupakan gerakan massa air secara vertikal dari lapisan air bagian bawah ke lapisan atas atau sebaliknya.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut, yaitu:
a.    Gerakan angin
b.    Perbedaan tinggi
c.    Perbedaan suhu
d.   Perbedaan kadar dan salinitas
Jenis arus laut dapat dibedakan menurut temperatur dan letaknya. Berdasarkan temperaturnya arus laut laut dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Arus panas adalah arus laut yang temperatur airnya lebih tinggi (panas) daripada temperatur air laut atau yang didatangi.
b.      Arus dingin adalah arus laut yang temperatur airnya lebih rendah (dingin) daripada temperatur air laut yang didatangi.
Berdasarkan letaknya, arus laut dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a.       Arus atas (arus permukaan) adalah arus laut yang bergerak sebagi arus berada di permukaan laut. Contohnya semua arus laut yang disebabkan oleh angin.
b.      Arus bawah adalah air yang bergerak sebagai arus laut berada didasar laut. Jika arah gerakannya berubah ke arah vertikal, arus ini akan menjadi up welling dan sinkin pada beberapa daerah pantai.
c.       Long shore current adalah arah aliran arus yang sejajar dengan garis pantai.
d.      Rip current adalah arus yang berada di pantai berpasir halus dan bergelombang agak besar. Arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai. Biasanya rip current ini mampu menyeret pasir di bawahnya beserta orang yang berada di tempat itu menuju ke laut yang lebih dalam. Contoh di pantai parangtritis yang memiliki kecepatan 80 km/jam.




No comments :

Post a Comment