PEDOSFER
Jenis dan
Persebaran Tanah di Indonesia
Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara
lain:
1. Tanah organik (gambut) disebut juga
tanah organosol atau histosol. Banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan dan
Papua. Penggunaan tanah ini umumnya digunakan untuk perkebunan.
2. Grumusol, tanah berasal dari batuan
induk batu kapur dan tuffa vulkanik, kandungan organiknya rendah. Ada di
Jawa bagian Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku. Cocok untuk palawija dan
perkebunan.
3. Latosol tersebar luas di Indonesia,
batuan pembentuknya berasal dari batuan beku, sedimen dan metamorf. Penggunaan
lahan umumnya persawahan dan lahan kering, tergantung pada ketersediaan airnya.
Cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan.
4. Andosol kebanyakan terdapat di
Sumatera dan Jawa, yaitu pada daerah vulkanik aktif, yaitu pada lereng
vulkan atas dengan bahan abu vulkanik dan tuff. Penggunaan lahannya untuk
pertanian sayuran dan perkebunan.
5. Aluvial, berasal dari endapan lumpur
halus cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan. Tanah alluvial tergantung
asal endapannya, vulkanis atau batu gamping.
6. Podsol, tekstur tanah berupa pasir,
kandungan bahan organik sedang. Tanah podsol banyak dijumpai di sepanjang
sungai-sungai besar Sumatera, Kalimantan, dan Irian.
Penamaan jenis tanah lainnya secara
sederhana dilakukan Mohr, berdasarkan perbedaan temperatur dan kelembaban
udara. Klasifikasi tanah di Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera menurut
penelitian Mohr seperti berikut:
1.
Tanah kuning
hingga coklat, terjadi pada temperatur tinggi dan curah hujan tinggi.
2.
Tanah merah
terjadi pada temperatur tinggi dengan musim hujan berselang seling.
3.
Tanah pucat
dengan temperatur rendah dan curah hujan tinggi.
4.
Tanah
kristal garam, temperatur tinggi curah hujan rendah.
5.
Tanah
kelabu, temperatur tinggi dan tanah selalu tergenang air.
6.
Tanah hitam,
bertemperatur tinggi, musim hujan dan kemarau seimbang.
Proses Pembentukan Tanah
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap :
1. Batuan
yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan
atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh terhadap
kondisi fisik. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu
terjadinya pelapukan kimiawi.
2. Setelah
mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air
masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini
di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
3. Pada tahap
ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut
membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah
pelapukan biologis.
4. Di tahap
yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
Faktor Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
1.
Iklim :
o Suhu Jika suhu semakin tinggi maka makin
cepat pula reaksi kimia berlangsung
o Curah Hujan Makin tinggi curah hujan, makin
tinggi pula tingkat keasaman tanah
2.
Bahan Induk : Yang dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun tanah itu
sendiri yang berupa batuan
3.
Organik;Bahan organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan zat hara
dalam tanah.
4.
Makhluk Hidup : Semua makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad renik,
tumbuhan, hewan bahkan manusia.
5.
Topografi : Topografi alam dapat mempercepat atau memparlambat kegiatan
iklim. Misalnya pada topografi miring membuat kecepatan air tinggi dan dapat
meyebabkan terjadinya erosi.
6.
Waktu : Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah
memainkan peran penting dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.
LITOSFER
Litosfer berasal dari kata lithos artinya
batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer
adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada
lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02,
itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki
ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
MATERIAL PEMBENTUK
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama
dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses
yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang
menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya
magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang
berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh
batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di
lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara
lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih
cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran
kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari
dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung
berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit,obsidin, scoria,
batuan apung (bumice).
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang
telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang
lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran
air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi
dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan
tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses
pembentukannya terdiri atas,
1. Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen
terdiri atas,
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya
penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara
bersamaan pada batuan sedimen.
Struktur Lapisan Kerak Bumi
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan
hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang
penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih
(K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit,
Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe),
Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2),
dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer juga terdiri
atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya
dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan
sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit,
andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan
MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan
basalt. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu
batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen,
batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi
sebuah planet, termasuk Bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di
luar angkasa. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas.
KOMPONEN PENYUSUN
Gas
|
Simbol
|
Volume
|
Nitrogen
|
N2
|
78.08
|
Oksigen
|
O2
|
20.95
|
Argon
|
Ar
|
0.93
|
Karbondioksida
|
CO2
|
0.035
|
Neon
|
Ne
|
0.0018
|
Methan
|
CH4
|
0.00017
|
Helium
|
He
|
0.0005
|
Hidrogen
|
H2
|
0.000009
|
Xenon
|
Xe
|
0.000004
|
LAPISAN
ATMOSFER
* Troposfer
Troposfer, merupakan lapisan atmosfer yang letaknya
paling dekat dengan permukaan bumi yaitu 0 -12 Km. Di lapisan ini terjadi
berbagai gejala cuaca dan iklim seperti hujan, badai, arah angin, dan
sebagainya.
* Stratosfer
Stratosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada
pada ketinggian 12 - 50 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat
lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung lapisan troposfer dan lapisan
permukaan Bumi dari radiasi sinar ultra violet Matahari.
* Mesosfer
Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada di
atas lapisan stratosfer, pada ketinggian 50 - 80 Km dari permukaan bumi. Pada
lapisan ini, energi Matahari yang diserap hanya sedikit sehingga temperatur
turun dengan sangat drastis, yaitu pada ketinggian 80 km suhunya mencapai - 90o C.
Lapisan mesosfer melindungi bumi dari meteor dan benda-benda luar angkasa yang
menuju ke Bumi.
* Termosfer
Termosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada
ketinggian 80 - 500 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan terjadi penguraian gas
menjadi atom-atom sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta
berkurangnya daya campur antar gas.
Di lapisan
ini suhu udara mulai naik secara bertahap hingga mencapai 1000o C.
Pada lapisan ini terdapat proses ionisasi. Ionisasi adalah proses dimana atom
yang netral kehilangan sebuah elektron dan dari sebuah elekton akan menjadi
elektron negatif, oleh sebab itu lapisan ini bermuatan listrik, sehingga
lapisan ini dapat dimanfaatkan untuk bidang pantul gelombang radio.
* Eksosfer
Eksosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada
ketinggian di atas 500 Km dari permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar
dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas
atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini molekul udara
sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral
terhadap pengaruh gravitasi bumi.
HIDROSFER
Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti
bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang
menyelubungi bumi.
Hamper tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
SIKLUS AIR
Siklus air (daur hidrologi) meliputi gerakan air mulat dari laut ke atmosfer, atmosfer ke tanah dan dari tanah kembali lagi ke laut. Air naik ke udara dari permukaan laut dan darratan melalui penguapan. Penguapan terjadi karena penyinaran matahari. Matahari memancarkan energi panas ke seluruh bumi akibatnya terrjadilah penguapan dari laut, sungai, danau, rawa, dan wilayah perairan lainnya. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Semakin tinggi uap air bergerak , suhu udara semakin rendah. Di daerah yang bersuhu rendah tersebut, uap air itu mengalami kondensasi. Di daerah yang sangat tinggi, uap air tersebut membeku menjadi salju yang disebut proses sublimasi. Oleh sebab itu, air di permukaan bumi terdiri dari tiga macam yaitu, cair, gas dan padat.
Terdapat 3 macam siklus air:
1. siklus pendek (siklus kecil)
2. siklus sedang ( siklus menengah)
3. siklus panjang (siklus besar)
Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses sebagai berikut:
1. evaporasi
2. transporasi
3. evapotranspirasi
4. kondensasi
5. sublimasi
6. adveksi
7. infiltrasi
8. konveksi
9. persipitasi
10. run-off
11. intersepsi
12. surface detention
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah sejumlah air yang terdapat di daratan baik yang mengalir maupun yang tergenang dan juga yang terdapat di permukaan bumi. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, air tanah, danau dan rawa.
SUNGAI
Sungai adalah bagian muka bumi yang lebih rendah berupa alur, terbentuk secara alami sebagai tempat air mengalir.
1. sungai berdasarkan asal airnya
a. Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau mata air.
b. Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya berasal dari cairan gletser atau es.
c. Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan2. sungai berdasarkan keadaan airnya
Hamper tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
SIKLUS AIR
Siklus air (daur hidrologi) meliputi gerakan air mulat dari laut ke atmosfer, atmosfer ke tanah dan dari tanah kembali lagi ke laut. Air naik ke udara dari permukaan laut dan darratan melalui penguapan. Penguapan terjadi karena penyinaran matahari. Matahari memancarkan energi panas ke seluruh bumi akibatnya terrjadilah penguapan dari laut, sungai, danau, rawa, dan wilayah perairan lainnya. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Semakin tinggi uap air bergerak , suhu udara semakin rendah. Di daerah yang bersuhu rendah tersebut, uap air itu mengalami kondensasi. Di daerah yang sangat tinggi, uap air tersebut membeku menjadi salju yang disebut proses sublimasi. Oleh sebab itu, air di permukaan bumi terdiri dari tiga macam yaitu, cair, gas dan padat.
Terdapat 3 macam siklus air:
1. siklus pendek (siklus kecil)
2. siklus sedang ( siklus menengah)
3. siklus panjang (siklus besar)
Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses sebagai berikut:
1. evaporasi
2. transporasi
3. evapotranspirasi
4. kondensasi
5. sublimasi
6. adveksi
7. infiltrasi
8. konveksi
9. persipitasi
10. run-off
11. intersepsi
12. surface detention
PERAIRAN DARAT
Perairan darat adalah sejumlah air yang terdapat di daratan baik yang mengalir maupun yang tergenang dan juga yang terdapat di permukaan bumi. Yang termasuk perairan darat adalah sungai, air tanah, danau dan rawa.
SUNGAI
Sungai adalah bagian muka bumi yang lebih rendah berupa alur, terbentuk secara alami sebagai tempat air mengalir.
1. sungai berdasarkan asal airnya
a. Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau mata air.
b. Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya berasal dari cairan gletser atau es.
c. Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan2. sungai berdasarkan keadaan airnya
a. Sungai permanen adalah sungai yang setiap tahun debit airnya tetap.
b. Sungai periodic adalah sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun.
c. Sungai intermitten yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja
3.sungai berdasarkan genetiknya atau arah alirannya
a. sungai konsekwen
b. sungai subsekwen
c. sungai obsekwen
d. sungai resekwen
e. sungai insekwen
4. sungai berdasarkan pola alirannya
a. pola radial sentripetal
b. pola radial sentrifugal
c. pola dendritik
d. pola trellis
e. pola rectangular
f. pola pinnate
g. pola annular
5. sungai berdasarkan type/struktur geologi
a. sungai antesiden
b. sungai epigenesa
c. sungai superposed
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau terdapat dalam celah-celah batuan. air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air hujan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu menjadi cadangan air tanah.
Besar kecilnya daya serap tanah terhadap air hujan tergantung pada:
1. tingkat kelembapan tanah
2. tingkat porositas batuan
3. tingkat kemiringan lereng
Air tanah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. berdasarkan letaknya
2. berdasarkan asal airnya
1. berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2:
a. air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang tidak
tembus air.
b. air tanah dalam, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan
yang tidak tembus(kedap air)
2. berdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2:
a. yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu berasaldari hujan dan salju
b. air tanah yang berasal dari dalam bumi.
DANAU
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
1. danau tektonik
2. danau vulkanik
3. danau vulkano-tektonik
4. danau karst
5. danau glacial
6. danau bendungan
RAWA
Rawa ialah daerah daratan yang rendah yang tergenang air karena pelepasan airnya tempat lain atau ke laut tidak lancer.
Rawa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. rawa yang tergenang air, yaitu air dan permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman.
2. rawa yang mengalami pergantian air.
b. Sungai periodic adalah sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun.
c. Sungai intermitten yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja
3.sungai berdasarkan genetiknya atau arah alirannya
a. sungai konsekwen
b. sungai subsekwen
c. sungai obsekwen
d. sungai resekwen
e. sungai insekwen
4. sungai berdasarkan pola alirannya
a. pola radial sentripetal
b. pola radial sentrifugal
c. pola dendritik
d. pola trellis
e. pola rectangular
f. pola pinnate
g. pola annular
5. sungai berdasarkan type/struktur geologi
a. sungai antesiden
b. sungai epigenesa
c. sungai superposed
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau terdapat dalam celah-celah batuan. air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air hujan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu menjadi cadangan air tanah.
Besar kecilnya daya serap tanah terhadap air hujan tergantung pada:
1. tingkat kelembapan tanah
2. tingkat porositas batuan
3. tingkat kemiringan lereng
Air tanah dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. berdasarkan letaknya
2. berdasarkan asal airnya
1. berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2:
a. air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang tidak
tembus air.
b. air tanah dalam, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan
yang tidak tembus(kedap air)
2. berdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2:
a. yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu berasaldari hujan dan salju
b. air tanah yang berasal dari dalam bumi.
DANAU
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
1. danau tektonik
2. danau vulkanik
3. danau vulkano-tektonik
4. danau karst
5. danau glacial
6. danau bendungan
RAWA
Rawa ialah daerah daratan yang rendah yang tergenang air karena pelepasan airnya tempat lain atau ke laut tidak lancer.
Rawa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. rawa yang tergenang air, yaitu air dan permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman.
2. rawa yang mengalami pergantian air.
PERAIRAN LAUT
1. klasifikasi laut
a.
menurut cara terjadinya, laut dibagi menjadi 3 macam, yaitu
1) laut transgresi
2) laut ingresi
3) laut regresi
b.
berdasarkan letaknya , laut dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1) laut tepi
2) laut tengah
3) laut pedalaman
c.
berdasarkan zona kedalamannya, laut dibagi menjadi 4 zona, yaitu:
1) zona litoral
2) zona epineritik
3) zona neritik
4) zona batial
5) zona abisal
2. morfologi dasar laut
a.
paparan benua (continental shelf) yaitu dasar lautan yang dangkal dan
merupakan daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai. Sebetulnya
continental shelf ini adalah bagian dari benua yang berdekatan dan tergenang
oleh air air laut (dalamnya tak lebih dari 200 m). Contoh: dangkalan laut utara
uang terletak di sekitar kepulauan inggris dan merupakan bagian dari benua
eropa.
b.
punggung laut (ridge) yaitu dasar lautan yang dangkal, memanjang dan sempit
yang di kanan kirinya merupakan laut dalam. Contohnya: pegunungan disamudra
atlantik
c.
palung laut (trench) yaitu dasar laut yang sangat dalam, memanjang,sempit
dan terjal, seolah-olah merupakan lembah didasar laut.palung atau trog terjadi
karena tektogenesa, patahan, maupun lipatan. Contohnya: palung laut filipina
d.
cekungan laut (basin) yaitu dasar laut dalam dan berbentuk oval menyerupai
suatu baskom uang luas. Contohnya: cekungan laut timur.
3. kualitas air laut
Air laut banyak mengandung garam
bahkan juga mengandung gas udara yang terlarut. Diperkirakan hampir 50 triliun
matrik ton garam yang larut dalam air laut. Semua gas-gas yang terdapat di
udara dapat dijumpai dilaut meskipun dalm jumlah yang berbeda.
4. suhu air laut
Suhu air laut adalah salah satu faktor
yang sangat penting bagi organisme kehidupan di lautan. Karena suhu memengaruhi
baik aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan organisme-organisme
tersebut.
5.
kecerahan dan warna
Warna
air laut bermacam-macam, tergantung kepada gelombang warna yang terpantul atau
sedimen yang diendapkan. Pada umumnya di dekat pantai terlihat kehijau-hijauan
dan biasanya terdapat binatang koral.
6.
salinitas/kadar garam
Konsentrasi
rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam laut dikenal sebagai salinitas.
Konsentrasi ini biasanya sebesar 3% dari berat seluruhnya. Hal ini biasanya
lebih sering disebut sebagai bagian per seribu atau biasa ditulis dengan 35%o.
Konsentrasi garam-garam ini jumlahnya sama dalm setiap contoh-contoh air laut,
sekalian mereka diambil dari tempat yang berbeda diseluruh dunia. Cara yang
biasa untuk mengukur salinitas adalah dengan menghitung kadar klor
(klorinitas). Rumus yang digunakan adalah:
Salinitas = klorinitas X 1,817
7.
Zona pesisir
Pesisir dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Pesisir daratan
(coastal plain)
b. Pesisir daratan
aluvial (coastal aluvial plain)
c. Pesisir pulau
penghalang (barrier island coast)
8. gelombang laut (sea wave)
Gelonang
laut dapat didefinisikan sebagai proses gerakan naik turunnya molekul air laut,
membentuk punack dam lembah pada lapisan permukaan air laut. Gerakan gelombang
laut ini secara umum terbentuk karena adanya gerkan angin (massa udara yang
bergerak, walaupun kadang-kadang gelombang laut ini timbul akibat aktivitas
vulkanisme atau tektonisme di dasar laut).
Helmholtz menerangkan prinsip terjadinya
gelombang sebagi berikut. “jika ada dua masa benda yang berbeda kerapatannya
(densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan
terbentuk gelombang.
9 .
Arus laut (sea current)
Arus laut
adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain. Gerkan ini bisa
secara mendatar dan horizontal yang berupa arus permukaan atau arus dasar, dan
dapat pula merupakan gerakan massa air secara vertikal dari lapisan air bagian
bawah ke lapisan atas atau sebaliknya.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut, yaitu:
a. Gerakan angin
b. Perbedaan tinggi
c. Perbedaan suhu
d. Perbedaan kadar dan
salinitas
Jenis arus laut dapat dibedakan menurut temperatur dan letaknya.
Berdasarkan temperaturnya arus laut laut dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Arus panas adalah arus
laut yang temperatur airnya lebih tinggi (panas) daripada temperatur air laut
atau yang didatangi.
b. Arus dingin adalah
arus laut yang temperatur airnya lebih rendah (dingin) daripada temperatur air
laut yang didatangi.
Berdasarkan letaknya, arus laut dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a. Arus atas (arus
permukaan) adalah arus laut yang bergerak sebagi arus berada di permukaan laut.
Contohnya semua arus laut yang disebabkan oleh angin.
b. Arus bawah adalah air
yang bergerak sebagai arus laut berada didasar laut. Jika arah gerakannya
berubah ke arah vertikal, arus ini akan menjadi up welling dan sinkin pada
beberapa daerah pantai.
c. Long shore current
adalah arah aliran arus yang sejajar dengan garis pantai.
d. Rip current adalah
arus yang berada di pantai berpasir halus dan bergelombang agak besar. Arah
gerakannya tegak lurus dengan garis pantai. Biasanya rip current ini mampu
menyeret pasir di bawahnya beserta orang yang berada di tempat itu menuju ke
laut yang lebih dalam. Contoh di pantai parangtritis yang memiliki kecepatan 80
km/jam.
No comments :
Post a Comment